Sebagian investor yang percaya kalau pergerakan IHSG dikendalikan oleh investor asing, dimana setiap hari investor asing bebas memutuskan untuk menaikan atau menurunkan IHSG, demi melancarkan tujuan mereka untuk mencari keuntungan di bursa saham Indonesia.
Namun memang tidak banyak pihak yang mau atau berani membuka fakta tersebut seperti kami. Karena memang ada banyak benturan kepentingan dalam membahas dan membuka fakta tersebut secara gamblang ke publik. Ada banyak pelaku pasar yang akan terggangu bisnisnya jika fakta tersebut terungkap. Itu sebabnya 99% proses edukasi di bursa kita ditujukan untuk mengajarkan supaya investor lokal fokus melawan investor asing, dan bukan mengikuti pergerakan investor asing.
Bagi investor asing pun kondisi seperti ini juga menguntungkan mereka, karena semakin banyak investor lokal yang melawan mereka, artinya akan semakin banyak investor lokal yang mau membeli jualan mereka. Karena bagi investor asing, tidak ada gunanya mereka menaikan harga saham-saham bluechip, kalau di harga atas tidak ada investor lokal yang mau membeli saham yang mereka angkat. Investor asing sangat membutuhkan keberadaan investor lokal untuk merealisasikan keuntungannya, dan pertumbuhan jumlah investor lokal 3 tahun terakhir terbukti membuat keuntungan investor asing menjadi jauh lebih besar dibanding thaun-tahun sebelumnya.
Itu sebabnya Team Creative Trader sering menjadi pihak yang kurang disukai di kalangan para pelaku pasar di bursa kita, kami mohon dimaklumi karena kami juga memang sedang dalam tahap belajar untuk bisa membuka fakta tanpa menyinggung orang lain, terutama karena kami melihat banyak sekali yang salah dalam proses edukasi para investor ritel di bursa kita saat ini, namun banyak sekali benturan kepentingan untuk bisa memperbaikinya.
Bahkan kalau mau jujur di intern kami pun, kami memiliki benturan kepentingan, karena kami juga trading, dan sebagai trader yang fokus mengikuti pergerakan investor asing, otomatis kami akan memperoleh keuntungan lebih besar jika investor asing untung lebih besar, dan seperti dibahas di atas, semakin banyak investor lokal yang fokus melawan pergerakan investor asing, maka semakin banyak pula keuntungan yang akan diperoleh investor asing, otomatis kami dan para pengguna sistem Foreign Flow pun punya kesempatan untuk untung lebih besar.
Itu juga yang sering kali menjadi alasan kami untuk tidak membahas banyak saham yang terus di akumulasi asing dan harganya terus naik, karena kami tidak mau menggangu aksi investor asing di saham tersebut, dengan membroadcast saham tersebut ke publik, yang 99%nya adalah investor lokal.
Dengan alasan yang sama juga kami sering mendapat pertanyaan-pertanyaan dari para trader yang masih bingung dan penasaran terhadap fakta ini, salah satu pertanyaan bagus kami dapatkan kemarin dari Pak Wilson dan bisa anda baca di samping.
Intinya beliau sedang menanyakan : “bagaimana investor asing bisa kompak menaikan atau menurunkan IHSG, padahal mereka tersebar di seluruh penjuru dunia.”
Untuk menjawabnya saya akan coba share beberapa fakta yang kami ketahui secara pasti, dan beberapa fakta lainnya yang kita sama-sama ketahui dan menurut kami mendukung asumsi kami tersebut.
Pertama : Investor Asing yang bergerak di Indonesia dan mengatur pergerakan IHSG tidak berasal dari ‘seluruh penjuru dunia’ melainkan hanya dari beberapa negara saja.
Kita tahu di dunia, pusat keuangan yang mengendalikan bursa efek di seluruh dunia umumnya berpusat di 3 negara, Amerika Serikat di New York, Eropa di London (Inggris) dan Asia di Tokyo (Jepang), atau ada juga yang mengatakan pusat keuangan asia di Singapore, namun faktanya kalau kita ke Singapore, umumnya diisi oleh perusahaan-perusahaan keuangan raksasa dari New York dan London juga, jadi otaknya umumnya sama.
