PT SLP Surya Ticon Internusa, perusahaan patungan (joint venture/JV) antara PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA), Mitsui Co Ltd, dan Ticon Industrial Connection Plc, bakal berinvestasi sebesar Rp 700 miliar untuk mengembangkan kawasan industri di Karawang. Perseroan bakal mengembangkan lokasi pergudangan dan pabrik siap pakai di kawasan tersebut.
Presiden Direktur Surya Semesta Internusa Johannes Suriadjaja mengungkapkan, perusahaan patungan perseroan memiliki lahan seluas 22 hektare (ha) di Karawang. Perseroan berencana mengembangkan kawasan itu dalam tiga tahap.
“Saat ini kita sudah dalam pengembangan tahap kedua seluas 70 ribu meter persegi,” jelas Johannes di Karawang, Senin (18/1).
Dia melanjutkan, pengembangan tahap satu dan dua menelan biaya kurang lebih sebesar Rp 300 miilar. Jumlah investasi tersebut meliputi investasi pada lahan dan bangunan.
Dalam pengembangan tahap dua, SLP mengembangkan fasilitas pergudangan modern berskala internasional. Perseroan membangun 12 gudang siap sewa dan 7 bangunan pabrik siap pakai. Total investasi bangunan tersebut sebesar Rp 200 miliar.
Fasilitas penyewaan pergudangan dan pabrik tahap kedua tersebut akan resmi beroperasi secara komersial pada Juli dan September 2016. Nantinya, target penyewa gudan dan pabrik tersebut merupakan perusahaan-perusahaan logistik internasional.
“Saat ini belum ada yang memastikan minat untuk menyewa gudang dan pabrik,” jelas Johannes.
Menurut dia, perusahaan-perusahaan masih wait and see terkait kondisi ekonomi Indonesia tahun ini. Namun, dia optimistis permintaan gudang dan pabrik akan meningkat pada semester II-2016.
Beberapa waktu lalu, perseroan telah melakukan road show menawarkan kawasan gudang dan pabrik tersebut. Target tenant perseroan adalah perusahaan-perusahaan rekanan Ticon dan perusahaan small medium enterprise di bidang otomotif di Jepang.
Menurut Johannes, prospek bisnis penyewaan gudang dan pabrik di Indonesia sangat prospektif. Dia mencontohkan, rekan JV perseroan di Karawang, Ticon memiliki kawasan serupa seluas 2,2 juta meter persegi di Thailand.
“Padahal jumlah penduduk Thailand lebih sedikit dibandingkan Indonesia,” jelas dia. Oleh sebab itu, dengan jumlah penduduk yang besar, prospek kawasan pergudangan dan pabrik di Indonesia masih sangat prospektif.
Johannes mengungkapkan, pembangunan kawasan persewaan gudang dan pabrik pada akhrnya akan dicoba untuk dijadikan produk dana investasi real estate (DIRE). Dia mengungkapkan, perseroan sangat tertarik dengan produk tersebut.
Sumber: Investor Daily
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market