Beberapa hari ini menjadi hari yang sangat menarik buat kami di Creative Trader, setelah sempat heboh membahas mengenai sosok Thanos beberapa bulan lalu, dimana kami menjelaskan bahwa beliau adalah sosok yang BEBAS menaik turunkan harga saham puluhan persen hanya dalam hitungan detik di saham-saham ‘miliknya’.
Dan tujuan kami menulis Artikel Thanos tersebut berhasil menyadarkan banyak pihak bahwa saham-saham gorengan adalah saham yang sangat berbahaya, karena pergerakannya diatur sepenuhnya oleh Bandarnya. Namun banyak pihak yang beranggapan kalau kondisi tersebut hanya terjadi di saham-saham gorengan saja.
Itu sebabnya untuk membuka mata para investor ritel, kami menjelaskan mengenai “Teori Sendal Jepit” untuk membuka pemahaman Investor Ritel tentang efek dari fundamental perusahaan terhadap harga saham, dan bagaimana Bandar Saham bisa memanipulasi hal tersebut di saham apa pun, bukan hanya saham-saham gorengan.
Dan terakhir kami merilis artikel yang paling banyak mendapat protes tentang :
Dalam artikel tersebut kami menjelaskan bahwa bukan saham gorengan saja yang pergerakannya dikendalikan oleh para ‘Bandar’ semua saham yang bergerak, digerakan oleh Bandar. Bahkan kami juga sedikit menjelaskan mengenai ‘Secret Society that Control Indonesian Stock Market’ yang memiliki kebebasan dalam mengatur pergerakan IHSG, yang berarti mengatur pergerakan harga semua saham-saham terbesar di Indonesia.
Protes tersebut sangatlah wajar diterima, karena seperti kami katakan juga di artikel tersebut ada banyak kepentingan yang mungkin dirugikan, jika banyak pihak percaya akan apa yang kami tulis di artikel tersebut. Kami bahkan akhirnya merubah beberapa bagian dan menghapus beberapa paragraf yang ada di dalam artikel tersebut (dari versi aslinya), demi menghormati sesama pelaku pasar yang merasa dirugikan.
Karena memang sudah selayaknya Ilmu Bandarmologi ini hanya dimengerti dan dipercaya oleh sebagain kecil orang saja, karena pada akhirnya ketika BANDAR jualan, harus ada RITEL yang beli, dan juga sebaliknya. Itu sebabnya kami pun sangat menyambut dengan antusias perbedaan pendapat tersebut. Karena perbedaan pendapat itulah yang menjadi dasar terjadinya transaksi di bursa saham, karena kalau semua orang sepakat untuk membeli, atau menjual di waktu yang sama, maka tidak akan ada transaksi jual beli di bursa saham, dan kita semua tidak akan ada di sini.
Namun ternyata reaksi berbeda justru ditunjukan oleh “The Secret Society” yang kami bahas pada artikel tersebut, tidak tanggung-tanggung mereka bahkan tanpa malu-malu menunjukan KEKAUTAN MEREKA, dalam perdagangan sesi 1 pagi ini. Seperti rekan-rekan sudah ketahui, sepanjang minggu ini kami berulang kali meng-highlight mengenai aksi jual asing, di saham-saham sektor batubara. Dan kami juga membahas mengenai antusiasime investor lokal untuk memborong saham-saham yang sedang dijual asing justur akan membuat saham-saham ini terus turun, karena kalau masih laku asing tidak perlu lagi melakukan aksi promosi dengan me-mark-up harga sahamnya. Namun sepertinya pada perdagangan kemarin investor asing mulai merasa minat beli investor lokal perlu kembali ditingkatkan lagi, supaya aksi jual mereka bisa diserap oleh investor lokal dengan baik.
Adanya rencana investor asing untuk me-mark-up harga saham-saham batubara sebenarnya sudah mulai tercium di pagi hari sebelum perdagangan dibuka, dimana sebelum perdagangan dibuka hari ini mulai disebar ke berbagai pelaku pasar seperti yang bisa anda lihat di samping, dengan judul : Ada “Kabar” Gembira, Pemerintah Akan Cabut DMO Batu Bara !!
