Hari Jumat lalu IHSG kembali mencatatkan satu pencapaian buruk, arus outflow yang terjadi sepanjang minggu lalu membuat foreign flow IHSG kembali mencetak recod terendahnya sepanjang tahun ini. Secara total dana asing yang keluar sepanjang tahun 2015 ini sebesar 23.1T, dan jika dihitung dari puncaknya tahun ini, oitflow dana asing sampai sekarang sudah mencapai 34.5 T.
Terus keluarnya dana asing mencipatakan sebuah pertanyaan besar bagi pelaku pasar di akhir tahun ini.
Akankah MASA WINDOW DRESSING kembali terulang di bulan Desember ini ?
Seperti kami bahas di awal bulan ini, Desember adalah bulan terbaik untuk bursa saham dan dalam 10 tahun terakhir IHSG selalu mengalami kenaikan di bulan ini, bahkan dalam 20 tahun terakhir probabilitas naiknya IHSG di bulan Desember lebih dari 90%.
Jadi jika kita rangkumkan ada dua kekuatan yang mempengaruhi IHSG saat ini, di satu sisi aksi Window Dressing terbukti selalu berhasil mengangkat IHSG di bulan Desember, di sisi lain aksi jual Investor Asing yang terus berlangsung di minggu pertama bulan ini, seperti kita ketahui bahwa Foreign Flow adalah kekuatan utama yang menggerakan IHSG selama ini.
Pertanyaan itulah yang menjadi pokok pembahasan kami dalam acara INVESTOR GATHERING ONLINE hari sbatu kemarin berikut ini kami sajikan beberapa point yang menjadi pokok bahasan.
KONDISI FOREIGN FLOW IHSG
Seperti sudah kami bahas sebelumnya di atas saat ini posisi Foreign Flow IHSG sudah ada di level terendahnya sepanjang tahun, kondisi ini bertambah buruk jika kita melihat grafik di atas, dimana kita bisa melihat terakhir Foreign Flow IHSG mencapai level terendahnya di bulan September posisi IHSG berada di kisaran 4.200an, sementara saat ini ketika record foreign flow tersebut terpatahkan, IHSG tidak terlihat ikut membentuk level terendahnya melainkan justru berada jauh di atas level tersebut.
Jika kita melihat penutupan hari Jumat kemarin dimana IHSG berada di level 4.500 makan IHSG saat ini sudah 7% lebih tinggi dari level wajarnya dalam jangka pendek di 4.200an
Namun di balik mahalnya IHSG dalam jangka pendek, kami menemukan fakta menarik ketika menganalisa Foreign Flow dalam jangka panjang. Dari grafik di atas kita bisa melihat bahwa posisi Foreign Flow IHSG saat ini kurang lebih sama dengan posisinya di awal tahun 2014 lalu, dan yang membuat lebih menarik adalah pada saat yang sama (Februari 2014), posisi IHSG ada di level 4.500an sama seperti posisi IHSG saat ini.
Dengan sudut pandang lebih panjang, kita menemukan bahwa IHSG saat ini sudah berada dalam posisi wajar secara Foreign Flow, dan penurunan yang terjadi di bulan September lalu ketika IHSG membentuk level New Low nya, terlihat sebagai penurunan karena panic selling, dan membuat IHSG sudah terlalu murah secara Foreign Flow, sesuatu yang juga sering kami bahas pada bulan September lalu dalam posting-posing kami.
Jadi bisa disimpulkan meskipun dalam jangka pendek IHSG terlihat sudah sangat mahal secara Foreign Flow namun jika kita menggunakan prespektif yang lebih panjang kita melihat bahwa kondisi IHSG saat ini masih dalam level wajar secara Foreign Flow. Dan penurunan bulan September lalulah yang justru di luar kewajaran dan membuat IHSG sudah terlalu rendah secara Foreign Flow.
Namun kabar buruknya adalah outflow yang masih terus terjadi sampai saat ini, membuat peluang indeks mengalami kenaikan masih cukup kecil, ditambah lagi kondisi IHSG yang saat ini sudah wajar secara Foreign Flow, dengan kata lain jika Investor Asing terus melanjutkan aksi jualnya dalam minggu-minggu kedepan, maka Asing sudah menjual sahamnya dalam posisi untung.
Sangat berbeda dengan kondisi September lalu dimana kalau asing melakukan penjualan di harga 4.200an maka kemungkinan asing sudah melakukan penjualan di bawah modal akumulasi yang dilakukan. IHSG memang selama ini sering mengalami rebound yang besar ketika IHSG sudah terlalu murah secara Foreign Flow.
WINDOW DRESSING
Dalam seajarah IHSG harmpir selalu berhasil naik di Bulan, sejarah juga mencatat bahwa di tahun-tahun yang sulit untuk IHSG pun, IHSG tetap berhasil mencatakan kenaikan di bulan Desember. Jadi harapan untk naiknya IHSG tetap terbuka.
Hal lain yang kita pelajari dari analisa Window Dressing adalah secara statistik kenaikan IHSG di bulan Desember biasanya terpusat di minggu ke 4 dan ke 5, dan kinerja paling buruk umumnya terjadi di minggu ketiga
Hal ini bisa menjadi benang merah untuk kedua analisa di atas, melihat kondisi terakhir IHSG memang potensi koreksi jangka pendek masih cukup besar, jadi indeks kemungkinan masih bisa terkoreksi di minggu kedua dan ketiga minggu ini, dan aksi Window Dressing sendiri baru akan dimulai di minggu ke 4 dan ke 5 bulan Desember.
KESIMPULAN
Menggabungkan dua analisa di atas berikut ini adalah target IHSG di akhir tahun ini
Skenario OPTIMIS untuk IHSG ada di kisaran 4.525 – 4.600 di penutupan tahun ini, hal ini mungkin terjadi jika efek window dressing di tahun ini sangat kuat, dan tentunya jika juga harus disertai dengan meredanya arus outflow di IHSG.
Peluang : 40%
MODERAT (4.450 – 4.525)
Skenario MODERAT untuk IHSG ada di kisaran 4.450 – 4.525, skenario ini sangat mungkin terjadi jika IHSG mengalami koreksi yang disertai keluarnya dana asing dalam 2 minggu kedepan, dan IHSG baru mulai naik di minggu ketiga dan keempat nanti.
Sekanario ini juga bisa terjadi jika nilai tukar rupiah terus melemah dan mendekati level 14.000 di akhir tahun ini.
Peluang : 40%
PESIMIS (4.400 – 4.450)
Meskipun IHSG mengalami koreksi di bulan Desember ini, yang berarti efek window dressing tidak terjadi tahun ini, kami beranggapan bahwa level terendah yang mungkin dicapai IHSG di akhir tahun ini ada di level 4.400.
Skenario ini bisa terjadi jika ada sentimen negatif dari bursa regional menjelang penutupan tahun dan terus keluarnya dana asing sepanjang bulan Desember ini.
Peluang : 20%
Bagaimana pendapat anda, opsi mana yang menurut anda paling realistis untuk terjadi di akhir tahun ini. Mohon masukan pilihan anda dalam voting di bawah.
[poll id=”19″]
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market