Satu hari menjelang penutupan minggu kedua di bulan Desember, kita belum melihat adanya tanda-tanda terjadinya Window dressing, bukan hanya itu IHSG pun tampak mengkhawatirkan indeks-indeks Asia lainnya juga terkoreksi sepanjang minggu ini, begitu juga indeks beberapa Emerging Market selain Indonesia semua tertekan.
Indikasi kenaikan IHSG sebenarnya sempat muncul hari Selasa lalu, namun tekanan Jual investor asing kembali mendorong IHSG ke area Down Trendnya.
Hari ini kami akan memberikan analisa Foreign Flow untuk meprediksi langkah apa yang sedang dilakukan investor asing untu ke 5 saham dengan kapitalisasi terbesar di IHSG ( di luar HMSP yang tidak liquid), ke 5 saham ini memiliki pengaruh lebih dari 25% terhadap pergerakan IHSG tanpa kenaikan saham-saham tersebut Window Dressing kemungkinan tidak bisa terjadi.
ASII (RATING : 5)
Saham ini memiliki bobot 6.13% dari pergerakan IHSG dan memiliki kapitalisasi sebesar 255T, dan merupakan perusahaan dengan market cap terbesar kedua setelah HMSP.
Dalam Grafik Foreign Flow ASII di atas kita bisa melihat bahwa saat ini harga ASII sudah kembali ke kisaran harga bulan September lalu, namun di sisi lain Curva Biru yang menunjukan aliran dana asing yang keluar masuk di saham ini selama periode tersebut menunjukan indikasi penurunan sejak bulan September sampai saat ini. Artinya sejak bulan September Asing terus mengurangi kepemilikannya sementara harganya bergeraj sideways dalam periode tersebut.
Hal ini merupakan indikasi yang buruk untuk beberapa bulan kedepan, namun untuk jangka pendek kita melihat adanya kenaikan posisi foreign flow dalam 1 minggu terakhir, jika berlanjut di minggu depan kemungkinan saham ini dapat naik dengan cepat karena para pemain besar lokal umumnya lebih berniat menaikan harga saham ini daripada melakukan penjualan melawan aksi beli investor asing.
BBCA (RATING: 6)
Saham Bank terbesar di Indonesia ini memiliki market cap sebesar 235T, dengan bobot 5.6% terharap pergerakan IHSG.
Tidak banyak aksi signifikan yang dilakukan oleh investor asing di saham BBCA dalam 4 bulan terakhir, seperti kita bisa lihat di atas keluar masuknya dana asing di saham ini tidak se-extrim kenaikan harganya, dalam jangka pendek belum terlihat ada inflow berarti di saham ini, secara foreign flow belum ada tanda-tanda kenaikan dalam jangka pendek di saham ini. Namun di sisi lain berbeda dengan ASII, dalam 4 beberapa bulan terakhir kepemilikan asing di saham ini tidak berkurang, sehingga resiko penurunannya di tahun depan lebih rendah.
TLKM (RATING : 6)
Saham ini lebih banyak mempengaruhi IHSG dalam beberapa bulan terakhir dibanding ASII dan TLKM, karena pergerakan hariannya yang cenderung lebih besar dibandingkan dengan kedua saham di atas.
Dalam kedua zona hijau yang tergambar di atas kita melihat saham ini 2X mengalami kenaikan harga, tanpa disertai oleh Net Buy asing, dalam teori foreign flow kenaikan tersebut disebut sebagai aksi MARK UP, dan ditujukan untuk menciptakan rebound-rebound palsu untuk melakukan penjualan yang lebih besar, seperti yang berlangsung dalam 3 bulan terakhir.
Inflow dalam 2 hari terakhir disertai dengan kenaikan harga merupakan indikasi positif untuk jangka waktu seeminggu kedepan, secara technical juga ada indikasi akan terjadi rebound dalam jangka pendek. Besar kemungkinan saham ini akan menjadi salah satu motor kenaikan indeks dalam rangka Window Dressing, namun saya sarankan untuk tidak menyimpan saham ini dalam jangka waktu lebih dari 1 minggu karena secara Foreign Flow saham ini bisa bergerak ke level 1800 dalam beberapa bulan kedepan.
UNVR (RATING : 4)
Saham yang sebelumnya dianggap tahan banting ini mengalami penurunan sebesar 20% dalam 2 bulan terkahir, hal tersebebut didorong oleh aksi jual besar – besaran yang dilakukan oleh investor asing di saham ini dalam periode tersebut, tercatat sejak memulai penurunan tanggal 30 October lalu, dana asing yang keluar sampai saat perdagangan kemarin sebesar 615M
Saham ini tidak menarik baik untuk jangka pendek dan jangka menengah, jika anda memiliki saham ini saya sarankan untuk melakukan penjualan jika terjadi kenaikan yang disebabkan oleh aksi window dressing para fund manager lokal.
BMRI (RATING : 7)
Sama seperti pergerakan BBCA kita melihat saham BMRI juga tidak banyak mendapat inflow asing pasca aksi jual besar-besaran investor asing di bulan Mei sampai bulan Juni lalu, itu sebabnya meskipun harganya sempat naik signifikan, akhirnya BMRI kembali bergerak turun menciptakan keseimbangan dengar aliran dana asingnya.
Dalam jangka pendek saham ini cukup berpotensi naik, kita melihat indikator foreign flow terus bergerak naik dalam 2 minggu terakhir, ketika pergerakan harganya masih cenderung sideways, saham ini menarik untuk dikoleksi terutama jika IHSG terkoreksi dan mendorong koreksi lebih dalam di saham ini.
Analisa seperti ini yang akan saya ajarkan di WORKSHOP FOREIGN FLOW SURABAYA, besok tanggal 14 Desember 2013, jika anda berminat untuk mempelajarinya dan juga memiliki sistem yang bisa menampilkan arus foreign flow ke dalam analisa technical seperti analisa ini, anda bisa menghubungi 0812 14 575 369 atau 3304b9aa. (4 seat tersisa)
Detail mengenai Foreign Flow Workshop bisa dibaca di sini.
Quote of the Day :
As you experience success in life, you are responsible to develop the character to maintain that success.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market