Di tengah terjadinya kelesuan Ekonomi dan dan penurunan IHSG salah saham KREN ( Kresna Graha Sekurindo Tbk.) berhasil mengalami kenaikan yang sangat tajam dalam beberapa bulan terakhir. Bulan Agustus lalu saham ini ditutu di harga 1.025 dan menjelang akhir bulan September ini saham KREN sudah berada di level 2.150 kenaikan yang lebih dari 100 persen dalam jangka waktu kurang dari satu bulan.
Kenaikan ini lebih luar biasa lagi jika kita mundur sampai bulan Juni lalu, dimana harganya ada di kisaran 500. Kejadian seperti ini memang bukanlah yang pertama di market, dimana satu saham naik sampai 200% hanya dalam beberapa bulan, namun seringkali kenaikan seperti ini, apa pun latar belakang beritanya, diakhiri dengan penurunan yang sama luar biasanya, tentu kita belum lupa kejadian di saham GTBO yang naik dari 100an ke level 7.000an namun akhirnya kembali turun dan saat ini di suspend di harga 260.
Kemungkinan tersebut akan terus menghatui bagi mereka yang sedang memegang saham ini, terutama bagi mereka yang baru saja membeli di level 2.000an. Ada banyak faktor yang kemungkinan dapat kita analisa dari kenaikan saham KREN, melihat banyaknya permintaan untuk membahas saham ini dari sisi Bandarmologi dan Foreign Flow, kami berencana untuk membahas saham ini dalam beberapa hari kedepan.
Pembahasan pertama yang akan kami lakukan mengenai komentar Presiden Direktur Dana Pensiun Pertamina Helmi Kamal Lubis minggu lalu yang menyatakan bahwa dana yang dikelolanya mendapat keuntungan sebesar 250% setelah membeli saham ini senilai 200M dan berminat untuk kembali memberi saham ini.
Berita lengkapnya anda dapat baca di bawah :
IQPlus, (23/09) – Ditengah lesunya perekonomian nasional dan juga anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Dana Pensiun (Dapen) justru meraup keuntungan (capital gain) melalui Pasar Modal. Hal itu disampaikan oleh Presiden Direktur Dapen Pertamina, Helmi Kamal Lubis, di Jakarta, Rabu.
Dalam waktu satu bulan, Helmi mengungkapkan, pihaknya mencatat capital gain sebesar 250% dengan berinvestasi di saham PT Kresna Graha Investama Tbk (KREN). Pasalnya, dana yang digelontorkan untuk membeli saham KREN kurang lebih sekitar Rp 200 miliar.”Ya, kami masuk ke saham KREN. Dalam 1 bulan, kami dapat gain sebesar 250%,” tegas Helmi.Helmi menilai, perusahaan yang baru saja menjadi Holding atau ekspansi ke bisnis investasi ini memang cocok dipilih.
Karena Kresna Graha, yang tadinya sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa pasar modal, kini merambah bisnis yang lebih luas.”Saya pikir, cakupan bisnis yang luas, membuat Kresna Graha memiliki potensi bisnis yang baik kedepanya. Makaya, kami berinvestasi di KREN,” jelasnya.
Namun sayangnya, Helmi tidak menyebutkan diharga berapa Dapen masuk ke KREN pada saat itu. Kemudian, saat ditanya apakah Dapen masih akan berinvestasi di KREN?, Helmi mengaku, kalau ada kesempatan pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melanjutkan investasinya di Kresna Graha.”Kami beli langsung dari Kresna Graha nya kemarin.
Masuknya berapa, kami tidak bisa sebutkan. Kami juga masih ingin berinvestasi di KREN, tapi belum Kresna belum mau ngasih lagi tuh,” ucapnya. Sebagai catatan saja, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan penghentian sementara perdagangan saham (suspend) KREN.
