Market cukup menggila seminggu terakhir. Outflow besar Investor Asing pun muncul kembali setelah 3 bulan mereka tidak pernah menunjukkan aksi distribusi sebesar itu. Ini tentu menjadi situasi yang cukup menekan bagi semua pihak yang berada di market, tidak hanya kita, tapi para pemain besar pun pasti mengalami penurunan hasil jika market sedang dalam kondisi seperti ini.
Namun mari kita coba gambarkan situasi ini dengan sebuah ilustrasi. Jika disuatu kota, terdapat beragam orang dengan latar belakang yang berbeda dan kondisi fisik yang juga berbeda, dari yang paling kuat sampai yang paling lemah. Dan jika datang suatu wabah yang menimpa kota tersebut, menurut anda, siapa yang kira – kira terkena dampak paling parah dari wabah tersebut? Tentu kita sepakat, yang paling lemah lah yang terkena dampak paling parah.
Mari kita terjemahkan ini dengan keadaan market saat ini, ditengah penurunan harga yang luar biasa seminggu kemarin, yang terkena dampak paling parah adalah pihak yang paling lemah, yaitu Trader Pemula.
Jika kita melihat dari jumlah kerugian, penurunan nilai yang diterima Trader Pemula secara nominal mungkin lebih kecil. Tetapi ternyata ada sesuatu yang lebih parah, yang lebih dirusak market dibandingkan penurunan nilai portfolio itu sendiri, yaitu kehilangan Confident.
Seseorang Trader yang kehilangan uang di market, tetapi masih memiliki Confident, cepat atau lambat, ia akan kembali. Tetapi berbeda ceritanya jika ia sudah kehilangan Confident, Trader tersebut akan meninggalkan market dengan menerima kehilangan Uang dan Confident yang sudah dirampas dari dirinya. Dan ternyata ini yang menjadi isu utama dari banyak trader di market.
Trader Pemula Vs Trader Professional
Seperti yang dikatakan tadi bahwa Trader Pemula adalah pihak yang terkena dampak paling parah dari penurunan harga ini. Mereka akan berpikir bahwa tidak ada yang mungkin tumbuh dengan kondisi IHSG seperti ini. Yes, tidak ada yang membantah hal itu, tentu akan sangat sulit untuk kita bisa tetap hijau ditengah market dengan penuh tekanan seperti ini.
Namun apa yang membedakan seorang Trader Pemula dengan Trader Professional sehingga ia dikatakan terkena dampak paling parah? Trader Professional mungkin kehilangan uang lebih besar ketika market dalam kondisi merah, namun mereka tetap memiliki Confident untuk kembali ke market, dan menjalankan semua trade mereka sesuai dengan rencana.
Sedangkan Trader Pemula akan terganggu secara psikologis, mereka mulai melupakan semua rencana yang tidak menghasilkan sesuai harapan mereka dan mulai melakukan kegiatan – kegiatan impulsive yang nantinya berujung pada merugikan diri mereka sendiri. Disaat itulah mereka akan kehilangan Trust terhadap apa yang mampu diberikan market.
Bagi rekan – rekan yang ingin mengetahui strategi Money Management yang solid, yang kami kembangkan berdasarkan kebutuhan Investor Ritel yang kami pelajari selama bertahun – tahun, anda bisa mengikuti Workshop Psikologi Trading & Money Management di tanggal berikut. Silahkan klik disini
Namun coba kita lihat satu fenomena lainnya yang ada di market. Ketika seorang Trader Pemula mendapatkan Beginners Luck yang saya pikir menjadi hak setiap Trader yang baru mencicipi nikmatnya mendapatkan uang di market, mereka akan sangat Confident, mereka akan sangat percaya terhadap strategi mereka, atau stockpick yang mereka pakai untuk mendapatkan rekomendasi saham, atau mungkin seorang yang mereka anggap sebagai Guru karena berhasil membantu mereka menghasilkan profit.
Sehingga akhirnya Confident mereka meningkat sebesar profit yang mereka hasilkan. Ketika profit yang dihasilkan sebesar 25%, Confident mereka akan tumbuh sebesar 25%. Bahkan ketika orang mulai mendengar tentang Profit yang mereka hasilkan, Confident mereka tumbuh lebih cepat dari Profit yang dihasilkan.
