Melihat perdagangan beberapa minggu terakhir ada beberapa sector yang cukup menarik untuk dibahas dan diamati pergerakannya sepanjang bulan Mei ini, satu di antaranya tentu sector property yang tampak masih terus perkasa melanjutkan kenaikannya sepanjang tahun 2013.
Sektor yang menarik lainnya adalah sector mining, setelah mengalami koreksi besar dua minggu lalu, yang ditandai dengan turunnya harga minyak mentah dan kejatuhan harga emas, namun sepanjang minggu lalu kedua harga komoditas yang menjadi acuan harga komoditas lain tersebut tampaknya mengalami rebound yang juga cukup signifikan.
Sektor ketiga yang menarik untuk diperhatikan adalah sector perbankan karena beberapa saham di sector ini mengalami koreksi yang cukup signifikan dalam beberapa minggu terakhir, seperti kita ketahui kenaikan saham-saham perbankan ini yang di awal tahun menjadi motor kenaikan index sepanjang tahun ini.
PROPERTY SECTOR
Seperti kita lihat di samping trend kenaikan index property belum mengalami banyak perubahan sepanjang tahun 2013, bulum ada sinyal perubahan trend, dengan kata lain kita masih bisa riding the bull, bahkan aksi buy on weakness juga cukup sulit untuk dilakukan karena kuatnya trend bullish yang terjadi sepanjang tahun
Kenaikan saham-saham property memang tidak hanya terjadi di Indonesia, jika kita melihat index real estate di Dow Jones, kenaikan yang kurang lebih serupa juga sedang berlangsung, dapat dilihat dari index real estate tersebut bahwa sejak akhir tahun lalu saham-saham property di Amerika masih terus rally bahkan saat ini sudah berhasil melewati level tertinggi tahun 2008 sebelum krisis subprime mortgage menguak.
Jika secara technical belum ada sinyal perubahan arah dalam trend saham-saham property, kita bisa melihat hal tersebut juga terjadi di Amerika yang dijadikan kiblat pasar modal dunia. Melihat hal ini strategi trading buy masih sangat menarik untuk dilakukan, karena dalam posisi harga seperti sekarang kemungkinan tidak banyak yang berani melakukan strategi buy and hold.
SAHAM FAVORIT SECTOR INI : WSKT, PTPP, TOTL
MINING SECTOR
Sector mining memang sedang mengalami krisis berkepanjangan dalam beberapa tahun terakhir, hal ini didorong oleh turunnya harga komoditas terutama batubara. Dengan koreksi yang terjadi dalam 2 minggu terakhir, beberapa saham-saham sector ini berada di kisaran terendahnya dalam 2 tahun terakhir. Beberapa saham yang menurut banyak analis fundamental dianggap berfundamental bagus seperti HRUM, BORN. Sementara beberapa emiten yang sudah mapan PTBA dan ITMG tampak masih bertahan dari koreksi. Sementara saham BUMI, masih bertahan di supportnya.
Harga batubara sendiri tampak juga masih jauh dari tanda-tanda kebangkitan, indikasi lain bisa kita liat di index DJUSCL Index saham-saham batubara terbesar di dunia di Dow Jones juga sedang berada di level terendahnya dalam beberapa tahun terakhir. Dalam grafik di samping kita bisa melihat korelasi index mining dengan index saham-saham batubara di Indonesia.
Namun dibalik berita-berita negatif yang bermunculan kita semua tahu bahwa perusahaan-perusahaan batubara tidak akan “hilang” begitu saja, akan tiba saatnya saham-saham batubara akan berjaya kembali.
Rebound harga komoditas minggu lalu kemungkinan dapat berdampak positif pada pergerakan harga saham-saham batubara di waktu dekat, selain itu saham-saham pertambangan batubara seperti INCO, MEDC dan juga ENRG juga tampak menarik untuk dikoleksi dalam jangka pendek.
SAHAM FAVORIT SECTOR INI : INCO, MEDC, ENRG
FINANCE SECTOR
Sector lain yang menarik untuk diperhatikan dalam jangka pendek adalah sector Finance, turunnya beberapa saham perbankan kelas menengah seperti BBTN, BJBR dan BJTM mendatangkan potensi untuk melakukan buy on weakness di saham-saham ini.
Jika kita melakukan perbandingan yang sama dengan indeks-indeks perbankan di Amerika, kita juga dapat melihat korelasi yang menarik di saham-saham sector ini, saat ini saham-saham perbankan terbesar di dunia juga tampak sedang mengalami pelambatan trend bullish, namun dalam waktu dekat belum ada sinyal akan terjadi perubahan trend.
SAHAM FAVORIT SECTOR INI : BJBR, BBNI
PERTUMBUHAN MARKET CAP SECTORAL 3 TAHUN TERAKHIR
Weekend kemarin saya melihat beberapa data di masa lalu dan melakukan beberapa riset mengenai pertumbuhan IHSG dan sector-sector di dalamnya, saya melihat kapitalisasi pasar IHSG saat ini dan membandingkannya dengan kapitalisasinya tepat 3 tahun yang lalu.
Dalam tabel di samping kita melihat market cap IHSG sudah naik 102% sejak tanggal 26 April 2010, saat ini market cap seluruh emiten di bursa berada di level 4.847 T. Kalau kita melihat lebih dalam, dalam 3 tahun terakhir 3 sector tumbuh lebih dari 200%, PROPERTY memimpin pertumbuhan dengan kenaikan sebesar 260%, disusul TRADE dan CONSUMER. Sementara sector MINING malah turun sebesar 10% sejak 3 tahun yang lalu.
Hal menarik lainnya adalah kompisisi sectoral emiten-emiten terhadap IHSG. Pada tahun 2010 kapitalisasi IHSG didominasi oleh saham-saham sector FINANCE sebesar 25.5%, komposisi ini sedikit berkurang saat ini menjadi 24.6%. Peringkat kedua pada tahun 2010 adalah saham-saham INFRASTUCTUR namun saat ini posisinya diambil oleh saham-saham CONSUMER yang sudah memiliki komposisi 19.7% dari kapitalisasi IHSG.
Kita juga melihat sector MINING turun ke peringkat ke 8 dengan ratio 6.4%, padahal 3 tahun lalu sector ini berada di peringkat ketiga, saat ini MINING sudah disusul oleh sector PROPERTY secara market cap, hal ini menunjukan sudah begitu murahnya sector mining dan sudah begitu mahalnya sector property saat ini, memang sedang terjadi peralihan dana fund manager-fund manager dari sector mining ke sector property, namun kemungkinan besar ada saatnya dimana dana tersebut akan berpindah kembali karena valuasi saham-saham mining menjadi lebih menarik.
Quote of The Day:
No matter what is going on in your life, obeying God is the answer.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market