Kami melihat IHSG saat ini dalam kondisi yang cukup berbahaya, dan masih berpotensi melanjutkan penurunannya. Penurunan ini dimotori oleh terus berlanjutnya aksi jual Investor Asing yang notabene adalah motor dari setiap kenaikan / penurunan di IHSG.
Dari dalam negeri banyak pihak mengkhawatirkan efek dari Demo Ahok yang akan dilaksanakan di Jakarta hari ini, namun sejauh ini tidak terlihat ada kekhawatiran yang sama yang dari Investor Asing. Dari berbagai report analisa yang dirilis oleh Sekuritas Asing kami tidak mendapatkan satupun report yang mengkhawatirkan aksi demonstrasi hari ini.
Hal ini juga dikonfirmasi dari pergerakan aliran dana asing yang dideteksi dari System Foreign Flow kami. Sampai penutupan perdagangan sesi 1 ini dana asing memang sudah keluar sebesar 313 M namun hal ini hanya melanjutkan trend outflow yang memang sudah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Tidak terlihat ada kepanikan yang muncul akibat aksi Demo yang mulai terjadi di Jakarta siang ini.
Jika kita mundur ke belakang, kita bisa mendapati bahwa Investor Asing memang sudah sangat yakin dengan keamanan dan kestabilan politik dalam negeri. Hal ini sangat tercermin sehari setelah Pilpres lalu, dimana hasil QuickCount memenangkan Jokowi, namun pihak Prabowo tidak mau mengaku kalah, bahkan mengancam menurunkan kekuatan (militer) untuk merubah keputusan tersebut, pada saat itu seluruh warga Indonesia diselimuti ketakutan yang besar, namun di saat yang sama Investor Asing justru melakukan panic buying, dan 1 hari setelah pengumuman tersebut tercatat dalam sejarah sebagai hari dimana terjadi Infow dana asing terbesar sepanjang sejarah, dimana dalam 1 jumlah dana asing yang masuk mencapai 4.1 Triliyun.
Jadi bisa disimpulkan bahwa trend keluarnya dana asing yang saat ini didorong oleh faktor-faktor lainnya antara lain :
- Lesunya Tax Amnesty, memasuki pertengahan periode kedua dari Tax Amnesty, bisa dikatakan hampir tidak ada kemajuan berarti dari jumlah dana deklarasi dan repatriasi dari program ini. Selain itu promosi pemerintah pun sepertinya sudah berakhir, yang membuat jumlah dana deklarasi hanya bertambah 270T dalam 1 1/2 bulan, dana repatriasi perkembangannya lebih menyedihkan lagi dimana hanya bertambah 7 T sejak akhir periode pertama lalu.
Jadi aliran dana segar yang diharapkan masuk ke IHSG dari dana repatriasi di tengah kelesuan ekonomi pun sepertinya tidak akan menjadi kenyataan. Padahal efek tersebutlah yang sebelumnya jadi pendorong utama masuknya dana asing di bulan Juli – Agustus lalu meskipun kondisi ekonomi masih lesu. - Laporan GDP Indonesia yang akan dirilis hari Senin depan juga dapat berpengaruh terhadap pergerakan IHSG kedepan, dalam beberapa report terakhir, asing seakan-akan bisa menebak hasil dari GDP beberapa hari sebelum keluarnya laporan resmi dari pemerintah. Dimana asing cenderung melakukan aksi beli sebelum akhirnya dilaporkan GDP yang di atas ekspektasi, dan dana asing cenderung keluar lebih dulu sebelum keluar laporan yang mengecewakan. Jika melihat outflow beberapa hari terakhir, mungkin ini merupakan indikasi bahwa laporan GDP hari Senin ini dapat mengecewakan.
- Faktor ketiga adalah efek dari Pemilu Amerika, sejauh ini baik Hillary atau Trump keduanya tidak memberikan optimisme bagi pelaku pasar. Saat ini Hillary masih dalam posisi diunggulkan, namun meskipun Hillary menang kemungkinan tidak banyak memberikan sentimen positif untuk Dow Jones. Namun jika secara mengejutkan Trump memang, kemungkinan bisa menimbulkan kepanikan sesaat di bursa Amerika, yang efeknya bisa cukup mempengaruhi IHSG yang sudah cukup lama tidak bertenaga.
Jadi saran kami sebaiknya mengurangi posisi saham kita dulu untuk sementara, seperti yang dilakukan oleh Investor Asing saat ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market