Dalam 5 tahun terakhir perubahan yang berlangsung secara cepat, kehadiran Gojek, Traveloka, dan Toko-toko Online mengguncang bahkan menghancurkan banyak bisnis konvensional. Di sisi lain banyak juga kesempatan baru dan bisnis baru yang bermunculan.
Hal yang sama juga terjadi di Bursa Saham, jika dalam 10 tahun terakhir para bandar-bandar lokal ‘bermodal sedang’ umumnya fokus dengan project menggoreng saham-saham small cap yang sebelumnya tidur terkadang dengan fundamental tidak terlalu jelas. Namun dalam 2 tahun terakhir kami melihat ada trend baru pergerakan Bandar di Indonesia. Sekarang ini para BANDAR tampaknya lebih suka mengambil Project saham-saham yang baru IPO daripada saham-saham gorengan yang selama 10 tahun terakhir ini bolak balik di goreng.
Perubahan trend pergerakan BANDAR ini semakin bisa kita rasakan sepanjang tahun 2018 ini, dalam setahun terakhir ada puluhan saham yang baru IPO yang bergerak secara fenomenal. Ada yang naik ratusan bahkan ribuan persen dari harga IPOnya, ada yang naik sebentar lalu langsung dibanding turun, ada juga yang bahkan langsung turun. Intinya saham-saham ini bergerak layaknya saham gorengan, karena memang harganya pun dikendalikan oleh Bandar-Bandar yang sebelumnya mengendalikan saham-saham Gorengan. Menariknya lagi jumlah saham-saham Gorengan lama yang bergerak signifikan sepanjang tahun ini turun cukup drastis.
Trend pergerakan Bandar yang baru ini diprediksi akan semakin besar di tahun-tahun yang akan datang karena dalam 3 tahun kedepan Pemerintah memberikan target kepada Bursa Efek Indonesia untuk men-IPO-kan 1000 saham baru, artinya trend goreng-menggoreng saham IPO hanya akan semakin memanas di tahun-tahun yang akan datang.
Sejak awal berdiri sampai sekarang baru ada 600 saham yang listing di bursa kita, dan 600 emiten tersebut sudah mewakili kurang lebih lebih 70% perusahaan-perusahaan unggulan di Indonesia. Sementara 30% perusahaan unggulan lainnya yang belum IPO, sebagian besar memang tidak tertarik untuk melakukan IPO seperti Pertamina, Djarum Group, Trans Group, dll.
Artinya untuk memenuhi target pemerintah tersebut, BEI harus berburu perusahaan-perusahaan berukuran menengah bahkan kecil untuk ikut listing di bursa. Dan karena perusahaan ukuran kecil dan menengah umumnya tidak banyak dikenal publik. Jadi supaya sahamnya bisa laku dijual ke publik sangat dibutuhkan peran BANDAR untuk ‘menyulap’ saham tersebut menjadi saham-saham yang diminati bahkan diburu oleh para investor ritel.
Menyadari perubahan Trend ini, Team Creative Trader membuat team khusus untuk menganalisa pergerakan Bandar secara mendalam di saham-saham yang baru IPO. Karena kita semua tahu analisa Bandarmologi adalah satu-satunya analisa yang bisa digunakan di saham-saham yang baru IPO.
Karena kalau kita pakai analisa Fundamental kita hampir selalu terjebak, karena semua perusahaan yang baru mau IPO akan dibagus-baguskan laporannya (namanya juga mau jualan). Bahkan fakta yang kita temukan di lapangan saham yang fundamentalnya bagus justru kinerjanya malah mengecewakan di market, sementara saham-saham fundamentalnya tidak jelas justru terbang tinggi harganya.
Sementara analisa technical fokus menganalisa candlestick di masa lalu semakin banyak candlesticknya semakin bayak support dan resistennya, jadi jelas analisa technical tidak bisa digunakan di saham yang candlesticknya baru sedikit bahkan belum ada sama sekali.
Riset Bandarmologi di saham IPO sebenarnya bukan riset yang baru, analisa ini bahkan sudah diajarkan di Workshop Bandarmologi pertama kami 5 tahun yang lalu, namun kami melihat masih banyak area yang bisa dipalajari dan dimanfaatkan dalam menunggangi pergerakan bandar di saham-saham yang baru listing ini, dan mengingat ada banyak saham dalam kategori ini yang harga sahamnya naik sampai ratusan persen, kami cukup optimis reward yang akan kita dapatkan dari riset ini pun akan memuaskan.
Sejauh ini Riset pergerakan BANDAR di saham IPO memberikan hasil yang sangat memuaskan, dan hasilnya sudah banyak dinikmati juga oleh para follower Channel Creative Trader, dan pembaca setia website kami. Baik untuk memperoleh keuntungan di saham – saham seperti TCPI dan POLA, juga untuk menyelamatkan diri dari saham-saham yang jatuh seperti TRUK dan YELO.
Itu sebabnya para team Creative Trader tidak sabar lagi untuk menyambut 1000 saham baru yang targetnya akan rilis 3 tahun kedepan. Artinya 1000 project baru untuk Bandar, juga 1000 Opportunity baru untuk investor ritel yang berhasil mengerti strategi Bandar di saham-saham kategori ini.
Bagaimana dengan anda …. ?!
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
4 comments
Baiknya.ulang lagi pak argha ..tentan bandarmologi saham ipo..dibuatkan sesi khusis u itu
Iya setuju, saya menantikan untuk dibuka kelas yang di surabaya
bener pak karna saya suka termakan permainan banda AI ketika ipo
Terimaksih banyak buat Creative Trader, artikelnya sangat bermanfaat buat saya. sekarang saya jadi lebih paham seluk beluk pasar sahan di indonesia itu seperti apa.