Akhir pekan lalu kita para Rakyat Indonesia sama-sama melihat dan menyukuri pertemuan antara Jokowi dan Probowo, pertemuan tersebut jelas meredam ketegangan yang sempat terjadi di dalam negeri. Dan otomatis membuat kita lebih optimis akan kemajuan negeri ini untuk 5 tahun kedepan.
Sebagai investor saham kabar ini juga tentunya akan mendatangkan optimisme terhadap pertumbuhan IHSG kedepan, namun bagi kami di sini, berita yang jauh lebih penting dan bisa lebih berpengaruh pada IHSG justru keluar satu hari sebelumnya.
Berita akan cabutnya Deutsche Bank Sekuritas, seperti yang bisa anda baca di samping menjadi berita yang cukup mengejutkan bagi kami di antara para kalangan Intern team Creative Trader.
Namun alasan berita tersebut mengejutkan bagi kami mungkin cukup berbeda dengan rekan-rekan semua.
Sebagai perusahaan yang fokus mempelajari pergerakan para pemain besar di bursa kita, menganalisa dan meperhatikan pergerakan dan kondisi para pemain besar tentunya merupakan pekerjaan kami. Deutsche Bank adalah salah satunya.
Namun meskipun demikian tetap saja kami kaget setelah membaca berita di samping, karena jika dilihat dari laporan keuangannya DB sebenarnya sehat-sehat saja, aktivitasnya di bursa kita juga masih relative normal.
Ironisnya sebelum berita ini keluar kami sempat mengkhawatirkan berita seperti ini akan keluar, namun bukan broker DB.
Kekharatiran kami bermula di akhir perdagangan tanggal 26 April 2019 lalu dimana sistem M3S (Market Maket Monitoring System) sebuah sistem yang khusus kami ciptakan untuk momenitor pergerakan pemain besar di market memberikan sinyal akan adanya pergerakan di luar kewajaran yang dilakukan oleh broker FG alias Nomura Sekuritas namun bukan karena ada pembelian atau penjualan besar yang dilakukan oleh salah satu broker raksasa dunia ini, namun karena secara tiba-tiba broker ini berhenti bertransaksi pada hari itu.
Dan sampai hari ini (16 Juli 2019) broker FG bisa dikatakan masih menghentikan aksinya di IHSG, kami mencoba mencari berita yang menjelaskan kenapa salah satu broker besar yang umumnya punya partisipasi besar dalam mengendalikan pergerakan IHSG ini secara tiba-tiba berhenti ber-operasi. Namun sejauh ini kami belum mendapatkan berita apa pun yang menjelaskan alasannya.
Jika anda lihat pada gambar di atas, berikut kami tampilkan perbedaan transaksi di tanggal 25 April 2019 dimana FG masih beroperasi secara normal dan transaksi hari tersebut saja senilai 123 Milyar, dan setelahnya tanggal 26 April sampai sekarang dimana selama hampir 3 bulan total transaksi FG hanya sebesar 3.2 Juta rupiah, hanya sekali membeli BBCA 1 lot, dan membeli TLKM 1 lot.
Awalnya kami tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi tersebut karena meskipun merupakan salah satu investment banking terbesar di Dunia, namun Nomura Indonesia memang tidak terlalu besar terhadap IHSG. Namun kekhawatiran kami secara tiba-tiba menjadi berlipat ganda, ketika pada tanggal 8 Juli 2019 lalu kembali muncul warning yang sama dari M3S, kali ini broker yang secara tiba-tiba berhenti bertransaksi adalah ML alias Merrill Lynch. Kita tahu selama ini ML adalah salah satu dari 10 sekuritas yang memiliki kendali paling besar dalam memutuskan IHSG akan naik atau turun.
Seperti bisa lihat pada gambar di samping, berikut adalah transaksi ML dari tanggal 8 Juli sampai hari ini, total transaksinya hanya 2.4 Juta, dan hanya membeli saham BMRI sebanyak 3 lot, itu pun langsung dijual lagi.
