Di akhir minggu lalu pemerintah mengumumkan adanya kebijakan penurunan harga Semen di Indonesia sebesar 3.000 rupiah per sack, penurunan itu langsung direspon sangat negatif oleh market, dalam 5 hari terakhir saham-saham semen di Indonesia sudah turun lebih dari 15%, penurunan yang sebenarnya agak berlebihan jika kita pandang dari sisi Fundamental Sederhana, karena penunan harga semen ini sebenarnya tidak sampai 5% untuk kota-kota besar di Indonesia, dan persentasinya akan lebih kecil lagi bagi kota-kota yang lokasinya jauh dari pabrik semen.
Bukan hanya itu, penurunan harga tentunya memiliki alasan, dan alasan yang sangat masuk akal adalah karena turunnya biaya prodiksi, hal ini juga terjadi di pabrik semen yang kompoten biaya bahan bakar dan listriknya cukup besar dalam biaya produksinya, belum jika mempertimbangkan penurunan harga juga dapat meningkatkan penjualan. Jadi jika disimpulkan secara sederhana penurunan harga semen yang hanya 3000 rupiah dapat menjelaskan penurunan harga saham yang lebih dari 15% seminggu terakhir.
Namun seperti kita ketahui market memang tidak selamanya rasional, market jangka pendek lebih digerakan oleh sentimen dan pergerakan investor besar atau asing, untuk itu mari kita teliti apa yang dilakukan investor asing selama beberapa minggu terakhir (sebelum dan sesudah pengumuman penurunan harga)
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market