Di dunia Stock Market ada satu istilah ‘ Sell in May and Go Away ‘ sudah mendunia , banyak investor yang sering kali salah mengerti arti dari istilah ini, banyak yang menganggap bulan Mai adalah waktunya kita menjual saham kita, karena di bulan ini harga-harga saham cenderung mengalami koreksi signifikan, lalu kita masuk lagi di bulan Juni. Sebenarnya arti dari istilah tersebut bukanlah itu.
Sell in May and Go Away sebenarnya tidak sedang membahas pergerakan pada bulan Mei saja, melainkan pergerakan dari bulan May sampai October. Mitos ini berawal dari penelitian seorangan analis di Amerika yang melihat adanya kecenderungan koreksi di bursa dalam periode May – Oktober.
Pada tahun 2012 seorang Analis di Amerika Serikat melakukan simulasi terhadap indeks S&P 500 untuk membuktikan mitos tersebut.
Pada simulasi pertama, dengan menginvestasikan uang sebesar $1000 di index SP500 dengan cara membeli pada tanggal 1 May dan menjualnya pada tanggal 31 October, dan strategi tersebut diulang setiap tahun dari tahun 1.950 sampai 2012.
Melalui simulasi tersebut ditemukan sebuah fakta yang mengejutkan dimana dalam 62 tahun menggunakan strategi tersebut dari $1.000 dollar yang di-investasikan keuntungan yang diperoleh hanya sebesar $32
Sementara jika strateginya dibalik, membeli di tanggal 1 November dan menjualnya di tanggal 30 April setiap tahun, untuk periode yang sama nilai investasinya naik 74 kali lipat menjadi $74.539.
Jadi memang mitos ‘sell in may and go away’ terbukti benar dimana kinerja indeks umumnya buruk pada periode May – October paling tidak di pasar saham Amerika. Namun apakah mitos tersebut juga berlaku di Indonesia ?!
Untuk menjawab pertanyaan tersebut kami melakukan simulasi sejenis pada IHSG dalam periode dari 1984 – 2015.
Kami melakukan 3 Simulasi :
- Simulasi Pertama : BUY di awal tahun 1984 dan simpan terus sampai akhir tahun 2016 lalu.
- Simulasi Kedua : BUY di harga opening tanggal 1 November, dan SELL di harga closing 30 April.
- Simulasi Ketiga : BUY di harga opening tanggal 1 May, dan SELL di harga closing 31 Oktober.
Buy IHSG di Awal Januari 1984 lalu disimpan sampai Akhir Desember 2016
- Dari 31 Tahun, terdapat 21 Tahun dimana IHSG mengalami kenaikan.
- Dari 100 juta yang diinvestasikan 31 tahun yang lalu, nilai investasinya bertumbuh menjadi 5,3 M di akhir tahun 2015. Sebuah pertumbuhan investasi yang sangat menggiurkan dengan rerturn lebih dari 5.000%, dimana dalam periode yang sama IHSG bergerak dari kisaran 80 – 5.500.
Buy IHSG di opening di tanggal 1 November (atau hari pertama di bulan November pada kalender bursa) dan menjualnya di closing 30 April (atau hari terakhir bulan April pada kalender bursa)
- Selama 32 Tahun terakhir, terdapat 22 kali IHSG mengalami kenaikan dalam periode ini, artinya probabilitas kenaikan IHSG dalam periode ini cukup besar yaitu 68%.
- Uang senilai 100 juta yang diinvestasikan, dari awal bulan November 1984 sampai akhir April 2016 (keluar masuk setiap tahun) bertumbuh menjadi 6,8 Milliar. Hal ini sangatlah luar biasa karena ternyata strategi buy di bulan November dan Sell di Bulan April berhasil memaksimalkan keuntungan, daripada jika kita terus menahan posisi kita selama 32 tahun.
