Masih melanjutkan topik pembahasan kami sejak hari Jumat lalu, dimana kami melihat bahwa investor asing mulai melakukan aksi profit taking di saham-saham yang mereka akumulasi sepanjang bulan November lalu. Salah satu saham yang mulai jadi ‘korban’ profit taking Investor Asing adalah saham BBCA.
Dalam 4 hari terakhir saham ini sudah dijual asing di saham ini sudah sebesar 648 Milyar, bahkan pada perdagangan kemarin sistem Foreign Flow sudah memberikan peringatan kalau penjualan investor asing pada perdagangan kemarin (Hari Senin) sudah memecahkan record penjualan terbesar investor asing dalam 6 bulan terakhir.
Dalam grafik di atas kita bisa melihat dengan jelas bahwa investor asing sedang melakukan aksi profit takingnya di saham ini, dan jika kita membandingkan aksi profit taking ini dengan Fase Akumulasi terakhir yang dilakukan oleh investor asing di saham ini sejak tanggal 26 Oktober 2018 sampai 30 November 2018, pada periode tersebut investor asing mengakumulasi saham BBCA sebesar 2.1 Triliun dengan rata-rata harga pembelian di level 24.604.
Dari total barang yang di akumulasi tersebut, dalam 4 hari terakhir asing sudah menjual sebesar 249 ribu lot, dengan rata-rata penjualan di 25.938/ lembar. Artinya jika jika dibandingkan average pembelian mereka periode sebelumnya, investor asing sudah untung 1.334 /lembar saham yang mereka jual.
Jika kita kalikan 1.334 x 249.799 lot maka kita mendapatkan hanya dalam waktu 4 hari asing sudah berhasil memperoleh keuntungan sekitar 33 Milyar.
Menariknya lagi meskipun investor asing sudah bisa merealisasikan keuntungan yang begitu besar dalam waktu begitu singkat, namun mereka bisa ‘menjaga’ dengan sangat baik pergerakan harga saham BBCA, sehingga dalam 4 hari terakhir harga saham BBCA cenderung stagnan.
Hal ini menyebabkan tanda bahaya di saham ini tidak bisa di-deteksi oleh mayoritas investor lokal yang sampai saat ini masih menggunakan analisa technical. Bagi para technical analis di seluruh Indonesia pergerakan harga BBCA dalam 4 hari terakhir ini tidak lebih dari 4 candle di kisaran harga yang sama seperti gambar di samping, saat ini analisa technical hanya akan mengatakan kalau BBCA sedang sideways.
Tanda bahaya baru akan muncul jika dalam beberapa hari kedepan investor asing memutuskan untuk membanting harga saham ini, karena di saat ini para technical analis akan melihat ada satu candlestick merah yang bergerak turun signifikan, dan mereka akan menyebut saham ini break supportnya.
Jadi tidak heran investor asing terlihat punya kepentingan untuk menjaga agar harga saham ini tidak jatuh secara signifikan, ketika mereka sedang melaksanakan aksi profit takingnya. Supaya investor lokal tetap mau menampung aksi jual mereka. Karena kalaupun kita melihat fundamental BBCA, kita tahu fundamental perusahaan ini akan selalu bagus, baik di masa kenaikan harga, atau di masa penurunan harga.
Namun untungnya sebagai trader kita punya kebebasan, kita tidak perlu selalu mengikuti investor lokal pada umumnya, kita bisa juga memilih untuk mengekor pergerakan investor asing, karena sudah terbukti BBCA akan baru akan bergerak naik ketika investor asing sedang belanja (artinya investor lokal jualan). Dan jika kita fokus mengikuti investor asing harusnya kita sudah membeli saham ini di akhir Oktober atau awal November lalu ketika investor asing mengakumulasi saham ini dari para investor lokal. Dan hampir pasti average pembelian para pengguna sistem foreign flow akan berada di bawah average pembelian investor asing, artinya meskipun kita tidak punya uang sebesar 2.1 Triliun, dan tidak bisa untung 33 Milyar dalam 4 hari, namun jika kita ikut profit taking saham di saham ini, harusnya secara persentasi, keuntungan yang kita peroleh lebih besar dari investor asing.
Terakhir dalam menjadi trader yang mengikuti pergerakan investor asing kita tidak perlu selalu menjadi trader jangka pendek, kita juga bisa melihat dalam timeframe yang lebih panjang. Jika kita melihat pergerakan investor asing di BBCA, kita bisa melihat aksi akumulasi asing di saham ini sudah dimulai sejak bulan Juli lalu sejak harga BBCA masih di 20.000an.
Jika kita melihat periode akumulasi yang lebih panjang tersebut kita bisa melihat jumlah saham yang sudah investor asing beli di saham ini masih sangat banyak, total saham yang masih dipegang asing sejak awal akumulasinya bulan Juli lalu sampai saat ini sebesar 4.9 Triliun, artinya kalaupun asing mau menjual semua saham yang mereka beli tersebut, masih dibutuhkan waktu yang cukup lama untuk mereka profit taking sambil menjaga harga saham ini.
Selain itu kita juga melihat sejak awal akumulasi Asing di bulan July, sudah 2 kali investor asing terlihat melkukan aksi profit taking, seperti pada bagian kotak orange di atas, namun setelah beberapa lama asing kembali memutuskan untuk mengakumulasi kembali saham BBCA. Hal yang sama bisa saja terjadi dalam beberapa waktu kedepan namun dari kasus-kasus tersebut pun kita bisa belajar bahwa dalam masa profit taking asing harga BBCA umumnya bergerak turun, dan baru bisa naik lagi ketika asing mulai masuk lagi ke saham ini.
Jadi bagi rekan-rekan yang belum masuk di saham ini, dan kedepannya ingin mulai belajar mengikuti pergerakan investor asing, saran kami sebaiknya tunggu ada tanda-tanda adanya aksi beli yang dilakukan oleh investor asing, sebelum itu terjadi lebih baik kita menjadi penonton dulu saja, sambil mempelajari kehebatan investor asing dalam mencari keuntungan dan ‘menjebak’ investor lokal pada umumnya.
Tahun 2018 ini kita semua melihat bukti dashyatnya kekuatan investor asing dalam mengendalikan IHSG, dan mengeruk keuntungan di bursa kita. Namun seperti dibahas di atas, sebagai investor lokal kita tidak perlu selalu menjadi korban dari kehebatan investor asing tersebut, jika kita mau kita bisa saja berbalik, dan fokus mengikuti pergerakan Investor Asing, dan bukan menjadi ‘korbannya’. Itulah kegunaan utama dari Foreign Flow System yang kami ciptakan dan kembangkan dalam 8 tahun terakhir. Bagi rekan-rekan yang mulai tahun depan ingin ‘berubah haluan’ dan ingin memiliki sistem Foreign Flow tersebut, anda bisa mendapatkan infonya lengkap untuk pemesanan sistem tersebut disini.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God