Akhir bulan Agustus lalu, Dirjen Pajak merilis Dashboard Update Tax Amnesty, dimana kita bisa melihat update realtime jumlah harta yang di deklarasi baik dalam dan luar negeri, dana repatriasi dan detail-detail lainnya.
Fasilitas yang desediakan Dirjen Pajak tersebut membuat kita bisa membuat estimasi yang lebih baik akan target Tax Amnesty, karena bisa kita pantau dari hari ke hari sehingga kita bisa memprediksi trend pergerakannya.
Dan jika melihat sekilas. dan mengikuti pembahasan di berbagai forum mengenai perkembangan Tax Amnesty kita melihat program yang dijalankan pemerintah ini berjalan dengan baik. Pertumbuhan jumlah dana yang dilaporkan terlihat terus bertumbuh dari hari ke hari.
Sebagai pembanding, pada tanggal 25 Agustus lalu, Sri Mulyani melaporkan bahwa setelah hampi 1 1/2 bulan dijalankannya program ini, jumlah dana yang dilaporkan masih sebesar 45T, namun jumlah tersebut meningkat drastis menjelang akhir bulan Agustus, dan ditutup di level 148T di akhir Agustus.
Di bulan September, yang merupakan akhir periode pertama pelaksanaan Tax Amnesty ini, pertumbuhan jumlah harta yang di deklarasikan terus bertumbuh, dimana sejak awal bulan sampai tanggal 8 September ini, jumlah dana yang dilaporkan sudah bertambah 176T.
Dan melihat pertumbuhan yang bersifat exponential banyak analis yang percaya bahwa Tax Amnesty akan berjalan dengan sukses. Team Research Creative Trader terus memantau perkembangan TA, dari hari ke hari setelah penutupan market untuk dapat membuat grafiknya sehingga kami bisa membuat estimasi akan hasil dari Tax Amnesty ini.
Dari grafik yang kami buat, kami melihat prospek dana Tax Amnesty cukup meyakinkan, karena terlihat adanya pertumbuhan exponential dari hari ke hari, dan kami percaya pertumbuhan ini akan terus berlansung sampai akhir bulan September ini.
Sejauh ini record jumlah dana deklarasi harian yang masuk adalah sebesar 42.6 T dalam 1 hari, yang terjadi pada hari Selasa (7/9), dan melihat angka tersebut, kami membuat 2 skenario mengenai target TA di akhir bulan September ini.
TARGET PESISMIS
Jika kita mengasumsikan bahwa sejak hari ini (8/9) sampai akhir bulan September jumlah harta yang di deklarasikan setiap harinya terus bergerak flat 42,6 T setiap hari, maka di akhir bulan September ini jumlahnya mencapai 1001 Triliyun. Dan seperti dalam estimasi kami sebelumnya jumlah ini kemungkinan akan merepresantasikan 45-55% dari keseluruhan harta yang akan dilaporkan sampai akhir Maret 2017 nanti. Artinya kemungkinan jumlah yang terkumpul dalam program ini akan sebesar 2.000 T
TARGET IDEAL
Estimasi sebelumnya tentu merupakan estimasi yang pesimis, karena tidak menghitung pertumbuhan exponential yang sedang terjadi, dimana dari hari ke hari jumlah dana yang dilaporkan semakin besar, sampai akhir bulan September ini. Jika kita menggunakan estimasi jumlah pertumbuhan dana deklarasi harian sebesar 10% dari hari sebelumnya, dang menggunakan angka 42.6 T sebagai acuan awal, maka kita akan mendapatkan jumlah dana deklarasi di akhir September sebesar 1.850 Triliyun.
Dari dua estimasi yang kita buat tentu kita bisa mengasumsikan bahwa program ini sedang berjalan dengan baik, dan kemungkinan akan terus berjalan dengan baik, namun fakta yang mengkhawatirkan akan terlihat jika kita melihat dengan lebih mendalam dari data yang dirilis Dirjen Pajak, terutama bagi para Trader dan Investor di pasar modal.
DANA REPATRIASI JAUH DI BAWAH HARAPAN
Sebelum dimulainya TA, kementrian keuangan merilis target jumlah dana Deklarasi sebesar 4.000 T, meskipun kami sempat menganggap target tersebut tidak realistis namun pasca melihat perkembangannya dari hari ke hari sepanjang bulan September ini, kami merubah estimasi kami, dan menganggap target tersebut masih bisa dicapai.
Namun selain target 4.000 T tersebut, kementrian keuangan juga menargetkan akan masuk dana repatriasi sebesar 1.000T, atau 25% dari dana deklarasi. Dana repatriasi inilah yang dipercaya sebagai alasan utama di balik kenaikan IHSG secara signifikan sejak UU Tax Amnesty disetujuai.