Dalam berita INI bahkan dituliskan kalau berita ini, benar-benar berita baru, dan baru dirilis hari ini Jumat, 16-8 -2019 jam 07.02 WIB
Namun meskipun berita ini sudah mulai disebar sebelum pembukaan market, faktanya tidak ada yang berubah, di awal perdagangan sesi 1 ini.
Bagi rekan-rekan yang sudah memahami Ilmu Bandarmologi tentunya mengerti mengapa harga tidak naik, terlepas dari ada berita luar biasa positif seperti yang bisa anda baca di samping.
Jawabannya sederhana, karena yang bisa menaikan harga saham hanyalah BANDAR, karena berita tidak bisa menghabiskan semua antiran di offer saham-saham seperti ADRO, PTBA, ITMG, BUMI supaya harga saham-saham tersbut bisa naik, hanya Bandar yang bisa melakukan hal tersebut.
Jadi seperti kita semua bisa lihat sendiri terlepas dari berita itu sudah dirilis sejak jam 7 pagi, namun tidak ada efeknya untuk harga saham-saham batubara di awal perdagangan hari ini. Namun tentunya berita tersebut tidak disebar begitu saja tanpa alasan.
Seperti sudah sama-sama kita ketahui sekitar jam 9.14 pagi ini, secara tiba-tiba seluruh saham batubara secara bergerak naik sangat signifikan (seperti bisa lihat pada gambar dari broadcast yang kami kirimkan di Channel Creative Trader di bawah), sebagain besar saham deterbangkan selama kurang lebih 50 menit, dari zona merah sampai semuanya naik signifikan. Pada jam 10.10 hampir semua saham batuabra sudah ada di level tertingginya sepanjang sesi 1 tadi, dan setelah itu terjadi secara tiba-tiba juga BANDAR memutuskan untuk menurunkan lagi harga saham dari seluruh saham batubara terbesar di Indonesia tersebut.
Di jaman teknologi informasi seperti sekarang, dimana seperti kami bahas sebelumnya para anggota ‘ The Secret Society” yang mengatur pergerakan IHSG setiap harinya tentu dengan bisa dengan mudah membuat group WA dan sepakat menjatuhkan atau menaikan harga saham-saham yang mereka kuasai kapanpun mereka mau, setinggi apa pun mereka mau.
Namun kita juga tahu tujuan the “The Secret Society” menaikan harga bukan untuk pamer kekuatan, atau hanya karena senang-senang. Seperti dibahas di atas kita pun sudah tahu kalau tujuan mereka adalah memancing lebih banyak lagi investor lokal untuk membeli saham mereka. Itulah alasan mereka manaikan harga, dan mereka bebas mau menaikan harga di menit yang sama seperti hari ini, atau secara bergantian.
Itulah sebabnya rumor mengenai DMO disebar pagi-pagi sebelum pembukaan market supaya para analis sempat baca dulu, namun terlepas dari berita yang begitu positif, para analis sekuritas umumnya tidak akan berani banyak membahas berita sebaik itu kalau mereka melihat harga saham-saham batubara langsung merah di awal perdagangan.
Jadi tidak heran sebagian besar dari kita investor ritel, baru bisa membaca berita di atas di berbagai forum saham ketika harga saham-saham batubara sudah terbang tinggi tadi pagi (sekitar jam 10an), karena di saat itulah investor asing mau jualan. Itulah tujuan sebenarnya rumor tersebut disebar. Karena jika melihat harga terbang tinggi, dan ada berita bagus, niat beli investor lokal tentu naik lagi, dan hal tersebut yang memang diincar investor asing yang mau jualan.