Jadi asumsi yang menganggap kalau investor asing yang mengatur pergerakan saham-saham unggulan di Indonesia berasal dari berbagai penjuru dunia kurang tepat. Dan dari beberapa info yang kami dapat perusahaan Investasi Jepang umumnya tidak berinvestasi di Indonesia karena beberapa alasan, itu sebabnya beberapa tahun lalu Dirut Bursa pernah datang ke Jepang untuk mencoba mengundang masuknya raksasa dari Jepang ke bursa kita. Jadi bisa dikatakan IHSG hanya dikendalikan oleh investor asing dari 2 negara, bahkan 2 kota. New York dan London (atau perwakilan mereka di Singapore).
Saya pribadi beberapa kali mengunjungi dua kota tersebut untuk ‘mencari ilmu’, dan jika anda kesana anda akan menemukan hampir semua Raksasa Keuangan dari Amerika Serikat umumnya berkantor di daerah Wall Street, daerah Wall Street luasanya tidak terlalu besar, mungkin sekitar 2 kali atau 3 kalinya Wilayah SCBD di Jakarta.
Kalau di London seluruh perusahaan investasi ternama berpusat di daerah yang lebih exclusive bernama Canary Wharf, berbeda dengan Wallstreet yang biasa jadi kunjungan para turis yang ke New York, dimana trader-trader dari seluruh dunia umumnya ingin punya photo diri di patung Bull di Wallstreet.
Canary Wharf adalah tempat yang sangat berbeda, meskipun kita tahu London adalah salah satu kota yang paling banyak dikunjungi Turis dari seluruh dunia, namun umumnya para turis tidak bisa datang ke tempat ini, paling hanya bisa melihat dari jauh. Karena memang tempat ini begitu exclusive bahkan keamanannya pun dikelola oleh swasta dan bukan oleh Pemerintah daerah seperti tempat lainnya.
Jika anda punya kesempatan untuk datang ke Canary Wharf, sejak awal anda akan merasakan bahwa anda sedang ada di dalam sebuah kantor yang sangat besar, yang dijaga cukup ketat oleh petugas keamanan khusus. Jadi umumnya kalau anda tidak punya urusan, atau tidak diundang langsung ke tempat ini, maka anda akan merasa minder sendiri, dan memilih untuk tidak masuk ke daerah ini. Jika anda sudah masuk, anda akan melihat hampir semua kantor investasi raksasa dunia berdiri bersebelahan di gedung-gedung tinggi khas London.
Saya sendiri bisa cerita mengenai Canary Wharf karena memang keluarga saya tinggal di Inggris, dan adik laki-laki saya kerja di ‘trading floor’ di salah satu perusahaan investasi terbesar di dunia, yang bertempat di Canary Wharf. Jadi hanya karena diundang langsung oleh adik saya lah saya bisa datang ke sana, dan melihat secara langsung keseharian di daerah exclusive di London tersebut.
Apa yang mau saya katakan dengan menceritakan ini semua ? Sederhana saja, kalau kita-kita trader di Indonesia bisa punya Group Whatsapp ‘Trader Saham BSD City’, atau ‘Komunitas Trader Saham Bandung.’ dan secara bebas saling bertukar informasi dan membeli saham yang sama, mengapa para fund manager asing, yang terpusat di satu daerah dan bisa dengan mudah bertemu setiap hari, dan main golf bareng di weekend, tidak bisa memiliki group WA yang sama ?
Sudah bisa kita lihat sendiri dengan bekerja sama mereka bisa memperoleh keuntungan besar-besaran dari para trader lokal di Indonesia, mengapa mereka harus saling ‘bertarung’ di Market Indonesia ?! Bukankah jauh lebih baik untuk mereka untuk bergerak searah, dan sesuai dengan obrolan mereka di group WA tersebut ?
Sayangnya adik saya tidak bekerja di divisi investasi di ‘Southeast Asia’ jadi dia tidak masuk ke Group Whatasapp tersebut ;p.
Tentunya apakah ada atau tidaknya group WA tersebut, hanya para pengendali IHSG tersebutlah yang bisa memastikan, kalau pun ada khan bisa dihapus kapan saja. Namun dengan ini anda tentunya bisa lebih mengerti mengenai kekuatan yang ada di balik naik-turunnya harga yang mungkin selama ini hanya anda lihat sebagai candlestick berwarna merah dan biru tersebut.
