Sepanjang minggu kemarin kami mengadakan gerakan “anda pilih sahamnya kami buat analisanya!”. Sepanjang minggu kemarin 2 saham yang paling banyak dipilih oleh rekan-rekan pembaca Creative Trader adalah ADRO dan PGAS. Namun dalam beberapa hari terakhir presentase pemilih PGAS naik secara signigikan. Akhirnya pada saat penutupan voting dan kami melihat hasilnya PGAS unggul jauh dari ADRO dengan perolehan seperti gambar dibawah ini.
Setelah mengetahui hasil voting kami langsung melakukan riset mendalam untuk saham PGAS. dan akhirnya inilah hasil riset dan pandangan kami mengenai saham PGAS. Namun mengingat bandar saham ini cukup sensitif kami hanya akan membahas 1 poin yang kami rasa cukup penting.
Pembelian Misterius Investor Asing
Dalam beberapa tahun kebelakang saham PGAS terus mendapatkan tekanan jual dari investor asing, tekanan jual yang terjadi umumnya terjadi karena ketidakpastiaan holding migas yang tidak kunjung terjadi, dan tetnunya karena penurunan laba yang cukup signifikan. Tercatat dalam 2017 asing membukukan penjuualan bersih sebesar 665 M, dan pada 2018 asing melakukan penjualan bersih sebesar 1,6 T.
Hal yang menarik pertama adalah pembelian massive investor asing sepanjang Januari 2019, yaitu sebesar 950 Miliar dan hingga 22 maret 2019 investor asing sudah mencatkan pembelian bersih 1 Triliun. Sementara itu 3 tahun terakhir (2016-2018) investor asing mencatatkan penjualan sebesar 2,2 Triliun, dan dengan pembelian total 1 Triliun hanya dalam waktu 3 bulan (Jan-Mar2019) tentu itu adalah nilai yang fantastis. Selain itu sepanjang pembelian bersih 1 T dalam YTD 2019 kami melihat harga rata-rata pembelian investor asing berada pada harga 2.440 atau berada dibawah harga penutupan Jumat lalu.
Pandangan Mengenai Saham PGAS
Dengan pembelian investor asing yang cukup besar tentu dibanding tahun-tahun sebelumnya bukan untuk cut loss, pasti ada strategi dan hal yang mungkin tidak diketahui investor ritel. Sebagai patokan average akumulasi asing di saham PGAS adalah 2.440. Namun jika dengan artikel ini BANDAR merubah strategi pun setidaknya mereka harus menjual saham diatas harga averagenya. Tentu saja BANDAR tidak akan begitu saja membiarkan investor ritel terlena dengan patokan average tersebut. Kita sebagai orang yang belajar ilmu bandarmologi tentu akan paham dan dapat mengikuti jika strategi bandar berubah. Saran kami disaham ini jangan terburu-buru, karena akumulasi yang serius tidak beerlangsung 1-2 hari dan tentu saj distribusi sebesar 1T jarang sekali dilakukan dalam 1 hari. Hal terakhir, dengan average 2.440 bukan berarti harga sahamnya akan dijaga dibawah level tersebut karena strategi bandar tidak sesederhana itu.
Semoga Bermanfaat.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market