Dalam beberapa bulan terakhir ini jika saya selalu mendapat pertanyaan sampai kapan IHSG akan turun ? Pertanyaan yang sama datang dari para investor, wartawan bahkan para manajer investasi. Pertanyaan ini muncul karena memang sejauh ini prediksi kami selalu benar sejak awal kejatuhan IHSG, sehingga banyak yang ingin tahu sampai dimana IHSG akan turun, dan kapan IHSG akan mulai naik lagi.
Mencoba menjawab pertanyaan tersebut di awal minggu lalu kami merilis artikel Inikah Akhir dari Masa Kejatuhan IHSG ?!
Dalam artikel tersebut kami meng-highlight beberapa point yang menunjukan bahwa IHSG sudah menunjukan tanda-tanda berada di level terendahnya, antara lain :
– IHSG yang sudah terkoreksi 15% dari level tertingginya sebelum koreksi, dan secara historis memang dalam masa bearish IHSG, indeks biasanya terkoreksi sekitar 15%-20%, artinya jumlah penurunan IHSG sampai minggu lalu sudah cukup wajar.
– Point kedua adalah, sudah membaiknya kondisi Bursa Dow Jones, seperti kita ketahui di awal tahun ini Dow Jones terjun bebas, dan momentum itu mengawali kejatuhan IHSG, pada artikel tersebut kami membahas bahwa secara Technical trend penurunan Dow Jones sudah berakhir, dan hal tersebut dapat membantu IHSG mengakhiri masa penurunannya.
Dua faktor tersebut adalah faktor yang menunjukan bahwa IHSG mungkin sudah mencapai level terendahnya, dan pada akhirnya memang IHSG sudah ada di level 5.700an sesuai dengan apa yang kami katakan di awal bulan April lalu.
Melakukan prediksi-prediksi seperti itu memang cukup menyenangkan, namun sebenarnya tidak terlalu banyak gunanya kalau kita bukan analis yang digaji untuk membuat analisa. Mengapa ?! Karena pada akhirnya jika kita mau memprediksi pergerakan IHSG, semuanya akan bergantung pada pergerakan Investor Asing, sejauh mana IHSG akan turun, dan kapan IHSG akan mulai naik akan ditentukan oleh keluar masuknya dana asing.
Itu sebabnya dalam setiap prediksi yang kami rilis mengenai IHSG kami selalu menekankan, bahwa semua faktor yang dibahas, hanyalah faktor-faktor yang dapat memicu kembalinya investor asing ke bursa kita. Semua analisa tersebut hanya akan menjadi kenyataan, kalau Asingnya benar-benar kembali, jika tidak maka IHSG akan terus turun.
Jadi sebenarnya analisa pergerakan IHSG bisa disimpulkan dalam 1 kalimat :
Selama dana asing terus keluar IHSG akan terus turun, dan IHSG baru akan memulai trend bullishnya jika dana asing mulai masuk.
Tidak peduli sebaik atau seburuk apa pun kondisi saat ini, kemana IHSG bergerak tetap akan disimpulkan pada kalimat di atas. Tidak peduli sejauh apa dan selama apa IHSG sudah turun, selama investor asing masih jualan IHSG akan terus turun, tidak peduli setinggi apa level IHSG selama investor asing masih belanja IHSG akan terus mengarah ke atas.
Sebagai investor kita tidak perlu pusing-pusing memikirkan alasan kenapa asing terus jualan dalam 3 bulan terakhir, dan kenapa asing mulai belanja 3 hari terakhir, karena jika kita sibuk mencari alasan dan kebanyakan pertimbangan itu justru akan memperlambat reaksi kita, ketika kondisi sudah menunjukan adanya perubahan.
Dan pada akhirnya investor atau tader tidak sama dengan analis yang digaji untuk mencari alasan, sebagai investor jika kita mau survive di pasar modal, kita harus berusaha mencari keuntungan, artinya kita harus belajar membeli dan menjual saham yang tepat di waktu yang tepat, dan bukan fokus mencari alasan, kenapa harga hari ini naik, dan kenapa harga kemarin turun.
Kecepatan bereaksi itulah yang kita butuhkan dalam perdagangan 3 hari terakhir di minggu lalu, karena seperti kita ketahui sejak hari Rabu lalu investor asing sudah mulai masuk ke IHSG, dan hal yang sama juga terjadi di hari Kamis dan Jumat. Pertanyaanya apakah ketika asing mulai masuk kita ikut masuk, atau justru fokus mencari alasan kenapa asing masuk ?!