Dan pada prakteknya pun kita semua bisa melihat sendiri, kalau pergerakan investor asing di bursa kita sangatlah kompak, ada hari-hari dimana Asing memutuskan untuk menjatuhkan IHSG, dimana dalam satu hari meskipun tidak ada berita apa-apa di pagi hari, secara tiba-tiba investor asing melakukan aksi jual besar-besaran di semua saham unggulan di bursa kita, yang pergerakannya mereka kendalikan, dan IHSG pun langsung terkoreksi secara signifikan pada saat itu. Salah satu contoh kejadian tersebut baru terjadi hari Senin minggu lalu, dimana secara tiba-tiba investor asing jualan besar-besaran dan membanting IHSG ketika kita-kita sedang disibukan oleh pemadaman listrik.
Baru setelah IHSG terkoreksi para analis yang tugasnya mencari alasan, mengaitkan turunnya IHSG tersebut dengan pemadaman listrik, twit Donald Trump, Trade Wars, sampai suku bunga di berbagai negara penjuru dunia, walaupun mereka sendiri tahu, terlepas dari semua alasan tersebut, kalau asingnya tidak jualan, ya IHSG pun tidak turun.
Related: Jadwal Workshop Foreign Flow terbaru baru kami rilis hari ini, dalam 3 bulan kedepan kami akan mengadakan Workshop di Jakarta, Bali dan secara Online. Jangan lewatkan kesempatan untuk mempelajari secara mendalam mengenai Investor Asing yang mengendalikan pergerakan saham-saham unggulan di bursa kita, dan bagaimana cara kita investor lokal mengikuti pergerakan mereka. Daftarkan diri anda segera dan dapatkan diskon Early Bird disini.
Kita juga melihat ketika IHSG sedang bergerak naik, kenaikan IHSG juga selalu disebabkan karena asing melakukan pembelian besar-besaran di saham-saham bluechip dan menaikan harga saham-saham tersebut, dan kenaikan umumnya akan berhenti sementara ketika investor lokalnya sudah euphoria, misalnya kalau IHSG baru menembus angka-angka psikologis tertentu.
Bahkan pagi ini pun kejadian yang sama kembali terulang, sebelum perdagangan hari ini, kami menjelaskan strategi yang umumnya digunakan oleh para investor asing dalam kondisi seperti pagi ini.
Seperti yang bisa anda baca pada broadcast di samping yang dikirimkan di Channel kami di LINE dan Telegram.
Dan seperti bisa anda lihat buktinya di perdagangan sesi 1 tadi, IHSG langsung dibuka Gap Up, dan kenaikan masih berlangsung selama 30 menit pertama, namun setelahnya IHSG langsung bergerak ke bawah level pembukaan pagi ini, karena asingnya terus jualan. Hal ini hanya bisa terjadi karena asingnya, itu-itu aja, sehingga strateginya pun diulang-ulang.
Well pada akhirnya semua perkataan kami di sini memang hampir mustahil dibuktikan secara langsung, kecuali anda adalah salah satu orang yang masuk ke dalam Secret Society penggerak IHSG tersebut. Namun saya yakin rekan-rekan di sini semua adalah orang-orang cerdas yang bisa memutuskan mau percaya yang mana. Apakah anda percaya IHSG digerakan oleh investor asing, yang menguasai 52% nilai saham di IHSG, dan setiap hari bertransaksi lebih dari 1 Trilun di bursa kita, atau digerakan oleh Twit Donald Trump, komentar Gubernur The Fed, atau pendemo di Hongkong seperti yang dikatakan mayoritas analis ketika dimintai pendapat kenapa IHSG hari ini naik atau turun?
Atau anda juga boleh percaya kalau IHSG digerakan oleh candlestick-candlestick warna-warni dengan berbagai bentuk, nama dan polanya masing-masing. Karena pada akhirnya kita adalah trader, dan keputusan investasi harus kita lakukan menggunakan metode analisa yang kita percayai.
Bagaimana dengan anda, apakah anda percaya kalau yang menggerakan IHSG setiap harinya adalah berbagai berita di seluruh penjuru dunia seperti yang dikatakan oleh para analisa, ataukah anda percaya kalau candlesticklah yang menggerakan nilai perusahaan-perusahaan di Indonesia, atau anda percaya akan adanya The Secret Society yang selama ini bersatu padu menyatukan kekuatan untuk mengatur pergerakan IHSG setiap harianya ?? Jika tidak keberatan masukan pendapat anda pada kolom komentar di bawah.
