IHSG sempat jatuh lebih dari 5% hari ini, penurunan ini sudah diprediksi sebelumnya karena dalam memang dalam perdagangan hari Jumat lalu, Dow Jones ditutup turun 3.2%, dan hari ini indeks China turun lebih dari 7% sampai penutupan ini perdaganan sesi 1 ini.
Bursa dunia memang sedang dilanda Panic Selling, dan seperti diprediksi sebelumnya IHSG bisa terkenan dampak yang lebih besar karena sudah memasuki masa krisis sebelum krisis regional terjadi. Namun di sisi lain kepanikan ini secara otomatis membuat minat beli menjadi sangat rendah, jadi saham-saham bisa berjatuhan tanpa adanya aksi jual yang signifikan.
Seperti kami bahas dalam posting pagi ini, bahwa dalam kondisi saat ini mayoritas aksi jual yang dilakukan oleh investor asing sudah dalam posisi merugi, jadi kejatuhan bursa-bursa regional yang terjadi saat ini bukan hanya membuat investor lokal menderita tetapi juga investor asing, karena meskipun mereka mencoba keluar dari market namun terlihat tidak ada daya beli dari investor lokal yang siap menampung aksi (panic selling) mereka. Jadi saat ini ketika investor lokal melakukan Panic Selling, investor asing berada dalam kondisi Panic gak bisa Selling.
Pembahasan lebih mendalam dapat dilihat pada slide-slide selanjutnya :
KONDISI TERAKHIR IHSG
Pada pertengahan sesi 1 tadi IHSG sempat minus 5.2% namun total dana asing keluar tidak lebih dari 150M,jika kita bagi maka menghasilkan outflow sebesar 28M untuk satu persen penurunan IHSG, ratio perbandingan yang sangat tidak wajar bahkan bisa dibilang tidak pernah terjadi sebelumnya. Sebagai perbandingna dalam kondisi bullish rata-rata outflow setiap satu persen penurnan IHSG ada di kisaran 500 – 700 M untuk satu persen penurunan IHSG. Dengan kata lain jika IHSG turun sampai 5.2 % maka seharunya outflow dana asing minimal sudah sebesar 2.6Triliyun.
Kami percaya rendahnya jumlah dana asing yang keluar ini disebabkan karena rendahnya daya beli investor lokal yang sudah kehabisan dana akibat penurunan beberapa bulan terkahir, jadi saat ini market dipenuhi oleh para investor nyangkut yang sudah kehabisan dana, dan investor asing yang sebenarnya dalam posisi panic karena kondisi regional namun tidak bisa keluar dari market. Kondisi seperti sekarang ini hanya terjadi ketika market masih dalam kondisi crash.
Lalu apa stretegi asing menghadapi kondisi seperti saat ini ?!
Menurut ilmu FOREIGN FLOW dalam kondisi seperti saat ini hanya satu yang dapat dilakukan asing untuk dapat keluar dari market dengan posisi untung atau paling tidak untuk meminimalisasi kerugian.
Strategi yang dilakukan disebut BEARISH MARK UP yang memiliki beberapa karateristik :
- IHSG mengalami kenaikan, umumnya lebih dari 1% dalam 1 hari, (dalam masa-masa volatilitas tinggi seperti saat ini bisa lebih dari 2% dalam 1 hari)
- Kenaiakan ini tidak disertai dengan adanya inflow dana asing, melainkan asing justru lebih sering melakukan penjualan meskipun harga-harga mengalami kenaikan.
- Bearish Mark Up umumnya terjadi dalam jangka pendek antara 1-4 hari
- Sering di awali dengan gap up beberapa saham blue chip di pembukaan perdagangan dan disertai dengan kenaikan terus menerus sepanjang pedagangan.
- Kenaikan umumnya terjadi ketika ada technical rebound di market di regional.
- Tujuannya untuk mengangkat indeks setinggi mungkin agar bisa melakukan penjualan lanjutan di harga yang lebih baik
Jadi kesimpulannya dalam kondisi saat ini indeks berpotensi mengalami rebound-rebound besar baik sepanjang hari perdaganan dimana indeks mengalami technical rebound namun disertai dengan outflow terus bertambah, atau ketika ada sentimen positif sesaat dari Dow Jones atau nilai tukar rupiah. Namun rebound tersebut hanyalah upaya untuk melakukan penjualan lebih besar, jadi jika anda ingin berpartisipasi pastikan anda memiliki strategi jangka pendek yang ketat.
Ilmu ini adalah salah satu dari ilmu yang diajarkan di FOREIGN FLOW WORKSHOP, jika anda berminat untuk mempelajariny untuk memprediksi kapan waktu yang tepat untuk masuk anda bisa mengikuti FOREIGN FLOW WORKSHOP yang akan di adakan di MEDAN. Info lebih lanjut dapat dibaca disini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market