Seperti kita lihat pada grafik Foreign Flow IHSG atas masuknya dana asing yang terjadi di akhir minggu lalu bisa dikatakan special karena ini pertama kalinya investor asing masuk selama 3 hari berturut-turut, sejak pertengahan Januari lalu (pada saat itu IHSG sedang dalam Trend bullish yang mengangkat IHSG ke 6.600an di awal tahun). Artinya selama masa kejatuhan IHSG sejak belum Februari lalu, ini pertama kalinya asing melakukan pembelian selama 3 hari berturut-turut. Sebuah tanda yang baik untuk mengawali trend akumulasi asing kembali di bursa kita.
Selain itu ada fakta-fakta menarik yang juga bisa kita garis bawahi terhadap pergerakan investor asing minggu lalu.
- Dalam 3 hari terakhir total NET BUY ASING sebesar 1.7 Triliun, ini adalah record inflow 3 hari terbesar sepanjang tahun 2018.
- Indicator Foreign Action IHSG juga sudah menunjukan kenaikan dalam 2 hari terakhir, artinya pada hari Rabu dan Kamis aksi beli asing sudah menyebar ke mayoritas saham-saham pernggerak IHSG.
- Inflow IHSG belum sebanding dengan kenaikan IHSG 3 hari terakhir. Seperti kita lihat dalam grafik di samping saat ini posisi Foreign Flow dan Foreign Action IHSG masih berada di level yang kurang lebih sama dengan awal minggu lalu, artinya jumlah dana asing yang keluar di hari Senin dan Selasa minggu lalu, kurang lebih sama dengan yang masuk di hari Rabu sampai Jumat lalu.
Namun dalam periode yang sama INFLOW dana asing 3 hari terakhir sudah berhasil mengangkat IHSG ke level yan kurang lebih sama dengan IHSG di awal bulan Mei lalu.
Artinya jumlah dana asing yang masuk masih jauh lebih sedikit dari yang keluar jika mempertimbangkan level IHSG saat ini, hal ini memang bukan hal yang luar biasa, karena memang jumlah dana asing yang masuk ketika IHSG naik umumnya akan lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah dana asing yang keluar ketika IHSG turun, hal itulah yang menyababkan dalam jangka panjang IHSG terus naik.
Namun jika kita melihat jauhnya perbedaan jumlah dana asing yang keluar dan yang masuk sepanjang bulan Mei ini, kami melihat sangatlah wajar kalau memang benar investor asing sudah mau memulai aksi akumulasinya di IHSG, maka dalam waktu dekat asing akan kembali menurunkan IHSG.
Asumsi tersebut semakin didukung setelah melihat banyaknya para analis-analis sekuritas yang sudah langsung optimis di awal minggu ini, melihat kenaikan IHSG 3 hari terakhir, artinya mereka akan mulai merekomendasikan para investor lokal untuk memborong saham, dan jika investor lokal terlalu optimis, maka asing pun tidak bisa melanjutkan aksi akumulasinya.
Karena itu kami melihat bahwa kemungkinan investor asing akan me mark down IHSG dalam waktu dekat, dimana IHSG akan diturunkan namun investor asing tidak jualan banyak (lebih sedikit dari Inflow minggu lalu) , atau kalau memungkinkan mereka justru melakukan pembelian dalam penurunan IHSG tersebut.
Jika Skenario Mark Down IHSG yang terjadi dalam waktu dekat, maka itu akan semakin mengkonfirmasi lahirnya fase akumulasi asing di IHSG, yang cepat atau lambat akan diikuti dengan trend bullish di IHSG, karena menurut TEORI FOREIGN FLOW, MARK DOWN INVESTOR ASING adalah salah satu konfirmasi kalau kita berada di trend bullish.
Skenario kalau asing justru jualan lagi dalam jumlah lebih besar dari inlow minggu lalu, tentunya belum bisa kita coret, karena bagaimanapun asing sudah jualan 3 bulan, dan baru masuk 3 hari, jadi sebagai investor dan treder kita tetap harus reaktif jika skenario ini yang justru menjadi kenyataan, karena senang tidak senang keputusan kemana arah IHSG tetap depagang oleh investor asing, dan bukan ditentukan oleh analisa kita.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God