- Kenaikan nilai investasi kita selama 32 Tahun adalah 6.374 %
Menginvestasikan uang 100 juta untuk buy IHSG di opening di tanggal 1 Mei (atau hari pertama bulan Mei pada kalender bursa) dan menjualnya di closing 31 Oktober (atau hari terakhir bulan Oktober pada kalender bursa)
Jika mitos ‘SELL IN MAY AND GO AWAY’ juga terjadi di IHSG maka keuntungan yang diperoleh dalam Simulasi Ketiga ini seharusnya lebih rendah dibanding kedua simulasi sebelumnya.
Selama 32 Tahun periode yang di analisa kami mendapat IHSG 20 kali mengalami kenaikan di bulan Mei – Oktober, artinya secara statistik ada 62%, probabilitas IHSG akan menguat dalam Mei – Oktober, hanya sedikit lebih rendah daripada periode November – April.
Namun sudut pandang kita akan menjadi sangat berbeda jika kita membandingkan melakukan simulasi yang sama seperti dibahas sebelumnya, jika kita menginvestasikan uang 100 juta pada periode November-April uang kita akan tumbuh mencapai level 6.3 M.
Namun jika kita hanya menginvestasikan uang kita dalam periode tersebut setiap tahunnya selama 32 tahun terakhir. Dari dana sebesar 100 juta yang diinvestasikan sejak tahun 1984, pada tahun 2016 nilai investasinya hanya tumbuh3%, dana 100 juta yang diinvestasikan di bulan Mei 1984 hanya tumbuh menjadi 103 juta di bulan Oktober tahun lalu.
Fakta ini menjelaskan kepada kita bahwa memang resiko kejatuhan IHSG menjadi jauh lebih besar memasuki periode bulan Mei-Oktober di setiap tahunnya, itu sebabnya meskipun perbedaan probabilitas kenaikan IHSG dalam kedua periode tersebut sangat tipis (68% dibanding 62%) namun perbedaan profitnya 6.300% dibanding 3%
KESIMPULAN
Ketiga simulasi tersebut menunjukan betapa mengerikannya fenomena Sell in May and Go Away di bursa saham Indonesia. Dan mulai minggu depan kita akan memasuki periode paling menakutkan dalam sejarah IHSG.
Jadi mendekati akhir bulan April ini, tidak ada salahnya kita mulai mereview ulang strategi trading kita, meningkatkan kewaspadaan kita. Mungkin strategi Buy and Hold yang sudah berhasil memberikan kita profit dalam 6 bulan terakhir, harus mulai di review ulang, apalagi jika mempertimbangkan saat ini IHSG sedang berada di level tertingginya sepanjang sejarah, jadi jika IHSG mengalami kejatuhan dalam periode ini, maka kemungkinan kejatuhannya akan dimulai dari tempat paling tinggi sepanjang sejarah.
Namun di sisi lain, jika anda mengikuti ulasan-ulasan di website kami sejak bulat Maret lalu, kami sangat-sangat optimis akan kondisi IHSG dalam jangka pendek, karena terlepas dari fakta sejarah IHSG mengenai perhitungan statistik di atas, sejarah juga membuktikan IHSG hanya bisa mengalami kejatuhan kalau investor asing melakukan penjualan besar-besaran. Dan seperti kami bahas dalam pembahasan kami kemarin, kami sangat optimis dalam kondisi IHSG dalam jangka pendek, karena memang dana asing sedang gencar-gencarnya masuk ke Indonesia saat ini.
Karena itu 2 fakta ini membuat kami merasa perlu mengadakan acara WEBINAR KHUSUS UNTUK ALUMNI untuk memperlangkapi para Alumni Bandarmologi dan Foreign Flow. Acara ini akan membahas prediksi pergerakan IHSG di bulan Mei, dan strategi ideal memasuki periode mengerikan ini, yang akan diadakan hari Selasa, 2 Mei 2017. Bagi para Alumni yang belum mendaftar, bisa mendaftar secara Gratis disini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market