Jadi anda tentunya bisa membayangkan betapa mengejutkannya berita tentang akan mundurnya DB dari Indonesia, karena DB juga salah satu dari 10 sekuritas yang mengatur pergerakan IHSG, dan kalau dilihat sampai hari ini DB masih bertransaksi secara normal.
Apakah alasan di balik misteri 3 broker asing ini, kami belum mendapatkan jawabannya. Namun kami sudah men-share riset kami INI kepada pihak CNBC Indonesia, untuk meminta bantuan mereka untuk mencari jawabannya.
Jika ditinjau dari Ilmu Foreign Flow, memang sekuritas hanyalah ALAT atau KENDARAAN yang digunakan BANDAR untuk menggerakan harga saham mereka, kalau sekuritasnya tutup, BANDAR hanya tinggal ganti kendaraan, karena kepemilikan saham umumnya dimiliki oleh orang atau institusi, bukan sekutiras.
Namun jika sampai 3 dari 12 ‘kendaraan’ Asing dipulangkan ke-kampugnya, sebagai investor yang sudah paham akan besarnya pengaruh asing terhadap pergerakan IHSG, kita tentunya wajib meningkatkan kewaspadaan kita, karena jika kita melihat film dokumenter tentang kejatuhan Dow Jones tahun 2008 lalu, banyak resercher juga menemukan adanya pergerakan aneh yang dilakukan oleh para broker-broker raksasa-raksasa tersebut.
Fakta ini juga sempat kami mention dalam Gathering Intern Khusus Pengguna Sistem Foreign Flow yang kami adakan beberapa minggu yang lalu, dimana kami melihat dalam 1 tahun terakhir jumlah dana asing yang keluar masuk di Indonesia berkurang secara signifikan, dan jauh lebih kecil dari rata-rata jumlah dana yang keluar masuk selama 10 tahun terakhir.
Well… Karena sejauh ini kami pun belum mendapat bocoran mengenai apa yang sebenarnya terjadi di ML, DB dan FG, jadi kami hanya menulis artikel ini untuk meningkatkan awareness saja kepada rekan-rekan investor ritel, karena setahu kami sejauh ini belum ada pihak yang mengangkat topik ini ke publik.
Hal ini juga harus kita maklumi karena seperti kita ketahui mayoritas Analis Sekuritas umumnya hanya dibekali ‘candlestick’ untuk melakukan analisa dan memberikan rekomendasi, dan fakta-fakta seperti yang kami bahas ini tidak akan pernah bisa ditemukan hanya dengan melihat candlestick, tidak pedulu selama se-ahli atau serajin apa pun analis tersebut melihat candlestick.
Sementara para analis fundamental umumnya dibekali oleh laporan keuangan dan data-data inflasi dan suku bunga dari segala penjuru dunia… Jadi mereka hanya sibuk menganalisa data-data tersebut, dan tidak tahu apa yang sedang dilakukan para raksasa yang mengendalikan pergerakan IHSG.
Bagi rekan-rekan investor ritel yang mungkin memiliki bocoran informasi, silahkan share di kolom komentar di bawah, siapa tahu ada dari kita berhasil menemukan jawabannya.
*Bagi rekan-rekan yang sudah menggunakan Sistem Foreign Flow, kami melihat dalam jangka pendek belum saatnya untuk khawatir, tetaplah fokus memantau pergerakan investor asing di IHSG, dan kami pun akan memberikan update jika kami menemukan temuan-temuan lanjutan mengenai berita ini.
LAST UPDATE : Seperti kami bahas dalam artikel INI kemarin Siang, kami sengaja meminta tolong kepada rekan-rekan kami di CNBC Indonesia untuk membantu kami mencari jawaban mengenai “indikasi adanya AKSI MUNDUR DIAM-DIAM yang dilakukan PARA RAKSASA penggerak IHSG”.
