Fluktuasi pasar saham yang terjadi di tahun 2015 mendorong sejumlah emiten melakukan pembelian kembali (buy back) sahamnya di pasar modal. Salah satunya PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO).
Manajemen SGRO telah mengalokasikan dana Rp 305 miliar untuk membeli kembali sahamnya di bursa mulai tanggal 1 Desember 2015 hingga 26 Januari 2016.
Dalam keterangan resminya pada 4 Januari 2016, SGRO mengumumkan telah merealisasikan program buy back tersebut dengan membeli saham perseroan di bursa senilai Rp 23,12 miliar. Jumlah tersebut belum termasuk biaya pembelian sebesar Rp 22,6 miliar. Sehingga total dana buy back yang terpakai mencapai Rp 55,81 miliar.
Berdasarkan catatan SGRO, harga eksekusi pembelian kembali saham bervariasi antara level Rp 1.400 hingga Rp 1.700. Adapun jumlah saham yang telah dibeli kembali periode Desember 2015 dikatakan Eris mencapai 154.410 lot atau sebanyak 15.441.000 lembar saham. “Dana tersebut digelontorkan untuk membeli saham kami pada periode 1 Desember – 31 Desember 2015,” tullis Sekretaris Perusahaan PT Sampoerna Agro Tbk, Eris Ariaman.
Dengan begitu sisa dana yang akan digunakan untuk aksi korporasi tersebut sebesar Rp 249,18 miliar hingga batas akhir periode buy back tanggal 26 Januari 2016.
Dari sisi kinerja, per kuartal III 2015, perusahaan perkebunan sawit ini tercatat membukukan laba bersih sebesar Rp 194,94 miliar menunjukan penurunan 37,29 persen dibanding periode yang sama tahun 2014. Posisi laba persaham tercatat Rp 103, bandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 sebesar Rp 164 per saham.
Dalam keterangan sebelumnya, manajemen SGRO menyatakan, penurunan laba tersebut disebabkan oleh Penjualan Pokok perseroan yang turun 13,71 persen menjadi Rp2,14 triliun dari penjualan pokok pada periode yang sama tahun 2014 yaitu Rp2,48 triliun.
Sumber : Berita Satu
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market