Kemarin siang Founder kami Bapak Argha J Karo Karo diundang khusus oleh pihak Bursa Efek Indonesia untuk membicarakan beberapa tulisan terakhir beliau mengenai IHSG. Sebagian dari wawancara tersebut bersifat off-air dan sebagian lagi disiarkan langsung di IDX Channel.
Bagi anda yang tidak sempat menyaksikan wawancara tersebut berikut beberapa point penting yang dibahas dalam acara tersebut.
Q: Apakah alasan dibaik kenaikan IHSG hari Rabu ?
Kenaikan ini adalah reaksi wajar, bahkan bisa dibilang alami pasca penurunan yang terjadi di IHSG selama 6 hari berturut-turut. Dalam 5 tahun terakhir penurunan di IHSG yang sebelumnya terjadi selama 6 hari berturut hanya pernah terjadi 1 kali, dan setelahnya IHSG langsung bergerak naik. Jadi hal yang sama sedang terjadi dalam perdagangan kemarin, dimana IHSG mengalami rebound pasca penurunan yang terjadi tersebut.
Q: Apakah ini tandanya kondisi IHSG sudah akan membaik di masa-masa yang akan datang ?
Seperti kita semua tahu dalam 10 tahun terakhir, setiap penurunan IHSG selalu disebabkan oleh terus keluarnya dana asing dari bursa kita. Pada tahun lalu memang ketika investor asing keluar IHSG tidak mengalami penurunan, namun itu tidak menghapus kenyataan bahwa IHSG hanya akan turun ketika investor asing melakukan aksi jual besar-besaran seperti yang terjadi saat ini.
Saat ini aksi profit taking investor asing inilah yang menjadi ‘berita utama’ di IHSG, dan aksi Mark Up yang dilakukan investor asing di IHSG hari ini (Rabu) justru semakin mengkonfirmasi bahwa investor asing masih akan terus melanjutkan aksi profit taking di IHSG.
Alasannya sederhana, baik di Bursa Saham atau di kehidupan sehari-hari, untuk seorang pedagang jualan, selalu dibutuhkan suasana yang kondusif, tanpa suasana yang kondusif pihak pembeli umumnya mengurungkan niatnya untuk melakukan pembelian. Dan kembali ke IHSG, penurunan selama 6 hari berturut-turut jelas bukan merupakan suasana yang kondusif untuk Investor Asing melanjutkan aksi jualnya, karena penurunan tersebut membuat investor lokal yang selama ini menjadi pembeli takut untuk melanjutkan aksi belinya. Itulah sebabnya investor asing melakukan aksi Mark Up dengan tujuan menenangkan investor lokal, supaya mereka bisa melanjutkan aksi distribusinya.
Dan selama aksi Distribusi Asing terus berlanjut maka pergerakan IHSG di masa yang akan datang lebih berpotensi bergerak kebawah, daripada ke atas.
Q: Apakah penurunan IHSG ini berhubungan dengan rapat FOMC dan kenaikan suku bunga The Fed ?
Riset membuktikan tidak ada korelasi sama sekali antara kenaikan suku bunga The Fed baik dengan pergerakan IHSG maupun dengan pergerakan investor asing di bursa kita. Jadi sebagai investor kita tidak perlu memusingkan efek tersebut. Jika kita mau melihat pasar Global cukup kita melihat pergerakan indeks Dow Jones saja, jika Dow Jones turun itu akan memberikan sentimen negatif untuk IHSG, apa pun penyebab penurunannya. Sebagai catatan dalam 5 tahun terakhir The Fed secara bertahap menaikan suku bunganya, dan dalam periode yang sama indeks Dow Jones terus bergerak naik.
Q: Melihat kondisi-kondisi saat ini benarkah IHSG akan krisis di kuartal kedua tahun 2018 ?!
Kata krisis mungkin terlalu berlebihan, karena dengan menggunakan kata Krisis, investor akan mengkaitkan dengan kejatuhan IHSG di tahun 1997 lalu, dan di tahun 2008, dan saya tidak percaya itu yang akan terjadi di IHSG pada tahun ini. Penurunan yang sedang terjadi hanyalah koreksi normal, yang disebabkan oleh aksi profit taking investor asing, karena sama dengan investor lokal, investor asing pun ingin merealisasikan profitnya, dan itulah yang sedang mereka lakukan saat ini. Sampai awal tahun 2018 ini IHSG masih terus naik, dan ketika harga-harga saham sudah naik cukup signifikan investor asing memutuskan untuk profit taking.
Namun memang ada perbedaan antara aksi profit taking asing dalam 2 bulan terakhir, dengan terjadi tahun lalu, aksi profit taking yang terjadi saat ini dilakukan secara menyeluruh, hampir di semua saham unggulan, sehingga semua saham unggulan tersebut bergerak turun (karena investor lokal memang tidak memiliki cukup kekuatan untuk menangkat saham-saham raksasa tersebut).
Apa alasan investor asing melakukan hal tersebut, kemungkinan besar untuk melakukan aksi buyback di harga yang lebih murah, dan bukan untuk keluar selamanya dari bursa kita. Hal seperti ini sudah terjadi dalam 10 tahun terakhir di bursa kita, dimana investor asing ‘menjatuhkan’ IHSG, hanya untuk membeli di harga yang murah.
Jadi saya melihat meskipun saya memprediksi koreksi IHSG masih akan berlanjut di kuartal kedua 2018, namun koreksi tersebut hanya koreksi yang wajar, yang berulang kali terjadi dalam 10 tahun terakhir, dan jangan lupa dalam 10 tahun terakhir IHSG adalah indeks dengan kenaikan terbesar di dunia, jadi kita tidak perlu terlalu khawatir dan sebaikanya melihat penurunan yang kemungkinan masih akan berlangsung ini sebagai kesempatan untuk membeli saham-saham unggulan di harga murah, kurang lebih sama seperti yang dilakukan oleh investo asing.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God