Karena masuknya dana repatriasi, akan sangat memberikan pengaruh positif pada pasar financial dalam negeri, yang akan ‘kebanjiran’ liquiditas, yang akhir nya akan berdampak pada kenaikan harga saham, property dan banyak asset-asset lainnya.
Namun sejauh ini kenyataannya berkata lain, jumlah dana repatriasi yang sudah masuk sampai saat ini masih sangat jauh dari harapan, sampai saat ini baru terkumpul dana sebesar 15.7 T, dengan persentasi hanya sebesar 4.8% dari total dana deklarasi.
Bukan hanya di bawah harapan, namun trend persentasi Dana Repatriasi terlihat terus turun, dari hari ke hari. Sebagai pembanding, pada tanggal 27 Agustus persentasinya 7.6%, tanggal 31 Agustus sebesar 6.8%, tanggal 6 September sebesar 5.0% dan kemarin sudah mencapai 4.8%.
Artinya meskipun Program Tax Amnesty berhasil, salah satu tujuan awal pemerintah untuk menarik dana orang Indonesia di luar negeri masuk ke Indonesia melalui dana Repatriasi terancam gagal. Di bulan September ini kami juga mematau adanya pertumbuhan persentasi deklarasi harta dari luar negeri, 14.3% di akhir bulan Agustus dan saat ini sudah mencapai level 27.2%, sayangnya pertumbuhan persentasi ini belum berhasil meningkatkan persentasi dari repatriasi.
ASING NYANGKUT DI IHSG
Tanpa adanya Dana Repatriasi seperti yang sebelumnya diharapkan, maka efek positif Tax Amnesty kemungkinan akan hanya berupa efek jangka panjang, yang didorong oleh meningkatnya penerimaan negara di tahun-tahun yang akan datang.
Tanpa adanya efek positif jangka pendek yang berupa peningkatan liquiditas di bursa kita, maka IHSG bisa dibilang sudah sangat mahal dari sudut pandang fundamental. Di level saat ini IHSG sudah menjadi bursa termahal di Asia dari sisi PE Rationya, dan juga sudah mendekati record PE tertingginya sepanjang sejarah. Sederhananya secara fundamental IHSG saat ini sudah sangat mahal, dan sulit untuk tumbuh lagi kecuali ada sentimen positif baru yang cukup besar, yang semula diharapkan dari masuknya dana repatriasi.
Untungnya bursa kita sangat dikendalikan oleh pergerakan dana asing (foreign flow), dan seperti kita tahu investor asing sudah menginvestasikan dana besar-besaran masuk ke bursa kita sejak disyahkannya UU Tax Amnesty (sekitar 22 Triliyun).
Seperti terlihat sangat jelas dalam grafik di atas, kita bisa melihat bahwa IHSG terus mengalami kenaikan pasca disahkannya UU Tax Amnesty pada tanggal 28 Juni lalu, dan rally IHSG terus dimotori oleh masuknya dana asing dalam jumlah yang sangat besar (sebesar 22.7T) sampai puncaknya di tanggal 18 Agustus.
Namun setelah itu kita melihat Investor Asing terlihat ‘kehilangan arah’ seiring lesunya IHSG, aliran dana asing (curva biru muda) terlihat hanya keluar masuk di level yang sama sejak tanggal 19 Agustus sampai hari ini. Hal ini kemungkinan disebabkan karena asing masih wait and see menunggu perkembangan dana repatriasi, yang pertumbuhannya sangat lambat. Dalam kondisi seperti ini sangat sulit untuk Investor Asing keluar dari bursa, karena minimnya liquiditas dan optimisme investor dalam negeri, jadi bisa dikatakan asing saat ini sedang dalam posisi ‘nyangkut’ karena kesulitan mendapatkan pembeli.
Berbagai indikasi belum pulihnya kondisi ekonomi dalam negeri pun semakin mempersulit investor asing, untuk melaksanakan aksi jualnya. Hal ini tepat seperti prediksi yang kami berikan pada Market Outlook bulan lalu yang sempat membahas mengenai skenario Foreign Flow jika Tax Amnesty gagal.
Sebagai Investor Ritel kita memiliki posisi yang lebih diuntungkan karena bisa keluar masuk dengan bebas, karena posisi kita kecil, dan tidak perlu mencari pembeli untuk keluar dari market. Dalam kondisi ini kita bisa memantau perkembangan Tax Amnesty dan pergerakan Dana Asing dengan tenang, sambil memanfaatkan kondisi ketidak jelasan ini untuk memperoleh keuntungan dengan trading jangka pendek, karena Investor Asing yang merupakan penopang bursa kita, memiliki kepentingan yang besar untuk menjaga supaya IHSG tidak jatuh.
Anda bisa mendapatkan ulasan lebih mendalam mengenai strategi ideal untuk trading dalam kondisi saat ini, dalam acara Market Outlook September 2016, yang akan diadakan secara Online malam ini, jam 19.00 WIB. Dapatkan undangannya secara FREE di sini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market