Dari 2 kasus diatas, apakah sudah terbayang apa yang sesungguhnya membedakan dari kedua tipe trader ini? Jika tidak, biar saya perjelas. Keduanya mungkin bisa menghasilkan return yang sama, keduanya juga mungkin membeli saham yang sama, atau bahkan mungkin keduanya melihat data – data yang sama, namun yang membedakan kedua Trader ini adalah, mereka meletakkan Pondasi atas Confident mereka ditempat yang TIDAK sama.
Seorang Trader Pemula, meletakkan pondasi atas Confident mereka pada sesuatu yang tidak stabil, yaitu Return. Seperti contoh diatas, bayangkan jika ternyata yang terjadi adalah sebaliknya, mereka bukan mendapatkan untung, tetapi malah mendapatkan kerugian? Ketika mereka rugi 25%, maka Confident mereka akan turun sebesar 25%, dan jika mereka mendengar sentiment negative yang akhirnya memperparah situasi, akhirnya Confident mereka turun lebih cepat dari kerugian yang mereka terima.
Hal inilah yang akhirnya menyadarkan saya sebagai trader bahwa kita tidak bisa meletakkan Confident kita pada sesuatu yang tidak stabil. Sama seperti Pondasi yang harus diletakkan di tempat terkuat dimana kita ingin membangun sesuatu, seperti itu juga pondasi atas setiap aktivitas trading kita, hal tersebut harus sangat solid sehingga apapun keadaan yang menerjang, ia tidak runtuh.
Strong Foundation
Ketika kita meletakkan Pondasi atas Confident kita pada return, tentu akan membuat kita sangat Lelah dengan aktivitas trading, dan bahkan mungkin anda juga sudah pernah merasakan bahwa Trading bisa lebih melelahkan daripada aktivitas kerja office hour.
Lantas dimana seharusnya kita meletakkan pondasi atas Confident kita saat berada market? Salah satu yang saya pikir paling masuk akal dan bisa menjadi hal terkuat yang mampu kita buat adalah, Strategi Money Management.
Money Management adalah salah satu yang paling mudah untuk kita bangun menjadi pondasi dari Confident kita. Dengan mengatur risk & reward atas setiap trade yang kita miliki, dan kita juga mengatur size dari setiap kategori saham yang mungkin berbeda karena volatilitas yang diberikan, kita memiliki gambaran tentang kondisi terburuk yang mampu menimpa kita nantinya. Sehingga yang kita lakukan adalah terus memperkecil resiko kita dan terus meningkatkan potential reward yang mampu diberikan.
Money Management bisa dijadikan pondasi atas Confident kita karena, kita bisa mengatur sedemikian rupa, se-solid mungkin, sehingga kondisi apapun yang diberikan market, kita tahu bahwa kita sudah memperhitungkan kondisi tersebut. Dan ini yang akan terus meningkatkan Confident kita bahwa, kita mampu mengatasi kondisi apapun yang diberikan market.
Sama seperti pondasi pada sebuah bangunan, semakin besar pondasinya, maka semakin aman kita dalam membangun bangunan diatasnya, kita bisa cukup confident dalam membuat desain yang indah karena kita tahu bahwa, ini dibangun diatas pondasi yang kuat. Seperti itu juga Money Management dalam trading, semakin solid Strategi Money Management yang kita pakai, maka semakin aman Confident kita untuk kita pakai dalam memprediksi market dengan strategi apapun yang menurut kita terbaik.
Kesimpulan
Kita tentu sepakat bahwa melakukan analisa pergerakkan harga saham akan selalu lebih sulit daripada mengatur keuangan kita agar aman dari resiko. Lalu kenapa tidak kita lakukan dari hal yang lebih mudah terlebih dahulu?
Dalam fase apapun anda sekarang, bagaimanapun kondisi portfolio anda sekarang, mari letakkan Confident yang anda miliki pada sesuatu yang lebih kokoh. Karena kita tahu, market bisa memberikan return yang random, market bisa memberikan hasil apapun atas setiap kondisi yang ada sekarang. Sehingga ketika anda meletakkan Confident anda pada sesuatu yang tidak stabil seperti ini, maka anda akan terus diombang – ambing dengan ketidakpastian. So, mari pastikan Confident anda berdiri diatas pondasi yang tepat!
Joseph Gabetua S.S.T.
Analyst of Creative Trading System. Relentless Trader and Part Time Investor. Huge dreams, Small me.