Sepanjang 2018 ini, banyak kejadian yang menarik yang mewarnai perekonomian dunia. Ada beberapa isu global maupun local yang sangat berdampak pada IHSG, dan ada juga yang mungkin dampaknya hanya di beberapa saham saja. Seperti isu free float, super dollar, krisis di Argentina & Turki, dan banyak lagi. Ada begitu banyak juga saham yang bergerak secara luar biasa sepanjang tahun 2018 ini, ada yang naik ribuan persen, ada juga yang turun luar biasa, bahkan beberapa saham yang sempat dikerek BANDAR sekarang terancam bangkrut.
Berikut adalah 5 saham paling fenomenal sepanjang 2018 yang kami urutkan berdasarkan waktu kejadianya.
TAXI
Bulan Maret lalu, bursa saham kita sempat dihebohkan dengan kegilaan dari Bandar saham ini. Pasalnya saham TAXI ini adalah emiten yang bergerak dalam bidang transportasi. Dan seperti yang kita semua tahu, bisnis nya sedang dalam masalah besar karena adanya alternative transportasi lain yang berbasis aplikasi online.
Rumor yang disebar adalah ketertarikan Gojek untuk mengakuisisi perusahaan TAXI. Namun karena pihak Gojek menyangkal, maka keluar rumor berikutnya bahwa Grab/Uber yang akan melakukan aksi tersebut.
Untuk pergerakan harga saham TAXI sendiri seperti kita bisa lihat pada gafik di samping sebelumnya saham ini sedang tidur di Rp 50, dan hanya dalam waktu 2 minggu, saham ini terbang sampai ke titik tertinggi di level Rp 264, yang mana itu berarti naik lebih dari 500%. Setelah harganya di 200an sepertinya barulah para analis ‘titipan’ Bandar diminta menyebarkan rumor di atas.
Tentu terbangnya saham ini sangat menarik perhatian. Bursa sempat melakukan suspend pada saham ini karena pergerakkan saham ini sangat tidak wajar. Dan sama seperti saham gorengan lainnya, harga saham ini akhirnya kembali tertidur di level Rp 90. Sekarang kita tahu, bahwa kenaikan tersebut hanyalah strategi BANDAR untuk jualan alias Cut Loss di saham ini. Rumor yang sebelumnya kompak di bahas analis pun, sekarang tidak pernah terdengar lagi. Sekarang Gojek semakin berjaya, dan TAXI masih terpuruk.
AISA
Kasus di saham AISA sudah dimulai sejak tahun 2017 lalu, dimana pada bulan July lalu, pemberitaan media sempat dihebohkan oleh aksi penggerebekkan pabrik beras milik perusahaan ini yang dilakukan oleh Kapolri dan Menteri Pangan. Ada begitu banyak tuduhan yang dituduhkan pada perusahaan ini, yang berakhir pada pelarangan penjualan produknya ke pasaran. Penggerebekkan pabrik AISA ini menghancurkan bisnis perusahaan juga sahamnya yang pada saat penggerebekan harganya masi di 1800an.
Kasus ini menjadi lebih viral karena sejak 2 bulan sebelum proses penggerebekan itu, team creative trader sudah berulangkali membahas, karena mendeteksi adanya aksi cutloss misterius yang dilakukan oleh para investor asing sejak harga saham ini ada di 2.000an. Kami juga membahas aksi cut loss investor asing dalam artikel: Bandar Sudah Cut Loss 40M, What Next for AISA. Kasus penggerebekan dan aksi CUT LOSS Asing di saham AISA ini membuat saham ini terpuruk dan ditutup di level 480an di akhir tahun 2018.
Di tahun 2018 ini saham AISA kembali membuat cerita, dimula dengan kebangkitan saham AISA ini di awal tahun. sampai ke level 800an, mulai bangkitnya saham ini membuat banyak analis fundamental merekomendasikan saham ini, karena harganya dianggap sudah murah, dan alasan-alasan fundamental lainnya.
