Sejak tanggal 19 Agustus lalu, IHSG tampak bergerak tidak bertenaga, dan cenderung naik turun di level yang 5.300 – 5.450, hal ini kembali menjadi bukti bahwa memang bursa kita sangat tergantung oleh pergerakan dana asing.
Seperti kita ketahui sejak tanggal 19 Agustus lalu terlihat investor asing hanya wait and see dan cenderung keluar-masuk, tanpa ada indikasi arah pergerakan dana asing selanjutnya. Aksi investor asing ini diprediksi karena memang belum ada sentimen positif baru yang dapat membuat investor asing optimis akan perbaikan kinerja ekonomi dalam negeri.
Dalam grafik di atas kita bisa melihat bahwa arus Foreign Flow IHSG terlihat hanya bergerak ‘sideways’ sejak mencapai level tertingginya tanggal 19 September lalu, setelah sebelumnya naik sangat signifikan pasca adanya sentimen Tax Amnesty Effect, dan Sri Mulyani Effect.
Tindakan Wait And See Asing ini kemungkinan dimotori perkembangan dari Tax Amensty :
Sampai pagi ini, jumlah harta yang dilaporkan sudah sebesar 246 Triliyun, jumlah ini sudah bisa dibilang cukup besar mengingat di pertengahan bulan Agustus lalu jumlah dana yang dilaporkan baru sebesar 45 Triliyun. Kenaikan sekitar 200 Triliyun dalam waktu kurang dari 3 minggu ini menunjukan ada kenaikan progresif dari jumlah dana yang dilaporkan. Dan hampir semua pihak percaya bahwa kenaikan yang terjadi akan semakin besar dari hari ke hari sepanjang bulan September ini.
Melihat perkembangan ini kami melihat bukan mustahil di akhir September ini jumlah harga yang dilaporkan dapat mencapai 800 – 1.000 Triliyun. Jumlah ini seharusnya sudah cukup memuaskan investor asing, namun satu hal yang menarik di highlight adalah jumlah dana repatriasi yang sepertinya jauh sekali di bawah harapan, karena sejauh ini hanya sebesar 5.6% dari jumlah dana yang dilaporkan, jauh di bawah target pemerintah yang menargetkan persentasi dana repatriasi yang mencapai 25% dari dana yang dilaporkan.
Seperti kita ketahui bahwa dana repatriasilah yang sebelumnya mendatangkan optimisme akan masuknya aliran dana segar ke bursa kita, sentimen yang kemungkinan menjadi salah satu alasan yang mendasari masuknya dana asing pasca disahkannya Tax Amnesty.
Yang lebih mengkhawatirkan adalah persentasi dana repatriasi ini justru dalam trend menurun, sebagai catatan pada tanggal 29 Agustus lalu ketika dana Tax Amnesty baru mencapai level 107 T, jumlah dana repatriasi sudah mencapai 7.7T atau di kisaran 7.7%.
Tanpa adanya lonjakan dana repatriasi yang mengalir ke market, maka Efek Tax Amnesty hanya bisa dirasakan dalam jangka panjang, dan tidak akan banyak aliran dana segar yang dapat memberikan sentimen positif dalam jangka pendek.
Hal inilah yang kami percaya membuat investor asing memilih Wait and See dulu di IHSG, dan jika persentasi dana repatriasi tidak membaik bukan mustahil investor asing secara perlahan akan mulai keluar dari bursa kita.
Bagaimana arah IHSG sepanjang bulan ini, dan strategi apa yang kami anggap paling ideal untuk kondisi IHSG seperti saat ini ?! Temukan jawabannya di INVESTOR GATHERING ONLINE, hari Jumat ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market