Setelah cukup lama stagnan, akhirnya sentimen positif kembali datang untuk saham-saham sector batubara. Berita mengenai Pemerintah China berencana untuk mengurangi hari kerja pada tambang batubara di China untuk periode Maret – Agustus 2017, hal ini diprediksi akan mengurangi produksi batubara akan sekitar 80-125 juta ton.
Berita tersebut langsung direspon positif dengan kenaikan harga batubara dunia seperti terlihat pada chart harga batubara dibawah ini :
Sejak mengalami rally yang luar biasa pada September-Oktober 2016 kemarin harga batubara cenderung turun dan berkonsolidasi dengan area support yang kuat pada level 80 selama lebih dari 4 bulan. Setelah rilis nya berita tersebut, harga batubara terlihat mulai bergerak naik dan saat ini harga batubara telah berhasil menembus resisten trendline-nya.
Selain itu katalis positif dari meningkatnya ketegangan antara China dan Korea Utara tampaknya dapat menjadi katalis positif tambahan.
Pemerintah China kemarin telah menyatakan untuk berhenti melakukan import batubara dari korea utara akibat uji rudal yang dilakukan oleh korea utara. Dari data yang kami dapat bahwa Korean utara merupakah salah satu dari 4 pemasok batubara terbesar di China.
Beberapa sentimen di atas tampak sudah mulai direspon oleh saham-saham batubara di Indonesia terihat dari oleh kenaikan CTS Coal Index dalam beberapa hari terakhir, hal ini dapat kita lihat dari chart CTS Coal Index disamping.
Dari sudut pandang Analisa teknikal kami melihat terjadi konsolidasi terhadap CTS Coal Index setelah harga menembus level resisten channelnya. Jika dapat breakout high yang ditandai dengan garis merah kami yakin pergerakan harga saham batubara di Indonesia akan ikut naik.
Melihat adanya trend kenaikan di saham-saham batubara saat ini, dan katalis positif dari China yang kami bahas di atas, kami melihat saham ADRO adalah yang paling menarik. Hal ini didasari dari data bahwa ADRO dengan kapasitas produksi 54 juta Ton untuk tahun 2016, dimana jumlah ini lebih besar dari perusahaan batubara lainnya, selain itu 10% dari penjualan batubara ADRO di ekspor ke China.
Kemungkinan presentase ini akan terus bertambah akibat dari dampak sentiment diatas.
Dari chart disamping kita dapat melihat bahwa pergerakan harga saham ADRO belum banyak merespon sentimen di atas, saham ini sudah sudah bergerak sideways selama dari 3 bulan. Namun di balik sidewaysnya saham ini, kami melihat adanya indikasi akumulasi, beberapa broker besar terlihat terus mengakumulasi saham ini sepanjang bulan ini, membuat kami lebih yakin lagi akan peluang kenaikan saham ini dalam beberapa waktu kedepan.
Seperti kita ketahui, pergerakan harga saham-saham batubara sangat dipengaruhi oleh naik-turunnya harga batubara itu sendiri, mari berharap supaya indikasi trend kenaikan yang terjadi pada harga batubara saat ini, terus berlangsung tanpa adanya sentimen-sentimen negatif yang dapat membuat harga batubara kembali ke trend sidewaysnya.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market