Prinsip Bandarmologi menjelaskan bahwa masa krisis terjadi di bursa saham ketika para BANDAR-BANDAR besar sepakat untuk profit taking secara bersamaan, aksi jual besar-besaran tersebut akan membuat harga-harga saham berjatuhan karena Investor Ritel tidak kuat menandingi aksi jual BANDAR tersebut. Itulah sebabnya umumnya tidak seorangpun bisa memprediksi kapan krisis akan terjadi jika menggunakan pendekatan analisa Fundamental.
Karena meskipun Ekonomi sudah melemah, tanda-tanda krisis sudah bermunculan di berbagai aspek, tetapi para BANDAR BESAR memutuskan untuk tidak jualan secara bersamaan, tetap saja harga tidak turun. Karena pada akhirnya merekalah yang menggerakan harga saham, kondisi ekonomi dan sosial boleh memanas, resiko investasi boleh meningkat, namun KAPAN bursa saham akan turun, tetap ditentukan oleh para BANDAR BESAR. Karena pada akhirnya pergerakan harga akan selalu ditentukan oleh aksi jual-beli Investor di market, bukan oleh Headline di koran atau proyeksi yang dilakukan oleh para Ekonom.
Prinsip Bandarmologi ini memang pastiya tidak disetujui oleh para Analis atau Ekonom yang memang pekerjaanya adalah menganalisa kondisi ekonomi,dan membuat proyeksi, namun dari krisis ke krisis fakta ini selalu terbukti. Menariknya tanpa banyak disadari orang kebenaran dari Prinsip Bandarmologi ini, bahkan sempat dijelaskan dalam salah satu film Hollywood berjudul The Big Short.
Film yang diangkat dari True Story dan diperankan oleh banyak artis kenamaan tersebut, mengisahkan tentang beberapa investor ritel hebat, dan ekonom yang sudah menyadari bahwa Ekonomi di Amerika Serikat sudah dalam kondisi bobrok dan akan colapse, 2 tahun sebelum krisis Ekonomi Amerika tahun 2008 lalu.
Namun karena mereka adalah investor-investor ritel yang kecil, pergerakan atau opini mereka tidak memberikan dampak apa-apa pada market, yang dikendalikan oleh para PEMAIN BESAR.
Jadi dalam film ini diceritakan penderitaan para trader-trader hebat dan ekonom yang pada saat itu memasang aksi SHORT, dan berharap bursa Amerika segera jatuh karena kondisinya secara Fundamental yang sudah bobrok, namun pada kenyataannya harga-harga saham malah terus dikerek oleh para pemain besar. Anomali tersebut membuat mereka semua dihina para investor lain, bahkan beberapa hampir mengalami kebangkrutan, karena BANDAR tidak kunjung memutuskan untuk menjatuhkan market dunia, dengan cara melakukan aksi jual besar-besaran di waktu yang bersamaan.
Dalam film itu dijelaskan bahwa kondisi ekonomi dan analisa fundamental memang dapat mendorong para BANDAR bergerak sesuai dengan kondisi terkini, tapi bisa juga tidak. Atau kalau pun mereka memutuskan untuk bergerak sesuai ‘fundamental’ tetap merekalah yang memutuskan waktu paling tepat untuk mereka menentukan kapan krisis akan datang.
Itulah sebabnya jika anda menggunakan Analisa Fundamental, faktor kesabaran menjadi kunci utama, karena memang benar BANDAR umumnya akan menggerakan harga saham sesuai dengan fundamental perusahaan, namun kapan akan digerakan, dan seberapa tinggi mereka akan mengangkat harga saham tersebut, semuanya ditentukan oleh BANDAR saham ini sendiri.
Hal yang sama juga kita bisa lihat di IHSG dalam 2 tahun terakhir, dimana banyak analis berulang kali memprediksi bahwa IHSG sudah ketinggian, dan layak mengalami koreksi sepanjang 2017 lalu, namun IHSG tidak kunjung turun. Di awal 2018 pun IHSG bahkan ditarik naik lebih tinggi dan lebih cepat lagi, membuat hampir semua orang mengalami euphoria dan menganggap memang IHSG tidak akan turun-turun, dan justru di situlah BANDAR memutuskan untuk menurunkan IHSG, dan membawa IHSG ke dalam krisis yang kita alami sekarang. Jadi kapan IHSG akan naik lagi ? Kapan krisis ini akan berakhir ? Jawabannya sederhana, pertama kita akan melihat BANDAR-BANDAR besar secara bersamaan mulai mengakumulasi saham-saham unggulan lagi, setelahnya mereka akan mulai mengerek saham-saham yang sudah mereka akumulasi, dan pada saat itulah krisis akan berakhir, dan IHSG akan bangkit lagi.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God