Kurang lebih 1 tahun yang lalu salah satu petinggi di Bursa Efek Indonesia meminta Team Riset Creative Trader untuk memilih saham yang layak untuk dijadikan saham pilihan untuk program ‘Yuk Nabung Saham’ yang sedang digalakan oleh pihak bursa. Setelah menemukan saham yang tepat kami diminta untuk mempresentasikan saham pilihan kami di hadapan Direktur BEI, investor, dan juga pada para pimpinan Dana Pensiun BUMN.
Tugas tersebut jelas bukan merupakan tugas yang mudah untuk dikerjakan, karena kami tidak sedang diminta untuk mencari saham yang kira-kira naik besok, atau minggu depan. Rekomendasi yang kami berikan tidak mungkin berupa sebuah grafik yang dipenuhi garis berwarna-warni yang ditarik kesana-kemari lalu disertai dengan angka Entry Point, Target dan Cut Loss, yang semuanya didasari oleh garis warna-warni tersebut.
Karena kita tahu konsep Menabung yang kita kenal jelas berbeda dengan Trading, hampir tidak mungkin akan ada calon investor yang sudah diundang khusus oleh pihak bursa untuk melihat persentasi kami, akan percaya terhadap rekomendasi yang kami berikan, jika kami mempresentasikan grafik seperti grafik di bawah yang dipenuhi dengan garis, warna, dan indikator, dan di akhir presentasi saya mengatakan “Yuk Nabung Saham Ini”
Karena meskipun tidak seorang mengetahui secara pasti apa yang akan terjadi pada saham yang direkomendasikan, apa pun metodenya, namun kami sadar bahwa kami diminta untuk memberikan rekomendasi karena selama ini kami dianggap sebagai salah satu perusahaan yang dapat memberikan rekomendasi yang mudah untuk dipahami oleh orang awam dan masuk akal baik untuk investor institusi maupun orang awam sekalipun yang belum pernah mendengar mengenai saham.
Pada saat itu adalah yang pertama kalinya kami diminta untuk membuat rekomendasi seperti itu, dan pada akhirnya pilihan kami jatuh pada saham INTP. (Kami sempat memposting sebagian dari analisa yang kami berikan tersebut di website kami tahun lalu, dalam artikel berjudul 3 Alasan Menabung Saham INTP.
Dalam membuat rekomendasi tersebut Team Riset Creative Trader belajar ulang mengenai Konsep Menabung, kami sadar karena kami sudah cukup lama masuk dalam dunia pasar modal, maka istilah menabung sudah hampir kami lupakan. Dari riset kami tersebut kami menemukan beberapa point penting mengenai menabung, yang kami menjadikan INTP sebagai saham pertama yang kami sarankan untuk ditabung, antara lain.
DALAM MENABUNG KEAMANAN ADALAH FAKTOR PALING PENTING DAN BUKAN SUKU BUNGA
Kita tahu ketika kita sedang menabung, kita ingin uang kita disimpan di tempat yang aman dan tidak mungkin hilang. Orang yang menabung tidak terlalu mempedulikan bunga yang didapat, terkadang tidak dikasih bunga pun kita tidak keberatan, selama kita yakin uang kita dalam posisi yang aman.
Jika dihubungkan dengan nabung saham, berarti kami tidak perlu mencari saham-saham dengan potensi kenaikan luar biasa dalam jangka pendek, kami tidak diminta untuk merekomendasikan saham-saham yang ‘tidak jelas’ di harga 200an dan ‘menjanjikan’ kalau saham ini akan ke 1000 dalam 1 tahun kedepan. Tugas kami adalah memilih saham-saham dengan resiko kebangkrutan mendekati nol, jadi kami harus memilih emiten-emiten yang sudah mapan, dan kami yakin akan bisa terus beroperasi dan menghasilkan keuntungan di masa-masa yang akan datang.
Itulah sebabnya kami memilih saham produsen Semen, karena menurut pandangan kami orang akan terus membutuhkan semen untuk membangun rumah, dan kebutuhan kita akan semen tidak akan banyak terganggu oleh kemajuan Teknologi Informasi yang sedang terjadi saat ini yang dalam beberapa tahun membuat banyak perusahaan mapan di seluruh dunia mengalami kebangkrutan.