Jadi memang sudah sewajarnya harga saham-saham batubara juga langsung turun lagi, karena sama seperti yang hanya BANDARlah, yang bisa menaikan harga, mereka jugalah yang bisa menurunkan harga. Sayangnya pergerakan Bandar di saham-saham tersebut tampaknya sedikit terganggu oleh kecepatan rekan-rekan dari CNBC Indonesia untuk meminta konfirmasi berita dari kementrian ESDM.
Itu sebabnya harga batubara harus sudah diguyur sebelum berita bantahan kementrian ESDM akan rumor tersebut dirilis di website CNBC Indonesia jam 11.15 siang ini.
Namun terlepas dari waktu yang begitu singkat yang mereka miliki, bagi rekan-rekan yang sudah mengerti analisa bandarmologi atau memiliki sistem foreign flow kita bisa melihat bahwa bandar sudah berhasil menjual saham-saham barubara dalam jumlah yang cukup besar dalam aksinya sepanjang sesi 1 tadi.
Bagi yang sudah paham dengan Ilmu Bandarmologi tentunya sudah tidak kaget lagi dengan aksi-aksi seperti ini, karena memang inilah realita yang ada di market kita sehari-hari. Namun yang cukup unik adalah timingnya, mereka seakan-akan sedang UNJUK GIGI kepada rekan-rekan yang mungkin masih belum percaya dengan artikel ‘The Secret Society’ sebelumnya, mereka menunjukan kalau mereka merekalah yang mengatur pergerakan saham-saham unggulan di bursa kita.
Pertanyaannya untuk apa mereka unjuk gigi sekarang ?? Bukannya jauh lebih enak bagi mereka kalau mereka bergerak ‘di balik layar’ seperti biasanya, supaya ketika mereka sedang akumulasi, ritel-ritel tidak ikut, dan ketika mereka mau profit taking, ritel-ritel dengan senang hati ‘membantu’ mereka merealisasikan profit mereka ?!
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
5 comments
Kenapa bandar jualan saat harganya turun? contoh UNTR saat ini bandar lagi jualan banyak saat harganya jatuh sangat dalam,bahkan harga terendah dlm beberapa tahun.artinya bulan2 kemarin bandar akumulasi di harga atas,apakah ini berarti bandar sdng cutloss di saham ini?…mohon pencerahannya
Bd bukan satu, bisa banyak (koalisi), bisa pecah kongsi dll. Atau bisa juga seperti asumsi tim CT: bd asing akumulasi di harga atas dengan value lebih kecil untuk “memancing” bidder (lokal lugu) pdhal untuk sell lebih banyak. Dan asing juga bisa rugi (seperti di PGAS dll).
Saran: bandarmologi, TA, FA hanya tools (senjata). Pak Akil harus perkuat personal Risk-Money management (tangan) anda sendiri & skill ini hanya bisa anda lakukan sendirian. Goodluck!
Mohon petunjuk utk kita2 di area Medan sekitar kalau mau memperdalam ilmu Bandarmologi ini Pak Arga…
Sangat membantu analisanya
Ada pepatah mengatakan “Yang memegang palu, hanya melihat paku.” Saya ingin memberikan pandangan yang lebih luas untuk kejadian kemarin tentang volatilitas saham sektor batubara: terlalu subyektif bahwa semuanya itu asing yang menggerakkan. Faktanya justru sebagian besar digerakkan oleh market maker lokal dan atau big-trader.
Saham itu seperti politik: kita tidak bisa menggeneralisasi bahwa semua saham digerakkan oleh suatu koalisi partai (asing). Dan terlepas itu data money flow asing atau aseng atau asiong (campuran dana riil asing dan bd lokal)… dibalik setiap (pergerakan) saham, ada kepentingannya sendiri. Di saham X ada koalisi Bd A dan B. Di saham Y koalisi Bd A dan C. Di saham Z mungkin koalisi B dan C kontra A.
Jargonnya persis seperti politik: menjadi teman bila kepentingannya sama. Dan bisa menjadi lawan bila kepentingannya beda (di saham lain atau di time-frame yang lain).
GBUs