Pada perdagangan tadi malam, USD kembali menguat terhadap mayoritas mata uang utama dunia menembus record tertingginya dalam 10 tahun terakhir. Namun sejauh ini punguatan dollar tersebut belum banyak berpengaruh terhadap rupiah.
Sampai penutupan kemarin rupiah masih berada di level 13.380 masih sangat jauh di bawah level tertingginya dalam 2 tahun terakhir di level 14.600an. Kondisi ini kemungkinan mencerminkan besarnya intervensi yang dilakukan oleh Bank Indonesia, di balik ketegangan politik dan sosial yang meningkat di dalam negeri, pertumbuhan ekonomi yang stagnan dan massive outflow dari pasar saham, rupiah tetap menjadi salah satu mata uang terkuat di dunia saat ini.
Dalam grafik di atas kita bisa melihat bahwa saat ini USD Index sudah berhasil membentuk level tertingginya, mengalahkan record di akhir tahun lalu, sementara di waktu yang sama rupiah masih berada di bawah level 13.500, hal ini mengindikasikan adanya intervensi besar-besaran yang dilakukan oleh Bank Indonesia terhadap mata uang negara ini.
Namun pertanyaannya adalah : Sampai Kapan ?
Sampai kapan BI akan mengintervensi rupiah, atau sampai kapan BI kuat mengintervesi rupiah, jika USD terus melanjutkan trend penguatannya ?
Beberapa analis mengatakan bahwa pemerintah berusaha keras menjaga nilai tukar rupiah, terutama karena ketegangan politik dan sosial yang sedang meningkat saat ini. Ada ketakutan jika nilai tukar rupiah jatuh, maka kepanikan dan ketegangan akan meningkat karena ‘memori’ mengenai awal krisis di tahun 1998 lalu. Seperti kita ketahui awal krisis tahun 1998 lalu diawali dengan kejatuhan rupiah.
Sebagai pengamat pasar modal mungkin kita semua tahu, kalaupun rupiah melemah itu hanyalah ‘reaksi alami’ dari trend penguatan USD terhadap mayoritas mata uang di dunia, jadi tidak ada hubungannya dengan krisis ekonomi, atau krisis politik yang terjadi, namun tentunya tidak semua orang tahu kondisi tersebut, dan dalam kondisi politik seperti saat ini, bisa saja pelemahan rupiah dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyudutkan pemerintah. Namun di sisi lain, sejarah juga membuktikan intervesi terhadap mata uang yang dilakukan terlalu lama dan terlalu besar umumnya tidak baik untuk kondisi ekonomi di negara yang melakukannya.
Sebagai warga negara Indonesia kita bisa membantu perjuangan Bank Indonesia ini dengan tidak menambah ketegangan politik dan ketegangan sosial yang sedang terjadi di dalam negeri saat ini. Sambil kita sama-sama mendoakan yang terbaik untuk negara ini, dan supaya Pemerintah dan Bank Indonesia diberikan kebijaksanaan untuk melakukan yang terbaik untuk kemajuan dan kesejahteraan Rakyat Indonesia.
Tentunya anda juga bisa membantu share artikel ini supaya semakin banyak orang yang menyadari mengenai kondisi ekonomi dunia dan penguatan USD saat ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market