Minggu ini kami diminta oleh pihak Bursa Efek Indonesia untuk memberikan pelatihan mengenai Foreign Flow kepada para Investor di salah satu kota di Jawa Barat, dalam rangka mensukseskan program Yuk Nabung Saham di berbagai kota di Jawa Barat.
Sebagai institusi independen adalah suatu kehormatan bagi kami untuk bisa bergabung dalam program ini, dan juga menjadi narasumber di acara yang dihadiri oleh para petinggi di BEI.
Dan karena temanya “Menabung Saham” kami juga diminta memberikan rekomendasi beberapa saham yang kami anggap layak untuk di jadikan ‘tabungan’ bagi para investor.
Seperti kita ketahui, merekomendasikan saham yang layak untuk ditabung tentu saja lebih sulit dibandingkan dengan memberikan rekomendasi harian. Karena unsur keamanan, adalah salah satu faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam memilih saham.
Prospek bisnis dari industri emiten yang dipilih juga tidak kalah penting, karena investor harus merasa yakin dulu pada prespek dari perusahaan tersebut di masa yang akan datang sebelum bersedia menabungkan uangnya di saham yang bersangkutan.
Selain itu timing pembelian juga tidak bisa diabaikan karena meskipun tujuannya untuk menabung, namun tidak jarang niat menabung investor langsung turun atau bahkan hilang jika setelah direkomendasikan harga saham yang dipilih langusung naik atau turun signifikan.
Selain itu karena kami diminta melakukan pelatihan dari mengenai Foreign Flow Analysis, kami juga mengkombinasikan faktor pergerakan dana asing dalam melakukan pemilihan saham-saham yang layak untuk ditabung.
Dari 3 saham yang kami rekomendasikan INTP adalah salah satu saham yang menurut kami layak masuk dalam kategori tersebut. Berikut ini 3 alasan mengapa kami menggap INTP layak masuk dalam list Yuk Nabung Saham versi Creative Trading System
KRISIS DI INDUSTRI SEMEN NASIONAL
Dalam setiap krisis selalu lahir peluang besar, dan jika kita membahas mengenai Industri Semen Nasional maka kita akan selalu membahas krisis yang sedang terjadi. Banyaknya pemain baru terutama dari China yang muncul dalam bisnis ini membuat supply Semen Nasional lebih besar dari kebutuhan semen dalam negeri saat ini.
Selain itu banyaknya rencana pembangunan pabrik-pabrik semen baru juga membuat banyak orang pesimis akan masa depan industri ini. Hal inilah yang membuat harga INTP sudah turun lebih dari 30% dibanding level tertingginya tahun 2014 lalu.
Kondisi ini seakan-akan membuat banyak orang lupa kalau saat ini, Indonesia sedang dalam proses pembangunan infrastruktur besar-besaran, dimana jalan tol, pelabuhan dan banyak proyek infrastruktur lainnya sedang dibangun, dan cepat atau lambat pembangunan infrastruktur akan memicu pembangunan rumah, dan gedung-gedung di sekitarnya, artinya pemintaan semen di masa yang akan datang akan mengalami kenaikan.
Itulah sebabnya banyak investor asing masuk ke Indonesia, yang di awal justru menyebabkan krisis seperti yang terjadi saat ini, kabar baiknya dari beberapa laporan yang kami dapatkan project-project pembangunan pabrik semen baru oleh Investor Asing mulai terhambat karena sulitnya mendapat partner lokal, dan perijinan.
Perkembangan ini dipercaya akan sedikit mengurangi kekhawatiran para pelaku pasar terhadap saham-saham sector ini, dan sama seperti prediksi kami mengenai saham-saham batubara di akhir tahun 2015 lalu, kami percaya setelah masa kepanikan berakhir, maka cepat atau lambat market akan kembali optimis, meskipun sebenarnya krisis belum benar-benar berakhir. Hal ini membuat kami melihat bahwa saat ini adalah waktu yang cukup ideal untuk mulai menabung INTP.
PENJUALAN INTP MULAI PULIH
Kabar baik lainnya muncul dari laporan penggunaan semen di bulan Agustus lalu, dari data yang diberikan terlihat sudah ada kenaikan permintaan semen sebesar 3.8% untuk permintaan nasional, yang umumnya datang dari luar Pulau Jawa.
INTP bahkan menjadi emiten yang menyumbang kenaikan penjualan paling besar yaitu 7.6%
INVESTOR ASING IKUT NABUNG SAHAM INTP
Hal ketiga yang kami jadikan alasan mengapa INTP menjadi saham yang layak untuk ditabung adalah karena kami melihat Investor Asing di bursa kita juga melihat krisis ini sebagai peluang untuk melakukan pembelian di harga murah.
Hal ini terlihat jelas dengan aksi beli yang secara konsisten dilakukan investor asing sepanjang tahun ini meskipun harga INTP sendiri mengalami penurunan tahun ini. Jika dijumlahkan dana asing yang masuk ke saham ini sepanjang tahun 2016 sudah sebesar 592 Milyar, dengan rata-rata harga pembelian sebesar 18.294.
Fakta bahwa average pembembelian asing lebih tinggi daripada harga saat ini semakin membuat saham INTP menarik untuk kita menabung di saham ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
Salam kenal pak Argha,
Puji Tuhan, saya diperkenalkan dengan website ini sejak sebulan yang lalu. Sejak itu saya rajin mengikuti artikel bapak dan buka buka kembali artikel yang sudah lama ada di website ini. Dan juga puji Tuhan saya diberiNya kesempatan untuk ikut workshop bapak minggu lalu. Semua artikel yang saya baca sangat ok, cuma artikel yang satu ini saya agak tidak setuju, bukan pada isinya tapi hanya pada kata kata “nabung saham”.
Menurut saya istilah nabung saham tidak tepat karena kalau istilah menabung biasanya di bank dan resiko boleh dibilang hampir tidak ada. Untuk saham tetap istilahnya investasi jadi disebutnya investasi saham. Dengan demikian tetap berlaku general rule setiap investasi ada resiko. Itulah makanya saya tidak setuju dengan program “yuk nabung saham” ini. Bukan dengan isi programnya tapi dengan judul/istilahnya karena bisa mrnyesatkan.
Kita bayangkan ada seseorang ikut programnya (yg tak paham) dan beli sahamnya dan tahun depan harganya anjlok, maka dia jadi tidak percaya.
Jadi tetap biar saham nya apa saja termasuk INTP ini tetap menurut saya investasi. Bukan menabung.
Salam