Namun saham AISA kembali menjadi fokus pembicaraan di tahun ini setelah kami merilis artikel berjudul ”DITINGGAL KABUR PEMILIKNYA, INIKAH AKHIR DARI CERITA AISA ?!”. Dalam artikel ini kami membahas bahwa dibalik bangkitnya harga AISA sejak awal tahun, secara perlahan perusahaan pengendali AISA, PT TIGA PILAR COORPORA menjual saham mereka sendiri ke publik.
Artikel tersebut menjadi salah satu artikel yang paling banyak dibaca di website kami sepanjang tahun 2018 ini, dan artikel tersebut juga diliput ulang oleh berbagai media cetak maupun televisi. Bukan hanya beberapa jam setelah Artikel tersebut dirilis, Direksi langsung membuat pernyataan resmi mencoba membantah pembahasan kami tersebut, seperti bisa anda lihat di samping.
Namun kenyataannya bahkan setelah artikel tersebut dirilis perusahaan pengendali terus melanjutkan aksi jualnya di market, sampai akhirnya kepemilikan PT TIGA PILAR COORPORA hilang sama sekali dari list pemengang saham besar AISA.
Kami juga sempat melanjutkan pembahasn mengenai AISA dalam artikel “AISA oh AISA Akankah Kau Kembali ?!”
Konflik AISA ini memakan begitu banyak korban di kalangan investor ritel. Salah satu puncaknya adalah tersebarnya berita kalau ada seorang Investor Ritel yang direkomendasikan untuk membeli saham AISA dan berakhir dengan kerugian yang luar biasa besar. Kerugian tersebut membuat dirinya tertekan dan sampai mencoba bunuh diri lantaran sahamnya terus terpuruk, dan akhirnya sekarang di suspend di 168.
INKP
Anda tentu ingat dengan saham yang satu ini. Mungkin anda juga merasakan berkat dari kegilaan Investor Asing selama mengerek saham ini dari awal bulan Maret sampai ke bulan Juni. Sebagai catatan, INKP pernah mencapai kenaikan hingga 383% sejak pembukaan tahun ini. Kenaikan ini sangat fenomenal ini membuat INKP menjadi salah satu perusahaan dengan market cap terbesar di Indonesia. Sebagai catatan di awal tahun 2017 saham ini masih 1000an harganya, namun terus berlangsungnya aksi akumulasi asing di saham ini membuat saham ini terus naik sampai ke 20.000 di perengahan tahun 2018.
Kenaikan INKP dan beberapa saham Sinarmas lainnya ini membuat Eka Tjipta menjadi orang kedua terkaya di Indonesia.
Namun kejadian lainnya yang membuat saham ini masih terus menarik untuk dibahas adalah terjadinya aksi Investor Asing yang sebelumnya mengakumulasi saham ini di pasar reguler, namun secara diam-diam mereka memindahkan sahamnya melalui Pasar Nego, supaya aksi jual saham mereka tidak bisa dideteksi oleh Sistem Foreign Flow. Aksi investor asing tersebut sempat kami bahas dalam artikel : Bagaimana Jika Bandar Beli Di Pasar Reguler, Jualan di Pasar Nego ?!
Aksi investor asing yang satu ini membuat kami ter-inpirasi untuk mengembangkan sistem Foreign Flow kami untuk versi tahun 2019 dimana kami akan menambahkan indikator transaksi di pasar nego dalam sistem Foreign Flow kami.
TCPI
Dalam 2 tahun kebelakang, saham – saham IPO mendapat tempat khusus di hati para Investor. Kenapa? Tentunya karena pergerakan harga di saham – saham IPO sangat agresif. Ini yang membuat para Investor seperti memacu adrenalin mereka, saat berselancar diatas pergerakan harga saham – saham ini.
Salah satu saham IPO yang menurut kami sangat fenomenal sepanjang tahun ini adalah TCPI. Belum genap berumur satu tahun saham ini melantai di bursa, saham ini sudah naik hingga 64x lipat dari harga IPO mereka. Saham ini mulai listing di bursa tanggal 6 Juli 2018 lalu di harga 138 dan di bulan Desember ini harga TCPI sudah ada di level 8925.
Bayangkan jika anda membeli saham ini di harga IPO mereka, dengan modal Rp 10 juta saja, maka di harga sekarang anda sudah memiliki Rp 640 juta.
