IHSG mengalami kenaikan signifikan dalam perdagangan minggu lalu, meskipun indeks regional berguguran, dan kepanikan akan terjadinya mini crash menyebar luas di seluruh dunia indeks kita justru berhasil naik.
Jokowi Effect dipercaya sebagai penyebab kenaikan IHSG minggu lalu, pelantikan Jokowi yang akan dilaksanakan hari ini dipercaya sebagai memberikan sentiment positif bagi market, namun secara logika ‘berita’ yang sudah diketahui sejak lama seharunya tidak mempengaruhi market ketika berita tersebut akhirnya menjadi kenyataan.
Dengan kata lain IHSG seharunya tidak mengalami kenaikan hanya karena Jokowi dilantik, karena berita ini bukanlah hal baru lagi, reaksi market untuk pelantikan Jokowi sudah terjadi sejak 9 Juli lalu.
Namun seperti kita ketahui ada 3 berita baru yang terjadi minggu ini yang berpotensi menyebabkan kenaikan indeks :
- Rumor kembalinya Sri Mulyani ke dalam kabinet Jokowi, pembahasan mengenai kembalinya SMI kami bahas dalam posting di website ini minggu lalu, jika kita berasumsi pengumumuman kabinet akan dilaksanakan minggu ini, kemungkinan antara hari Rabu – Jumat, maka benar tidaknya rumor ini akan terungkap dalam minggu ini. Jika SMI benar-benar bergabung, kondisi ini akan memberikan sentiment positif yang besar untuk IHSG.
- Pembicaraan Jokowi dengan Ical, sebagai pemilik kursi kedua terbesar di DPR, bergabungnya Golkar kedalam KIH, akan membubarkan ‘KMP’ dan mendatangkan kestabilan politik 5 tahun kedepan. Negosiasi antara kedua pemegang kekuasaan berpotensi menghasilkan pergerakan besar di market, bukan mustahil SMI adalah salah satu ‘kartu’ yang digunakan Jokowi dalam negosiasi ini.
- Pertemuan Jokowi dengan Prabowo, pertemuan kedua tokoh ini seakan-akan menyelasaikan semua pertikaian KIH vs KMP, pertemuan yang hangat, ucapan selamat Jokowi, dan perminataan maaf juga ucapan selamat dari Prabowo disambut baik oleh masyarakat. Namun apakah ini berarti perebutan kekuasaan akan berakhir di sini. Kemungkinan besar tidak, karena dalam politik hal seperti ini sangat wajar terjadi, seperti kita ingat dalam debat capres hal seperti ini juga terjadi, namun semuanya hanyalah sandiwara politik. Kecuali terjadi nego-nego politik dalam pertemuan ini, sandiwara politik dalam pertemuan Jokowi – Prabowo tidak akan memberikan perubahan apa pun pada kondisi politik Indonesia.
Ketiga faktor di atas memiliki kemungkinan menjadi faktor pendorong kenaikan di market, namun semuanya masih merupakan spekulasi belaka, sebagai investor ritel, kita tidak memiliki ‘inside information’ apa yang sebenarnya sedang terjadi di balik tiga peristiwa tersebut.
Salah satu yang sering kali membantu kita dalam memprediksi ‘inside information’ adalah dengan membaca aliran dana asing, ketika peristiwa-peristiwa tersebut terjadi. Seperti kita ketahui dalam perdagangan minggu lalu, asing terus melakukan penjulan total outflow yang terjadi sebesar 2.5T. Pembahasan mendalam mengenai aliran dana asing, dan mengapa “Jokowi Effect” sudah dapat diprediksi secara Foreign Flow sejak minggu lalu akan dibahas pada slide selanjutnya.
[follow_me]
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market