Dan Team Riset CNBC bekerja sangat cepat menanggapi request kami tersebut, hanya dalam waktu 4 jam setelah kami memposting artikel tersebut, pihak CNBC sudah merilis beberapa temuan mereka mengenai kasus ini, dalam artikel yang bisa anda baca di bawah.
Ada nama besar seperti Prabowo Subiyanto yang disebut dalam artikel tersebut, ada juga pernyataan mendatangkan sedikit khawatirkan yang dirilis oleh Direktur Perdagangan BEI kemarin sore mengenai kasus ini.
Meskipun banyak yang masih belum terjawab, kami ingin mengucapkan terima kasih, dan memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya untuk gerak cepat dari Team CNBC Indoensia.
BREAKING NEWS !!!
Sah! Merrill Lynch Tutup Bisnis Broker di RI
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190717072552-17-85455/sah-merrill-lynch-tutup-bisnis-broker-di-ri
Terima kasih untuk Team CNBC atas gerak cepatnya merespon kekhawatiran kita-kita investor ritel, kalau bisa tolong juga tanyakan ke pihak Nomura (FG) yang juga berhenti bertransaksi beberapa bulan terakhir!!
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
17 comments
Kalau dilihat dari Analisa Foreign Flow IHSG, asing masih dalam fase akumulasi, saham-saham yang jadi penggerak IHSG pun masih terus diborong asing. Jadi sebagai investor cerdas kita tidak perlu takut…
Namun good analysis dan terima kasih warningnya pak, mungkin di kemudian hari analisa ini akan terbukti kebenarannya, walau waktunya cuma asing yang tahu.
Terma kasih infonya Creative Trader, insight dari anda selalu berharga, dan bermanfaat buat kemajuan investor ritel di
Indonesia
Share aja. Perusahaan tempat saya bekerja mengelola sejumlah dana milik induk perusahaan, dari report sekuritas yang kami dapat dari beberapa sekuritas lokal, kondisi IHSG kedepan masih prospeknya masih bagus. Entah itu baik atau malah indikasi asing mau jualan…
Saya akan coba tanyakan info di atas pada analis-analis sekuritas saya. Terima Kasih
Terima kasih ulasannya Pak Argha. Sangat bermanfaat.
Kiranya terus diberi kesehatan dan perlindungan terlepas dalam melakukan semua kegiatannya.
Terima kasih ulasannya Pak Argha. Sangat bermanfaat.
Kiranya terus diberi kesehatan dan perlindungan terlepas dalam melakukan semua kegiatannya.
Salam
Salam sukses semua.
Kalau menurut Saya dan apa yang sudah Saya dapatkan dari berbagai sumber bahwasanya
para institusi,perusahan2 BESAR Dan individu, semua Saat INI mengalokasikan Dana Dan investasi mereka menuju :
“cryptocurency/Bitcoin/blokchain/digital”
Ya..inilah era perubahan total dalam semua aspek kehidupan dan bisnis ataupun finansial dalam era industri teknologi 4.0.
Jadi siapapun yang tidak masuk dalam arus kuat teknologi ini akan gigit jari.
Tidak lama lagi dalam 1-5 tahun kedepan akan sangat jelas perubahan totalnya dalam semua aspek kegiatan global
Welcome teknologi 4.0.
Terima kasih.