Kami tahu semen bukan satu-satunya industri yang masuk dalam kategori ini, namun mengapa industri ini yang kami pilih akan kami bahas di point-point selanjutnya.
ORANG MENABUNG DI BANK YANG MEREKA KENAL DAN MEREKA PERCAYAI
Hal lain yang kami pelajari dari menabung adalah, orang umumnya menabung di Bank yang dia kenal dan dia percayai, karena meskipun pemerintah sudah menjamin keamanan dari uang tabungan anda, namun tetap saja penabung lebih suka menabung di bank yang mereka kenal, kantor cabangnya dimana-mana, dan mereka percayai kredibilitasnya.
Bank disini tidak sedang membahas sekuritas dalam dunia investasi saham, melainkan emiten yang dipilih. Sama seperti memilih bank untuk menabung, investor yang mau menabung saham juga umumnya lebih suka membeli emiten-emiten yang mereka bisa pakai sendiri produknya, mereka bisa nilai sendiri prospeknya, dan mereka yakini tidak akan bangkrut di masa yang akan datang.
ORANG MENABUNG MEMBELI SAHAMNYA SECARA BERTAHAP
Konsep menabung umumnya diajarkan oleh orang tua kepada anaknya, awalnya kita menabung di celengan dan kita diajarkan untuk memasukan uang ke celengan kita setiap kali kita punya kelebihan uang. Kami percaya hal yang sama akan dilakukan investor yang memutuskan untuk nabung saham, orang tersebut tidak akan menggunakan seluruh yang yang dimilikinya untuk membeli satu saham di harga tertentu, namun mereka lebih berharap mencicil saham dari waktu ke waktu setiap mereka memiliki uang lebih.
Itulah alasannya mengapa tahun kami memilih INTP, dan di awal tahun ini merekomendasikan JSMR untuk program ‘Yuk Nabung Saham’ dan bukan merekomendasikan saham-saham konstruksi BUMN yang meskipun masa depannya cukup cerah sudah naik sangat banyak harganya, bahkan sebagian ada di level tertingginya pada tahun lalu.
Karena dengan merekomendasikan saham-saham yang sedang ‘hot’maka kami sedang meminta para investor untuk membeli saham tersebut di harga yang sudah tinggi, dan kalaupun harga saham tersebut masih naik setelah kami rekomendasikan maka investor tersebut akan kembali membeli di saham tersebut di harga yang lebih tinggi lagi, hal tersebut membuat average tabungannya menjadi sangat tinggi, dan ujungnya malah nyangkut berat ketika harga sahamnya turun, seperti yang terjadi di puluhan ribu investor yang nyangkut di saham-saham konstruksi BUMN saat ini, karena banyak investor pemula ‘terjebak’ banyak rekomendasi para analis dan pakar saham yang sangat getol merekomendasikan saham ini sepanjang tahun lalu.
Kami merasa jauh lebih baik merekomendasikan saham yang harganya sudah turun signifikan seperti INTP satu tahun yang lalu, kami juga menjelaskan resiko-resiko yang sedang dialami perusahaan, dan meyakinkan para calon penabung saham kalau resiko tersebut hanyalah resiko yang mempengaruhi keuntungan dalam jangka pendek 1-2 tahun kedepan, dan bukan resiko yang mengancam kelangsungan perusahaan kedepannya dan justru bisa dimanfaatkan untuk membeli saham ini di harga murah dalam pembelian selanjutnya.
Hal yang sama terjadi di saham INTP kami mulai merekomendasikan saham ini di bulan September lalu dengan menjelaskan bahwa bisnis semen nasional sedang dalam krisis, yang menyebabkan harga saham ini turun signifikan dalam 1 tahun terakhir, dan kami menyarankan untuk membeli pada saat itu masih di kisaran harga 17.000an sebagai ‘cicilan pertama’ untuk nabung saham di saham ini.
