Sejak Layanan Saham Nyangkut kami luncurkan ada puluhan email permintaan analisa terhadap saham para pembaca yang nyangkut datang tanpa henti, sehingga sampai saat ini kami belum bisa membalas sebagain dari permintaan yang masuk. Salah satu saham yang paling banyak diminta adalah saham ERAA. Melihat banyaknya permintaan tersebut kami meemustuskan untuk share salah satu analisa yang dibuat oleh Team Research mengenai saham ini.
FUNDAMENTAL VIEW PT Erajaya Swasembada Tbk
Dari tahun ke tahun jumlah pengguna smartphone di dunia terus meningkat, hal yang sama juga terjadi di Indonesia. Sebagai negara berpenduduk 230 juta jiwa dan dengan persentasi pengguna telepon celular yang semakin besar, maka bisnis di bidiang ini pun bertumbuh pesat dalam 10 tahun terakhir.
Selain jumlah penggunan yang terus bertumbuh, harga smartphone juga terus turun, semakin banyaknya merk baru yang bermunculan dengan menawarkan berbagai macam keunggulan, mulai dari fitur, kamera, bahkan harga yang semakin murah. Seiring dengan kemajuan teknologi dan banyaknya pilihan smartphone ini, turnover (umur pakai) smartphone semakin pendek karena model baru semakin cepat keluar, 1 tahun, 6 bulan, bahkan 3 bulan sudah keluar smartphone model baru.
Erajaya (ERAA) adalah salah satu distributor smartphone yang mencoba untuk memanfaatkan peluang tersebut. Sejak tahun 1996 Erajaya mulai merambah di bidang jual beli smartphone, TAM, SES, iBox, dan Erafon menjadi ujung tombak penjualan smartphone Erajaya.
Erajaya berkembang selama 5 tahun terakhir, terlihat dari pendapatan yang terus meningkat sejak tahun 2011.
Grafik: Penjualan Per Semester
Tetapi sayangnya ketatnya persaingan membuat Erajaya tidak dapat mempertahankan tingkat profitabilitas dari perusahaannya, sehingga pendapatan bersih yang didapatkan tidak stabil, bahkan cenderung menurun.
Grafik: Laba Bersih Per Semester
Lalu muncul sebuah pertanyaan, apakah Erajaya adalah saham yang layak untuk dijadikan investasi? Perhitungan sebuah perusahan untuk berinvestasi, atau lebih dikenal dengan Valuasi Perusahaan tidak hanya menghitung dari dua hal tersebut.
KINERJA MEMBAIK DIBANDINGKAN DENGAN H1 2014
Saat ini saham ERAA diperdagankan di kisaran 400an. Jika kita lihat, performansi ERAA di semester pertama tahun 2015 tidak jauh berbeda dengan semester pertama tahun 2014, namun dengan performance yang sama harga saham ERAA di semester awal 2014 berkisar antara 1000 hingga 1.665 Rupiah per lembar saham. Dengan kata lain harga ERAA saat ini sudah terdiskon sebesar 45 – 78 persen dibandingkan harga wajar pada tahun 2014.
PE RATIO TURUN DARI 27x ke 5.5x
Penurunan harga membuat PER (Price Earning Ratio) ERAA saat ini hanya 5.5x penurunan seignifkan dibanding PE Ratio semester 1 2014 yang sebesar 27.69x.
PBV DIBAWAH 1
Pada semester pertama 2014, PBV ERAA ada di level 1.09x dengan kata lain ERAA pada saat itu diperdagankan di harga Book Valuenya. Pada semester pertama tahun 2015 ini seiring dengan terus turunnya harga ERAA namun dengan jumlah asset yang kurang lebih sama dan tidak ada penambahan hutang, PBV ERAA sudah berada di level 0.38x. Hal ini berarti ERAA sekarang hanya dihargai kurang dari setengah dari nilai bukunya.
Harga saham ERAA terus mengalami penurunan pada beberapa bulan terakhir terhitung Januari 2015 hal ini disebabkan oleh rupiah yang terus melemah dan koreksi IHSG sepanjang tahun ini.
Faktor lain yang perlu diperhatikan ekspektasi pasar terhadap ERAA mungkin dipengaruhi oleh faktor lain yaitu pesaing.
ANCAMAN DARI PERTUMBUHAN ONLINE SHOP
Saat ini pesaing dari Erajaya bukan lagi hanya emiten sejenis TELE dan TRIO, ancaman lebih besar justru datang dari pertumbuhan beberapa online shop seperti Lazada, Blibli, qoo10.
