Kenapa IHSG sering GAP UP di Masa Krisis ?!
Jika anda perhatikan dalam setiap masa krisis di IHSG dimana indeks baru saja mengalami penurunan yang tajam, kita sering mendapati kalau ketika IHSG sedang rebound sering kali langsung dibuka dalam posisi Gap Up. Mengapa demikian?
GAP UP di IHSG hanya akan terjadi kalau Investor Asing secara kompak untuk memborong saham Blue Chip yang di antrikan investor ritel di masa PRE-OPENING (sebelum pembuakaan market) sehingga ketika market buka, harga-harga saham langsung dibuka dalam posisi Gap UP.
Mengapa Investor Asing memilih untuk melakukan strategi tersebut ?
Alasannya sederhana karena cara paling murah untuk kita/bandar menaikan harga saham adalah dengan melakukan pembelian di masa pre-opening ketika yang ngantri jual masih sedikit. Atau yang dalam Ilmu Foreign Flow disebut sebagai aksi Mark Up.
adi dengan menggunakan strategi ini hanya dengan modal sedikit Investor Asing sudah bisa menaikan IHSG secara signifikan (seperti yang terlihat dalam perdagangan 2 hari terakhir), dan tidak ada investor lokal yang bisa ikut belanja dari harga bawah dan profit taking ketika IHSG sudah naik.
Pemilihan strategi ini menunjukan kalau Investor Asing memang tidak berniat melakukan akumulasi besar-besaran, karena kalau mereka niat mau mengumpulkan saham, jauh lebih baik kalau mereka beli di harga murah, daripada di buat gap up lalu dibeli di harga atas.
Justru setelah Gap Up investor asing bisa lanjut jualan di harga atas, dan karena investor lokal biasanya jadi optimis ketika indeks hijau, dan ingin melakukan pembelian, dan ketika itu terjadi mau tidak mau harus beli di harga atas, dan investor asing justru bisa jualan.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
2 comments
pembukaan gap up sulit buat trading harian, penutupan seperti hari ini juga ga kalah sulitnya, tapi itu semua masih gada apa-apanya dibanding gawe trader lokal membuat ara beruntun saham yang baru ipo dan yang lebih parah sering membuat arb beruntun saham bahkan ada yang sampe gocap.
lalu bagaimana kita bisa lebih mencintai bandar lokal dibanding bandar asing ya pak?
seharusnya ada solusi lain selain hanya suspen saham serta pasar nego yang jauh dari rasa keadilan bagi trader retail.
Mekanisme transaksi nego harus di perketat, misal maks. +3% untuk jualan, dan sebaliknya.