Atau bagi rekan-rekan yang merasa keberatan akan diungkapnya fakta ini juga bisa menghubungi kami melalui Halo CTS supaya bisa kami jadikan pertimbangan untuk merubah atau menghapus artikel ini.
The Secret Society is ON THE MOVE Again !!
Belum selesai diskusi kita mengenai keberadaan “The Secret Society” yang mengendalikan pergerakan IHSG, di sesi satu tadi MEREKA kembali beraksi di saham-saham Batubara, dan hanya dalam waktu kurang dari 2 jam ribuan investor ritel yang tidak mengerti sudah terjebak dengan aksi mereka ?!
Pahami pergerakan mereka, dan strategi mereka dalam menjebak investor ritel dalam artikel di bawah.
The Secret Society on The Move di Saham Batubara !! Korban langsung berjatuhan…
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
45 comments
Thanks untuk pembahasannya Pak Argha
Jujur selama ini saya orang yang skeptis dengan pembahasan bapak, dan menganggap kalau bapak hanya Tukang Jualan Seminar sama dengan tokoh-tokoh saham yang lainnya.
Namun dengan tulisan ini pemikiran saya menjadi terbuka, dan sadar kalau Pak Argha dan Team memang melakukan riset secara mendalam, bahkan mendatangi langsung pusat-pusat keuangan dunia untuk mengembangkan ilmu foreign flownya.
Salut Pak !! Semoga bapak terus diberikan keselamatan dan keberanian untuk membuka fakta-fakta lainnya yang selama ini tersembunyi.
Saya percaya akan adanya secret society, krn sudah jelas tanpa ada kordinasi yg kuat diantara mereka tidak mungkin bisa menggerakan bursa yg nilai transaksinya triliunan dg kompak dan sejalan sesuai tujuan.
Kita doakan suapaya Adiknya Pak Argha karirnya terus naik dan bisa masuk ke dalam Group WA pengendali IHSG yang dibahas di atas.
Supaya orang Indonesia bisa mengendalikan IHSG, walaupun dari London sana…
Terima kasih untuk sharingnya Pak Argha… Sangat mencerahkan… Setelah saya membaca beberapa tulisan Pak Argha, satu hal yang terlintas dipikiran saya adalah cara tercepat untuk menghasilkan keuntungan di bursa adalah dengan mengikuti “arus” uang di bursa. Jika investor asing bisa kompak untuk membuat “arus” yang bisa menguntungkan mereka mengapa kita tidak bisa ikut mendeteksi dan ikut serta “berselancar” di arus yang mereka buat.
o..ya ? sekuat apa kita mampu mengikuti arus “smart money” tsb…bagi mereka uang seakan ga ada serinya,bisa diputar dlm jangka waktu relatif singkat dan mungkin juga tahunan.
Semua yang dijelakan di atas masuk akal dan didukung fakta-fakta riil.
Tapi saya malah jadi bingung kenapa selama ini kita semua malah diajarkan menganalisa candlestick yaa ? Padahan khan candle cuma kotak-kotak gitu doang. Dimana setiap orang punya pandangan yang berbeda sesuai dengan harapannya masing-masing.
Mohon masukannya jika ada yang tahu alasannya kenapa kita malah didorong untuk belajar Analisa Technical ?!
Pak argha bagaimana saya bisa mempelajari pergerakan asing kluar masuk? Terima kasih
Menurut saya jawabannya sederhana, kalau kita ke Gramedia, hampir semua buku saham membahas tentang analisa teknikal, kalau kita lihat seminar-seminar yang ada, hampir semua membahas mengenai analisa teknikal, walaupun namanya beda, harga beda, tetap saja yang di analisa tetap candlestick.
Itu sebabnya mayoritas pakar saham menganjurkan kita belajar TA, karena ujungnya semua peduli kepentingan mereka masing-masing…
Halo saya tertarik memberikan komentar karena tadi kebetulan membaca komennya dibroadcast di channel Telegramnya CTS. Kalau menurut saya tidak ada metode yang benar-benar holy grail sekalipun itu analisa foreign flow, fundamental, bandarmologi, ataupun teknikal analisis seperti yang dipertanyakan bu Sandra yaitu analisa Candlestick . Semua menghasilkan dan sudah ada tokoh nya masing-masing di bidangnya seperti CTS di Foreign Flow dan Bandarmologi, TA ada banyak yang udah sukses, yang pake pendekatan FA juga jangan ditanya.