Di awal tahun 2017 lalu harga INTP sudah turun di bawah harga pembelian sebelumnya, dan kami kembali menyarankan untuk membeli saham ini di berbagai kesempatan, termasuk dalam acara Market Outlook yang kami adakan di awal tahun.
Terakhir kami menyarankan untuk membeli saham ini di kisaran 17.500an di pertengahan bulan Juli lalu setelah saham ini di Mark Down Investor Asing, momentum ini kami anggap kesempatan yang baik untuk membeli saham ini di harga yang murah. Jika dirata-ratakan pembelian dalam 3 periode tersebut, maka rata-rata pembelian ada di level 16.200an jadi kurang lebih kenaikan nilai asset yang menabung saham INTP dalam waktu satu tahun ini sebesar 15%, suatu level keuntungan yang mungkin tidak terlalu ‘menggiurkan’ bagi para trader harian, jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan tabungan konvensional.
Dan karena saham ini memenuhi kriteria-kriteria menabung yang kami sebutkan di atas maka banyak investor sudah cukup ‘happy’ dengan floating profit yang mereka dapat saat ini, dan bukan cuma itu mereka juga cukup bersemangat untuk terus menabung saham ini untuk 1-2 tahun kedepan.
ANALISA ‘KEPENTINGAN’ DAN PERGERAKAN PARA PEMAIN BESAR DI SAHAM TERSEBUT
Sebagai spesialis analisa pergerakan BIG PLAYER, kami tahu meskipun kualitas perusahaan cukup baik namun tetap diperlukan analisa Bandarmologi (analisa pergerakan pemain besar) di saham tersebut, karena ada banyak saham yang fundamentalnya baik namun harganya akan sulit naik karena kepemilikan investor ritel di saham tersebut terlalu besar, atau pergerakannya menjadi tidak liquid jika saham yang bersangkutan hanya dimiliki ‘sekelompok orang’ saja.
Selain itu tentunya yang juga sangat penting adalah apa yang sedang dilakukan oleh para pemain besar di saham ini, hal ini juga yang menjadi landasan kami dalam memilih saham ini. Karena kami melihat meskipun banyak pemberitaan jelek, dan kinerja keungan yang kurang memuaskan, namun investor asing terlihat terus memborong saham ini, di tahun 2017 ini saja investor asing sudah mengupulkan saham ini sebanyak 550 Miliar, dan jika kita hitung sejak awal tahun 2016 maka investor asing sudah membeli saham ini sebesar 1.1 Triliun. Sejak tahun 2016 lalu harga INTP hanya bergerak di kisaran 15.000 – 20.000, dengan rata-rata harga dalam periode tersebut di level 17.000 maka jika kita menga-akumulasi saham ini, di level harga 16.000 – 17.000an kita bisa memastikan pembelian yang kita lakukan berada di average harga yang kurang lebih sama dengan pembelian investor asing sejak awal tahun 2016 yang senilai 1.1 Triliun.
Dan dari data yang dirilis KSEI kita mendapati kalau saat ini kepemilikan investor asing di INTP sedang berada di level tertingginya dalam 10 tahun terakhir, dimana saat ini investor asing menguasai 93% yang dilepas ke publik, satu sudut pandang lain yang menunjukan bahwa saham ini jelas bukan saham ‘sembarangan’. Kepemilikan investor ritel lokal yang terkadang menjadi masalah jika terlalu besar di INTP hanya sebesar 0.3%, jadi bisa disimpulkan ada banyak kepentingan pemain besar di saham ini, kepentingan ini akan menjaga pergerakan harga saham ini kedepan, dan juga akan membuat prospek saham ini cerah di masa yang akan datang.
KESIMPULAN
Menurut kami meskipun saham ini sudah naik cukup banyak dari awal tahun ini, masih cukup terbuka kesempatan kita untuk menabung saham ini untuk beberapa tahun kedepan, dan jika kriteria-kriteria anda dalam menabung saham sama dengan kriteria yang kami jelaskan di atas, mungkin anda juga bisa mempertimbangkan untuk mengalokasikan sebagai dari asset yang kita miliki untuk menabung saham ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market