Setelah mencapai posisi tertinggi dalam 20 bulan terakhir, minyak kelapa sawit berpotensi memperpanjang reli karena berkurangnya produksi dan persediaan global.
Dorab Mistry, Director Godrej International Ltd. mengatakan, Malaysia sebagai produsen terbesar di dunia setelah Indonesia mengalami cuaca kering antara Februari dan Maret tahun lalu dan berpotensi mengalami pegurangan produksi akibat cuaca El Nino.
Menurutnya, perdagangan berjangka CPO yang naik tertinggi dalam 20 bulan terakhir dapat meneruskan reli hingga 2.700 ringgit Malaysia atau US$650 pada kuartal II/2016. “Kelesuan produksi bisa meregang hingga Juni, menunjukkan pasokan dari Malaysia yang terus berkurang,” ujarnya, Minggu (7/2/2016).
Mistry pada November memprediksi produksi minyak sawit global sepanjang 2016 sebesar 1 juta ton, dan akan merevisinya pada konferensi bulan depan.
Menurut lembaga penelitian Oil World yang berbasis di Hamburgh, produksi global hanya meningkat 400.000 tahun ini, dibandingkan rata-rata penambahan selama 5 tahun sebesar 3,2 juta ton.
Sumber: kontan.com
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market