Faktor yang paling menentukan bukanlah cara menganalisis nya / metodenya tapi individunya itu sendiri. Risk dan money management dan psikologi lah holygrail dari aktifitas trading/investasi. Kenyataanya. bukan hanya penganut TA kok, tapi penganut metode lain seperti Bandarmologi, FA, ataupun FF juga banyak yang mengalami kerugian.
Ada satu kesamaan di antara mereka yang mengalami kerugian tidak peduli apapun metodenya yaitu they try to predict…Padahal yang diperlukan untuk sukses di market adalah don’t predict, but react. Apapun metodenya, harus ada skenario jika plan nya tidak kejadian sesuai keinginan.
Jadi menurut saya tidak perlu penasaran sih mengapa A kok belajarnya candlestick, B belajarnya dana asing dll…
Terima kasih bu Sandra
Don’t Try to predict… But react
Saya suka kalimat itu
Love it
Jujur baru akhir akhir ini 3-4 minggu ini saya lbh serius mengikuti analisa anda. Dan saya analisa benar adanya.. Jadi tetap semangat buka pikiran kita sebagai trader lokal di negara kita sendiri
Memang seperti itu, dan saat jualan pun yg diserang. Kompak satu sektor seperti bank,coal,sambil akum di saham lain yg umumnya sudah turun LBH dulu dan lebih dalam contoh kecil ICBP..rotasi dan time frame yg di setting.
bagus sharing nya bung ARGHA , tetep semangat mengajari investor2 pemula, kasian mereka jadi bulan2an secret society, saya berharap semua investor lokal semakin teredukasi jadi tidak asal membeli saham on screen, be smart trader , MERDEKA
Thanks Pak Argha, tulisan bapak semakin membuat saya terbuka akan permainan bisnis di bursa saham. Kalau mo untung ya memang harus ikut arusnya BIG player! Semoga tulisan2 bapak bisa jadi rangkaian puzzle yang pada akhirnya membentuk gambaran utuh bisnis saham di bursa saham Indonesia
Sy tdk setuju dgn kalimat terakhir di artikel atau postingan ini. Jika ada yg keberatan dengan postingan ini, mengapa pihak CTS harus merubah atau menghapus postingan ini ? Kesannya ada ketakutan atau kekhawatiran yg berlebihan dari pihak CTS. Kalau pihak CTS takut, ya gak usah ngeposting tulisan2 yg menurut sy semakin hari semakin tajam. Bravo CTS !!!
Dari selama ini belajar memantau foreign flow, sulit untuk menentukan timing buy/sell-nya, karena terkesan lag, juga compare ke emitennya.
Hi, Pak Argha and members
Akhirnya apa yg selama ini ada di benak saya dan sy selalu bertanya tanya kok pihak asing ini pergerakan nya bisa sama ? Apakah diantara mereka melakukan konsensus? Ternyata hari ini apa yg sy pikirkan terjawab .
Yaahh kalau mengenai berita berita semua itu adalah bumbu bumbu penambah rasa , yaa untuk citra rasa para analis. Sy sih sangat paham bahwa ada suatu kekuatan besar yg menggerakan market mau kemana – no doubt .
Thanks
Yerwin
Saya sangat percaya dengan apa yang Bapak tulis dalam artikel kali ini. Memang ada secret society yang menggerakkan kemana arah bursa kita dan keberadaan mereka seakan-akan ada namun tiada. Dan saya pun tertarik dengan analisa foreign flow, namun faktanya adalah mempelajari analisa foreign flow pada awalnya memang sama sulitnya dengan mempelajari analisa-analisa lainnya. Namun keberadaan tim creative trader disini membuka wawasan baru mengenai analisa forign flow dan membantu para trader/investor lokal untuk memahami analisa foriegn flow.
Terima kasih kepada Pak Argha dan tim creative trader atas kerja kerasnya selama ini.
Salam
Mindset Trader & Investor Indonesia harus dirubah total.
Saat asing/aseng jualan, kita harus kompak jangan mau beli.