Hal ini dilakukan karena terjadi peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham KREN sebesar Rp 975 atau 100%. Tercatat, harga penutupan saham KREN pada tanggal 29 Agustus 2015 Rp 975, namun pada tanggal 22 September 2015 menjadi Rp 1.950.”Untuk itu, pihak BEI dalam rangka cooling down pada perdagangan tanggal 23 September 2015 memutuskan untuk suspend perdagangan saham KREN,” kata Kadiv Pengawasan Transaksi BEI Irvan Susandy, di Jakarta, Rabu pagi.
Menurutnya, penghentian sementara perdagangan saham KREN tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham KREN.”Kami juga meminta kepada para pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan perseroan,” pungkasnya. (end/as)
Beberapa Poin yang kita bisa ambil dari berita di atas adalah :
- Capital Gain 250% : artinya sahamnya belum dijual, dan saat ini untungnya sudah 250%, jika mengasumsikan pernyataan ini mengambil asumsi harga KREN ada di level 2.000 artinya Dapen Pertamina masuk di kisaran harga 570.
- Tidak diberitahu kapan pembeliannya : dengan kata lain Dapen Pertamina belum tentu masih melakukan pembelian di ketika harganya naik saat ini. Kalaupun masih kemungkinan jumlahnya kecil karena meskipun harga saat ini sudah ada di level 2.000an average mereka tetap di 570.
- Dana yang digelontorkan 200 M, tidak dijelaskan apakah dana ini sudah habis dibelikan saham atau sebagian masih berupa cash.
Pernyataan ini juga kami crosscheck dengan system FOREIGN OWNERSHIP MAP yang kami ciptakan :
Dari data yang dirilis oleh KSEI dalam di akhir bulan Agustus lalu, kami mendapat adanya kenaikan kepemilikan dari DANA PENSIUN sebesar 4.6% selama bulan Agustus dari sebelumnya 0% di bulan Juli, meskipun KSEI tidak merilis Dana Pensiun mana yang melakukan penambahan kepemilikan, namun kita bisa mengasumsikan Dana Pensiun Pertamina yang sedang melakukan aksi tersebut.
Dari data ini kesimpulan pertama yang kita dapatkan adalah, pembelian dilakukan selama bulan Agustus, dan sampai akhir bulan tersebut persentasi kepemilakan Dapen (kemungkinan Dapen Pertamina) sudah sebesar 4.6%, namun jika kita menghitung nilai dari 4.6% tersebut di harga 570 per lembar maka nilainya baru sebesar 95M. Artinya besar kemungkinan pembelian oleh Dapen tersebut masih dilakukan pada bulan September ini, dan aksi tersebut menjadi salah satu pendorong kenaikan harga saham KREN sepanjang bulan September ini.
Informasi lain yang kita dapatkan dari PETA KEPEMILIKAN saham ini di bulan Agustus lalu adalah, kepemilikan investor individual di saham ini mencapai 32%, secara Bandarmologi ini bukanlah indikasi yang baik, namun ada indikasi trend penurunan kepemilikan investor individual yang memberikan indikasi baik, walaupun jumlahnya masih terlalu besar.
Dengan kata lain meskipun kemungkinan aksi pembelian dari Dapen Pertamina tersebut ada kaitannya dengan kenaikan harga saham ini dalam 2 bulan terakhir, namun ‘Bandar’ sebenarnya bukanlah mereka, karena ratio kepemilikan mereka yang masih terlalu kecil. Investor Asing sendiri hanya memiliki 19.5% saham ini dan hanya bert
Melihat kondisi saat ini sangat menarik untuk melihat bagaimana perkembangan PETA KEMEPIMILIKAN saham ini dalam report yang akan dilansir KSEI akhir bulan September ini. Lanjutan dari artikel ini akan kami posting dalam beberapa hari kedepan. Selamat menunggu.
Jangan lewatkan Bandarmologi Workshop akhir tahun yang akan diadakan di Surabaya 17 – 18 Okt 2015 dan Medan 24-25 Okt 2015. Info lebih lanjut dapat dibaca disini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
Bos, mau nanya nih…dapen Pertamina masih ada di KREN gak ya..? Apakah ada pengurangan, tetap, atau malah nambah kepemilikannya di KREN ? Seberapa besar ?
Ok Bos, tks ya atensinya.
Salam,
Sindu