Pada perdaganan kemarin saham TRIO di susupend karena gagal banyar bunga pinjaman perusahaan, secara fundamental TRIO memang paling lemah dibandingkan kedua pesaingnya TELE dan ERAA, namun krisis yang di hadapai TRIO adalah peringatan yang menunjukan pelemahan yang tejadi di bisnis ini dan bukan mustahil masalah yang sama akan menjalar ke kedua saham lainnya.
Berita Lengkapnya :
Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara (suspensi) aktivitas perdagangan saham PT Trikomsel Oke (TRIO) di bursa saham. Suspensi tersebut dilakukan mulai sesi I perdagangan efek pada Rabu 6 Januari 2016.
Dalam keterangan resminya, BEI menyampaikan suspensi dilakukan terkait penundaan kewajiban pembayaran utang Trikomsel. Adapun tujuan suspensi dilakukan demi menghindari perdagangan yan tidak wajar atas saham TRIO di pasar saham. “Suspensi kami lakukan di seluruh pasar baik pasar reguler, negoisasi maupun pasar tunai,” papar Kepala Penilaian Perusahaan 2 BEI, Kristian Manullang dan Kepala Operasional Perdagangan BEI, Eko Siswanto pada Selasa 5 Januari 2016.
Lebih jauh bursa meminta pihak berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh Trikomsel Oke.
Sebelumnya Direktur TRIO, Juliana Samudro mengatakan, pihaknya sudah tidak mampu membayar Senior Fixed Rate Notes sebesar 7,875 persen. Utang sebesar 100 juta Singapura dolar itu dijamin oleh perseroan dan diterbitkan Trikomsel Pte. Ltd dan jatuh tempo pada 2017 mendatang.
Tidak hanya itu, TRIO juga tak sanggup membayar kupon Senior Fixed Notes sebesar 5,25 persen dengan total utang sebesar US$ 115 juta yang jatuh tempo pada 2016. “Kami juga tidak bisa membayar kupon bulan Desember untuk notes tahun 2017,” imbuhnya.
Adapun kupon notes yang jatuh tempo pada 5 Desember senilai 3,9 juta dolar Singapura. Sementara kupon notes yang jatuh tempo pada tanggal 11 November 2015 mencapai 3 juta dolar Singapura. Saat ini TRIO memang sedang sibuk melakukan restrukturisasi utangnya.
Dari sisi kinerja, per kuartal III 2015, perseroan tercatat mengalami kerugian sebesar Rp 330,540 miliar. Angka ini berbanding terbalik dengan periode sama tahun lalu yang masih meraup laba bersih Rp 205,503 miliar.
BeritaSatu.com
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market