Cuma masalahnya, siapa yg bisa mempersatukan Trader & investor lokal?
Tidak semua punya Tool untuk mendeteksi hal tsb. Tidak semua juga paham analisa Foreign Flow..
Intinya..apalah arti saham kalau tidak ada BIG FUND yang menggerakan nya.. terima kasih untuk sharing nya pak argha . Semoga bapak bisa selalu mengedukasi retail utk lebih baik lagi..
salam.
Malam Pak Argha…saya sudah sering mengikuti analisa dan pembahasan Anda…di telegram..namun maaf belum berkesempatan ikut seminar Bapak…ada suatu pemikiran yang terbesit…seandainya..semua investor retail ikut saran Anda…follow the flow…yaitu asing…nah kira kira siapa yang mau beli ketika kita beserta asing jualan ??
Tidak kah dimungkin kan situasi ini terjadi ?
Titik klimaks dari pencapaian team Anda….
Then..what shall U do Sir ??
Terimakasih Pak…mohon maaf sebelumnya 🙏
bagaimana jika, kita semua Investor Retail membuat grup WA kita sendiri, lalu melakukan instruksi secara serentak? bukankah sekumpulan Investor Retail itu menjadi Big Player juga?
Si Creative ini memang paling jago buat susah apa yang seharusnya gampang, supaya orang-orang bingung dan ikut seminarnya. Padahal semuanya bisa dilihat pakai analisa teknikal.
Ingat Price Discount Everything. Berkat analisa TA saya sudah untung 200% tahun ini. PM saya ke email di bawah kalau mau tahu caranya !!
Artikel yang sangat menarik dan benar pada kenyataannya. Pak Argha dan CTS Team mohon dapat membuat Workshop “Strategi Bandar di Pasar Modal, Peluang bagi Investor Ritel”.
Ditunggu artikel pembahasan yang lebih Wow….
Dimana2 semua market pasti ada pengendalinya sesuai azas Pareto 80/20 memang Big Boys inilah yg dikatakan sbg “Market Maker” mrk memang melihat dr segala sisi baik dari News, Fundamental, serta tak jarang juga dari sisi Teknikal Analisis, sbg Trader kitavtodak isah gentar krn spt The Dow Theory katakan semua hal tsb sdh termaktub di Charts, Kita yinggal menganalisa pola2 para Big Boys tsb saja semisal Candle2 ttt atau adanya pola2 yg menciptakan area Supply/Demmand dsb serta yg terpenting Risk & Money Manajemen Kita niscaya overall dari semua hasil trading Kita Profit, Thanks buat artikelnya bro 👍👍👍
Ini sih hal yang sudah sejak awal terjadi. Penggerak market adalah asing. Harapan kedepan semakin bertambahnya investor lokal mampu mengurangi dominasi asing. Sebulan terakhir sudah jual banyak asing. Tanda kejatuhan sudah dekat. Saya pribadi sebagai trader lebih memilih berdasar analisa teknis dipadu analisa bandarmologi yang so far sangat memuaskan dan tidak terlalu signifikan terhadap kegerakan IHSG.
Artikel ini sangat mencerahkan. Memberi gambaran apa yg sebenarnya terjadi. Beruntung informasi ini didapat sedini mungkin utk dijadikan special note kemudian atur strategi bertempur di bursa efek. MERDEKA 🇮🇩
Ya saya percaya sepenuhnya seperti yang mas argha analisa pergerakan IHSG dan mayoritas saham digerakkan oleh Investor Asing yg bersatu,sedangkan analisa tekhnik candlestick dll hanyalah pendukung saja,namun yang jadi pertanyaan saya apakah investor asing itu benar2 asing dr luar atau memang sebagian ada Org2/perusahaan Indonesia yg beroperasi atau membuka account di London,Singapore dll termasuk didalamnya yg 52%?saya pun termasuk pengikut bandar2 Investor lokal memang dr segi kemampuan tidak sanggup melawan asing sehingga yanv saya pahami sebagai pengikut hanya mrlawan atau menampung buangan2 bandar Investor lokal yang sama kemampuan modalnya atau bahkan dibawahnya disertai dengan analisa fundamentalnya.
Saya lihatnya index Dow Jones, klo merah kita jgn beli dulu di harga kemarin, pasti turun. Masalahnya sy beli saham gorengan, apa asing jg beli sahamgorengan juga ?