Begitu Fenomenalnya pergerakan harga saham ini, membuat otoritas bursa berulang kali memperingatkan BANDAR saham ini, bahkan mensuspend perdagangan sahamnya. Di bulan Agustus lalu pihak bursa secara tegas memperingati BANDAR TCPI yang dianggap bursa sudah keterlaluan dalam menggoreng saham ini, dan mensuspend saham ini selama 2 minggu.
Namun peringatan dan suspensi tersebut tampak tidak mempengaruhi aksi BANDAR di saham ini, tatap saja harga sahamnya dinaikan bahkan terus dikerek naik sampai saat ini saham TCPI kembali di suspend ketika harganya sudah hampir di 9000.
Sejak harganya di 2000an Team Creative Trader beberapa kali membahas pergerakan bandar dan potensi terus digororengnya harga saham ini, dalam artikel Strategi Bandar Pasca Suspensi saham GORENGAN dan dilanjutkan dengan artikel Kenapa BANDAR suka buat sahamnya ARA, dan BURSA TIDAK ?!
Namun pada tanggal 30 Agustus lalu kami mendapat pesan dari seseorang yang kami indikasi sebagai utusan dari BANDAR TCPI untuk berhenti membahas pergerakan BANDAR ini di forum umum. Akhirnya kami pun berkomitmen untuk tidak membahas pergerakan saham ini ke publik selama beberapa bulan. Kami baru sedikit menyinggung lagi mengenai potensi terus dinaikannya saham TCPI di pada tanggal 1 November lalu ketika harga TCPI di 5.700an dalam artikel 3 Tips Sederhana untuk Untung Ratusan Pesen di Saham IPO
Dalam artikel terakhir tersebut juga kami berkomitmen kepada BANDAR TCPI untuk tidak membahas lagi apa yang sedang dilakukan mereka lakukan di forum umum, dan seperti kita ketahui harga TCPI terus dikerek naik dan saat ini kembali di suspend bursa di harga 8.925.
Tentunya kami tidak perlu menjelaskan lebih lanjut mengapa saham ini dikatakan sebagai salah satu saham paling Fenomenal di tahun 2018.
UNVR
Satu lagi saham yang menurut kami fenomenal sepanjang 2018 ini adalah UNVR. Bukan karena saham ini naik luar biasa, atau ada isu besar yang menerpa saham ini sehingga tidak bisa bertumbuh, tetapi karena saham ini terus turun, ditengah fundamental yang terus membaik.
Jika kita melihat pada grafik tahunan UNVR di samping terlihat sejak tahun 2000 lalu saham ini selalu naik setiap tahunnya, tidak peduli apa yang terjadi di IHSG atau perusahaan secara fundamental UNVR tetap bergerak naik. Jadi penurunan UNVR ditahun 2018 ini merupakan yang terbesar sepanjang sejarah saham UNVR.
Padahal jika kita melihat laporan keuangan, dan membandingkan kinerja tahun ini dengan tahun sebelumnya di periode yang sama, sampai kuartal ke 3 saja emiten ini mencatatkan kenaikan Net Profit hampir sebesar 40 % dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sebagai pengguna analisa Foreign Flow kita memang sudah mengerti mengapa harga UNVR turun, karena pada akhirnya harga saham akan selalu bergerak mengikuti arah pergerakan BANDARnya, dan karena UNVR dibandari oleh Investor Asing dan mereka terus jualan sejak awal tahun 2018 lalu, itulah yang menyebabkan harganya turun.
Namun alasan mengapa investor asing melakukan aksi jual yang begitu massive di saham UNVR ini masih menjadi misteri untuk kita para investor lokal yang tidak tahu apa-apa. Apakah sepanjang tahun ini terjadi sesuatu di UNVR yang membuat sahamnya dijual besar-besaran oleh investor asing ? Oleh karena itu, kami juga menobatkan saham UNVR sebagai salah satu saham paling Fenomenal Sepanjang 2018 ini.
Joseph Gabetua S.S.T.
Analyst of Creative Trading System. Relentless Trader and Part Time Investor. Huge dreams, Small me.