Main saham secara profesional bukan berarti bahwa kita akan selalu gain, bukan berarti bahwa semua prediksi kita akan benar. Itu hal pertama yang harus kita yakini sebelum membahas tentang konsep pro dalam trading. Sama halnya seperti seorang pemain sepakbola pro yang juga bisa saja gagal dalam mengeksekusi penalti.
Saya coba menguraikan beberapa perbedaaan pemain saham pro dan amatir :
- Pro memiliki Trading Plan
Sebelum market open, seorang pro sudah memiliki list action yang akan dia ambil dalam sesi trading hari ini. List action ini dibuat berdasarkan analisa terhadap market saat market close. List ini meliputi saham apa yang akan dibeli, beli di berapa, CL poin di berapa, beli berapa lot, kondisi seperti apa yang menjadi patokan agar rencana bisa di jalankan, sehingga selama jam trading dia hanya menunggu terciptanya kondisi tersebut.
Sedangkan trader awam umumnya tidak mau repot membuat planning, jadi keputusan beli/jual dibuat secara instan pada saat terjadi perubahan di market. Ada juga tipe trader semi-pro, yang melakukan analisa saat market close, tapi hanya mencatat saham apa yang di incar besok, tanpa menuliskan detail lebih jauh lagi, sehingga saat sinyal konfirm baru buru-buru menghitung berapa lot yang hendak dibeli dulu.
Seorang pro selalu disiplin mengikuti plan yang telah dibuat, sedangkan trader awam karena plan nya tidak jelas sehingga tidak punya patokan action. Akibatnya keputusan tradingnya sepenuhnya tergantung pada kondisi market dan keadaan psikologinya saat itu.
- Pro Selalu Membuat Catatan Atas Keputusan Transaksinya
Setelah transaksi done, seorang pro selalu menyimpan kondisi chart yang menjadi patokan dalam mengambil keputusan beli/jual. Ini sangat berguna untuk mereview keputusan tradingnya, mencari di mana kelemahan dari sistemnya. metode jurnal seperti ini sangat sederhana, pencatatannya mungkin tidak sampai 5 menit. Karena kita tinggal capture screen dan menuliskan kondisi saat keputusan itu dibuat, tapi manfaatnya besar sekali.
Seorang trader awam jarang melakukan pencatatan, biasa karena dianggap merepotkan, dan biasa juga karena keputusan yang diambil merupakan spontanitas saja, sehingga kalaupun hendak membuat jurnal, sama sekali tidak ada patokan logis yang menjadi bahan jurnal.
- Pro Tetap Cool Menghadapi Loss
Loss adalah hal yang wajar sekali dalam trading. Gain dan loss bisa diibaratkan seperti 2 sisi mata uang, di dalam main saham kita tidak bisa hanya mengharapkan gain saja dan sama sekali menolak loss. Yang menjadi pembeda adalah pro tetap tenang menghadapinya. Alasan utamanya karena dalam setiap transaksi, seorang trader pro sudah terlebih dahulu menghitung resikonya, selalu mengendalikan resiko sampai batas toleransi yang bisa diterima, sehingga pada saat terpaksa cut loss tidak akan memberikan efek psikologis yang luar biasa.
Risk Management selalu menjadi perhatian pro, meskipun sebuah transaksi memberikan sinyal yang bagus sekali, trader pro tetap akan melakukan pembelian dengan perlakuan yang sama seperti sinyal yang lain, karena sinyal yang bagus pun tidak selamanya akan memberikan gain. Pada saat seorang trader over-confident terhadap sinyal entri tertentu, dan mengambil resiko jauh lebih besar, ini sangat berbahaya sekali. Karena pada saat market tidak bergerak sesuai dengan prediksi kita biasanya rugi yang di derita akan jauh lebih banyak.
- Pro Tahu Kapan Harus Pause Trading
Sebagus-bagusnya trading sistem kita, kadang ada masa dimana kita tidak bisa konek dengan market, semua keputusan beli kita salah sehingga kita menderita losing streak (rugi bertubi-tubi). Seorang pro sudah menyadari kemungkinan hal tersebut. Pada saat beberapa transaksi terakhir kurang bagus, seorang pro akan mulai mengurangi bobot pembeliannya. Semakin sering loss bobot pembelian akan semakin diperkecil. Karena loss cenderung akan menarik loss berikutnya sehingga kita harus membentengi diri kita.
Setiap bulan seorang pro selalu mengalokasikan “JATAH LOSS”. Total exposure risk dari trade yang open tidak bisa melebihi jatah tersebut. Pada saat loss bulan berjalan sudah melewati jatah loss, seorang pro akan berhenti trading sampai akhir bulan karena ini berarti ada yang salah. Berusaha untuk tetap trading cenderung akan memperburuk keadaan sehingga kita perlu berdiam diri, mereview semua transaksi bulan tersebut, mencari tahu apa yang salah sehingga bulan berikut kita bisa kembali on track.
Trader awam cenderung melakukan sebaliknya, semakin besar loss yang diderita, semakin rajin dia untuk trading demi bisa menutup kerugian yang timbul.
- Pro Punya Kesabaran Tinggi
Sebuah sinyal entri kadang perlu beberapa hari sampai beberapa minggu baru konfirm, selama masa itu harga mungkin cuma bolak-balik dalam range yang sangat membosankan. Seorang pro akan menunggu sampai sinyal betul-betul konfirm baru masuk.
Setiap malam trader pro juga akan melakukan analisa saham terhadap seluruh watch list nya. Memeriksa ulang parameter yang telah diperiksa kemarin apakah telah ada perubahan atau belum. Pekerjaan seperti ini betul-betul sangat membosankan, kita harus memiliki kesabaran tingkat tinggi.
- Pro Cenderung Bermental Baja
Kadang market seakan mempermainkan kita. Setelah kita cut loss harga malah rebound, bagaimana reaksi kita? Apakah langsung masuk kembali atau menunggu harga turun kembali? hal ini akan sering sekali kita alami. Jika kita masih mau mencoba kembali untuk beli, artinya mental kita cukup kuat. Tapi yang paling penting bahwa pembelian ulang kita itu karena memang masih ada potensi untuk naik kembali dan bukan bertujuan untuk balas dendam atau berusaha mengurangi loss.
Itu beberapa perbedaan Trader pro dan awam, semoga bermanfaat.
Artikel ini di copy dari www.jsxtrader.com
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market