Tidak berdasar, pahami market efficent dan market structure dulu pak,jangan suka berlogika kemana mana dan gemar berteori konspirasi
Setelah membaca artikel-artikel dari Creative Trader, saya berpendapat teori market efficient itu pembodohan yang diajarkan orang besar terhadap orang-orang kecil seperti kita.
Karena memang tidak masuk logika kalau semua berita di dunia ini diketahui semua orang di waktu yang sama. Dimana-mana orang besar tahu duluan, baru setelahnya diberikan ke kita orang-orang kecil.
Dan kalau market efficient, kenapa dalam kondisi yang sama selalu ada yang beli dan ada yang jual ? Mungkin Pak Andy masih terjebak dalam pemahaman konsep market 1 arah. Yang bapak pahami sebagai ‘market’ itu sebenarnya ‘market maker’ aka Bandar aka Asing.
Tapi menurut saya Pak Argha mungkin bisa menjelaskan lebih baik mengenai teori market efficient tersebut….
Kalo buat saya kira2 begini,”ya saya percaya memang ada komunitas yg menggerakan IHSG, tp saya jg percaya kalo Analisa Teknikal bisa membaca psikologis para penggerak pasar”. Ga masuk akal? Ga penting, mau masuk akal ato ga yg penting menghasilkan 😀
Sebagian asumsi dalam tulisan ini saya percaya, bahkan jauh sebelumnya, terutama setelah skandal LIBOR yg dilakukan bank-bank besar terungkap. Namun, awalnya saya berharap tulisan ini membahas ‘pengendali bursa’ yang lain dari dalam negeri selain Thanos, karena saya yakin yang seperti Thanos bukan hanya satu. HT pun besar juga dari pasar modal, tentu banyak pihak yang akan meniru langkah mereka. Jadi sebenarnya isi tulisan ini kurang sesuai ekspektasi saya
Dari semua komen, yg masuk logika saya hanya ini..intinya tujuan kita smua cari untung 🤑🤑🤑
Analisa anda bagus 👍
Non sense.
Maaf Klaim pernah “mengunjungi” 2 tempat tsb tidak membuat seseorang paham.
Memaparkan opini tapi tidak bisa membuktikan. Malah dgn dalih benturan kepentingan lah segala macam.
Anda sebaiknya bernain di forex. Disitu akan Terlepas opini analis analis – yg bisa juga memiliki kepentingan (termasuk anda). Tetaplah berpegang pada “data” sebagai pedoman. Bukan “chart warna warni”. Saya melihatnya hitam putih sesuai dgn rilis data ekonomi yg ada. Suku bunga BI dan prediksi ekonomi itu berpengaruh pak. Bukan “diangkat” “diturunkan” bandar/asing.
Janganlah menakuti orang dgn istilah “bandar “/ “asing” semalam macam (apalagi kalau tidak bisa membuktikan).
Kalo benar apa dengan “teori” anda ungkapkan. Lalu apa gunanya ber- investasi di saham ? – toh itu cuma ladang perjudian semata.
Wasalam
Dari orang yg masih belajar
Lalu apa gunanya ber- investasi di saham ? ya cari untung. Mau pakai analisa apapun dari yang masuk akal sampai yang paling cenayang. Dalam pasar modal perbedaan itu biasa dan sah-sah saja, kenapa? Karena kalau sepaham semua tidak akan ada beli-jual. Ada yang mengganggap investasi, trading jangka panjang, jangka pendek, bahkan judi, ya monggo, pasar saham menerima semua orang untuk masuk ke dalamnya terserah apapun preferensi mereka. Pak Argha mencoba pendekatan bandarmologi dengan riset bertahun-tahun dan banyak teorinya yang sudah dibuktikan. Dalam artikel ini saya mengganggap bukan untuk menakut-nakuti, tetapi untuk memberi wawasan baru. Bandar itu ada atau tidak? Kalau Bapak tidak percaya keberadaannya ya itu pilihan Bapak. Saya termasuk yang percaya adanya bandar/market maker atau apapun istilahnya untuk pelaku pasar yang mampu menggerakkan market karena modalnya yang lebih besar, mau pasar real, pasar modal, forex, dll. Kalau Bapak mengganggap di forex tidak ada “bandar” yang mampu menginterfensi, mungkin Bapak perlu membaca skandal libor.