Kalau ada yang Salah2 dalam penulisan mohon dimaafkan ya. Trims:)
Deutsche Bank nyangkut 54 triliun dollar derivatif market, dan boleh di cek berita 2016 dari cnn, deutsche bank punya bonds indonesia sebesar 6.5 persen rata2 hasil lelang, kapitalisasi market DB 24.5 persen menurut info ksei, dan DB menguasai 42 persen kustodian negeri ini per 2016 cnn news about deutsche bank, jika DB take out dana dari IHSG perihal likuidasi dan lay off europe , maka bisa dipastikan IHSG bisa longsor, disarankan rekan2 melakukan pemilihan market emiten yang tidak berkaitan dengan asing2 yg disebutkan, karena jika sell out nya terlalu besar maka akan sangat tergoncang bagi retail
Bila dilihat kodisi dalam negeri pasca pemilu, kondisi ekonomi beranggsur2 pulih, terlebih lagi dgn bertemuny Jokowi dan Prabowo kemarin di MRT. Dari sisi lain, G20 menghasilkan kondisi yang cukup membuat lega, dgn adanya titik temu antara amrik dan china mengenai perang tarif. Ini bila dilihat dari aspek foreks, rupiah mulai menguat, terbukti dari hari ini yg mulai kembali ke kepala 13 rb an. Suatu efek psikologis yg cukup berarti menurut saya. Demikian juga dgn mata uang negara2 lain tergadap dolar amerika. Belum lagi tahun dpn yg akan berlangsungnya olimpiade di jepang, investasi asing tercatat masuk sangat besar ke jepang. Bila secara kurs, asing sudah untung, karena dgn harga skr mereka dapat lebih besar (usd nya). Dgn diserbunya afrika dgn investasi china, ini juga cukup membuat negara eropa dan amrik kuatir, karena pangsa pasarnya sangat besar di sana, terlebih lagi infrastruktur yg masih minim, sehingga prospek pembangunan ekonomi sangat terbuka lebar, berbeda dgn indonesia yg skr sudah disominasi oleh bumn, peluang asing sudah mulai menyempit. Bisa jadi, asing sudah mulai melirik afrika sebagai lahan investasi. Satu lagi yg cukup diwaspadai oleh investor, yaitu tidak konsistennya peraturan2 di indonesia yg menyebabkan investor “malas”. Belum juga kelar menyesuaikan dgn peraturan sebelumnya, sudah diubah lagi dgn peraturan baru. Jadi sebenarnya penyebab asing keluar bisa banyak faktor. Baik dalam maupun luar.
Menanggapi Artikel CTS tentang Big Player yang mundur dr Indonesia.
Menurut saya mungkin mereka ganti kendaraan soalnya semakin banyak orang sudah paham bandarmologi jadi para Big player mungkin mengganti strategi mereka… karena tentunya pergerakan mereka tidak ingin di ikuti,
Suatu sistem yang sudah banyak dipakai orang dan semakin dikenal orang pasti tidak akan bertahan lama dan berubah….
CTS harus memikirkan alumni 🙂
Terima kasih infonya pak argha..smoga bisa jd pelajaran bagi kita semua..
Mantap..biar turun dulu ihsg nya..jadi bisa beli diharga murah..
Hengkangnya DB dari Indonesia, ibarat hengkangnya Ford & Mazda dari Indonesia.
Setelah itu apa ?
Yah, market tetap berjalan seperti biasanya
Kalau dari mentor saya, yang prediksinya akurat sebelum 2008 dan 2013 katanya mempunyai kesamaan sejak Mar 2019
Tambahan referensi : https://www.spiegel.de/international/business/the-story-of-the-self-destruction-of-deutsche-bank-a-1118157-amp.html
Deutsche bank tidak baik-baik saja…
Artikel di sini di posting oleh CNBC juga, keren…
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190716161226-17-85366/merrill-lynch-tak-bertransaksi-saham-sejak-11-juli-ada-apa
Jadi ada indikasi akan ada resesi lagi ya ? Kalau benar kira-kira apa penyebabnya resesi tersebut ? Apa benar setiap kejatuhan IHSG hanya disebabkan asing yang keluar dari bursa kita ?
https://www.cnbcindonesia.com/market/20190717080214-17-85460/terkuak-ada-hasyim-djojohadikusumo-di-balik-merrill-lynch
baru rilis pak katanya mau tutup juga