Toko online menjadi pesaing yang serius karena mampu menawarkan harga yang jauh lebih murah sebagai perbandingan, iPhone 6 Gold 16 GB, dijual seharga Rp. 11.499.000,- pada erafone, sedangkan pada salah satu toko online dibanderol seharga Rp. 8.998.500,- belum ditambah voucher yang memotong harga menjadi Rp. 8.228.500,- atau dengan kata lain lebih murah 22%. Tingkat kepercayaan masyarakat untuk berbelanja online pun tumbuh sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir, membuat opsi ini menjadi ancaman serius bagi kelangsungan bisnis Erafone.
Bisnis Model dari online shop yang lebih eficient karena tidak membutuhkan tempat besar dan di lokasi strategis, pegawai dalam jumlah yang besar, gudang, dan tidak ada biaya inventory. Membuat toko conventional tidak dapat bersaing dari sisi harga jual dibandingkan dengan toko online. Erajaya juga saat ini sedang mencoba masuk ke dalam bisnis online shop namun sejauh ini masih kalah bersaing dengan online shop besar lainnya.
Di balik ancaman dari online shop saat ini ERAA memiliki kelebihan karena menawarkan servis dan layanan purna-jual yang lebih baik dikarenakan garansi diberlakukan di Indonesia (toko online biasanya garansi Internasional), dan memiliki sumber pendapatan lain dari sektor distributor pulsa, sebagai perwakilan Indosat, dan perwakilan XL di beberapa wilayah indonesia. Dari penjualan voucher saja, ERAA mampu meraih pendapatan hampir satu triliun rupiah atau sekitar 12% dari pendapatan total. Sektor ini bisa menjadi pilar tambahan untuk memperkuat ERAA dalam menjalani bisnisnya.
KESIMPULAN
Secara keseluruhan, saham ERAA sudah cukup murah saat ini, ancaman dari online shop sudah tercermin pada harganya saat ini yang sudah diperdagankan pada PER 6X dan PBV 0.43, sampai saat ini belum terlihat adanya indikasi turunnya penjualan yang berarti meskipun persaingan semakin ketat, penjualan Erajaya masih bisa bertumbuh dari tahun ke tahun, fakta yang membuat ERAA menarik kita jadikan pilihan investasi mengingat harganya yang sudah cukup murah.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
4 comments
kalau ingin melihat fundamental, saya rasa eraa tidak memiliki bisnis yang baik. karena tergantung dari product yg dijual. product yg dijual tergantung dari teknologi. Teknologi selalu berubah, itu yg jadi masalah. Apakah eraa bisa menjual semua brand? Selain itu penulis juga cerita ada ancaman dari website online. BTW sekarang sudah ada artikel fundamental tidak hanya teknikal. Sudah naik level
Saya dengar ERAA bermasalah dengan over stock handphone model lama, berhubung cepat nya model2 baru bermunculan.
hehehe saya ini punya teman yang kerja di erajaya, anda semua salah kalau mikir online shop macem bli2 lazada itu impor sendiri dan jual sendiri, no BIG NO
Mereka semua ambl barang tetap dari erajaya ATAU trikomsel dan bahkan garansi ambil dari distributor erajaya . lalu Kenapa bisa lebih murah ? karena erajaya memberi harga tanpa toko, listrik, dll
Jadi sekali lagi jangan salah and bagi yang comment produk tergantung teknologi, ya memang seperti itu toh bisnisnya, jangan lupa saham eraa di 2011 – 2013 naik banyak karena teknologi juga.
gadget kedepannya akan menjadi barang yang tetap laku terbukti dari sales eraa yang naik meski USD menguat, dulu 10 tahun yang lalu HP cm bisa buat sms skrg lihat sudah banyak alat2 elektronik tersingkir gara2 HP
tambahan aja, menurut saya faktor negatif eraa kalau kurs tidak stabil dan terlalu fokus 1 merek, sekarang eraa sudah pintar ambil banyak merek jadi penjualan merata
tmen saya di erajaya bilang eraa sering dilindungi distributor dan mulai 2015 program rabat dan bahkan protection kurs akan diberikan oleh principal karena principal juga lagi saling bersaing, jadi harus pintar2 jaga relationship sama distributor macam eraa trio
coba lihat laba eraa tahun ini vs tahun lalu, jangan lihat margin skrg karena memang lagi banyak diskon gara2 USD tinggi, laba tidak berbeda jauh padahal kurs beda jauh dan besar potensi laba tahun ini bs growth vs 2014 padahal kurs nanjak.
and satu lagi, sekarang eraa sedang ekspansi ke luar negeri, kedepannya e commerce eraa di luar negeri dan juga jualan retailnya akan sangat membantu. HP AKAN TERUS BERKEMBANG KEDEPANNYA and itu alasan kenapa HP akan selalu laku, HP membuat alat2 elektronik lain masuk ke dalam si HP