Menurut saya Pak David ini mungkin trader forex yang baru belajar mengenai saham, jadi beliau belum mengerti mekanisme pembentukan harga saham. Untungnya seperti beliau katakan Pak David ‘masih belajar’ jadi masih ada waktu untuk belajar dasar-dasar investasi di bursa saham. Pertama tentunya harus belajar tentang mekanisme pembentukan harga, supaya beliau mengerti bagaimana mekanisme yang membuat harga saham bisa naik, dan yang membuat harga saham bisa turun.
Kalau sudah mengerti beliau pasti tahu, suku bunga BI dan prediksi ekonomi tidak bisa menggerakan harga saham, karena harga saham ditentukan oleh manusia, bukan berita atau alasan-alasan yang diberikan analis sekuritas…
Selamat Belajar Pak David, menurut saya bapak sudah ada di tempat yang tepat, kalau bapak rajin baca penjelasan Pak Argha
Semua org pasti terpapar bias, termasuk tim CTS dan saya juga sebagai manusia. Mungkin Pak Argha terpapar bias ketersediaan (ilmu bandarmologi) dan ilusi pengelompokkan (secret society) serta ilusi tubuh perenang (kalau mau sehat/ profit, belajar renang/ bandarmologi).
Faktanya:
1. Cari profit bisa dengan senjata bandarmologi, TA, FA (bias ketersediaan). Yang lebih penting adalah skill tangan anda sendiri (personal risk money management )
2. Bukan “secret” society, but “unknown group” who have same interest. Kitanya saja yang tidak / belum tahu/ mengerti. Tidak tahu dan rahasia adalah mirip tapi tak-sama, beda konteks.
3. Tim CTS belajar “berenang” (bandarmologi) untuk menjadi lebih sehat (profit) dan lebih unggul dibanding rata2 investor/trader. Tidak ada yang salah dengan hal ini, tapi perlu pemahaman lebih dalam:
A.Perenang top seperti Michael Phelps memang punya keunggulan bentuk tubuh fisik (rentang tangan lebih panjang dr tinggi badan, telapak kali lebih lebar dr rata2). Investor top (bandar, asing tertentu) memang punya keunggulan dalam hal akses financial. Kita bisa sehat/ profit dengan meniru mereka, tapi tidak mungkin bisa sehebat/ mengalahkan mereka. Juga…
B. Untuk sehat/ profit, tidak harus dengan berenang (bd mologi). Bnyak alternatif olahraga lain dan yah lebih penting azupan gizi yang baik (risk money management ).
Spesialisasi belum tentu memberikan keunggulan. Yang memberikan keunggulan adalah Fokus yang benar. Buat saya, dalam konteks pasar saham, fokusnya: profit.
sebagai sebuah narasi dan edukasi tulisan2 di cr trader bagus tapi tolong jgn ajak trader membeli saham abal abal apalagi yg baru IPO, fokus sj minimal ke BC atau LQ45.diluar itu sangat mudah dimainkan bandar walau mmg BC/LQ45 jg bs dimainkan mrka tp plg tidak modal harus jauh lbh besar dari saham ecek ecek.
TL matthew david elite kalian lbh cerdas dan berpengalaman.sukses
Membaca artikel ini saya senang sekali karena prinsip dasar bisnis tetap exist harus ada Entry Barrier yang kuat dan sangat baik dijelaskan Pak Argha. Nah untuk “How to Win” di Bursa Saham adalah permasalahan yg lain dan setiap Market Participant mengembangkan Strategy dan Caranya masing-masing.. Thanks to Pak Argha and team atas artikel2 yang mencerahkan….
kalau di pikir kenapa indonesia harus di kontrol sama “secrete society” mungkin salah satu penyebab nya adalah indonesia adalah paru2 dunia .. kalau perkembangan negara sampai merusak paru2 dunia , mereka “secrete society” mungkin akan melakukan sesuatu
Akhirnya jawaban dari pertanyaan saya “apa hubungannya berita berita ekonomi dunia dengan IHSG? dan kenapa konflik luar negeri bisa berpengaruh terhadap IHSG” sedikit terjawab, karena saya masih belum menemukan benang merahnya antara berita berita ekonomi atau konflik luar negeri dengan pergerakan harga saham Indonesia.