Sudah hampir 2 bulan saya tidak banyak berpartisipasi dalam kegiatan day by day di CTS, hal ini disebabkan karena saat ini saya memang sedang fokus mengurus ‘prioritas lain’ yang kebetulan menjadi fokus saya dan Team Creative Trader di awal tahun ini. Dalam periode ini kami terpaksa mengurangi aktivitas kami untuk para pembaca setia dan follower kami, karena kami mengangap apa yang sedang kami lakukan sangat penting untuk kemajuan CTS kedepan.
Dalam periode ini kami tidak membuat Workshop, Gathering Online, atau event-event lain yang selama beberapa tahun terakhir menjadi ciri khas dari CTS. Saya pribadi bahkan baru menulis 3 artikel sepanjang tahun 2018 ini, artikel yang banyak diposting selama tahun 2018 ini umumnya ditulis oleh team Creative Trader yang lain.
Berbicara soal workshop, sebenarnya bulan Januari lalu saya sempat mengadakan workshop, namun bukanlah workshop yang biasa diadakan oleh kami selama ini, workshop ini pesertanya hanya 3 orang, namun 3 orang tersebut adalah orang-orang special dan sangat sukses di bidangnya masing-masing dan juga dalam berinvestasi di pasar modal. Bukan hanya itu ketiga orang tersebut juga jauh lebih berpengalaman dari saya di pasar modal, hampir semuanya sudah menjadi trader hebat bahkan sebelum saya mulai mengenal pasar modal di tahun 2008 lalu.
Jadi diminta untuk menjadi pengajar dalam Workshop ini adalah sebuah kehormatan besar bagi saya, dan bisa dikatakan sebagai sebuah pengalaman yang sangat tidak terlupakan. Dari 3 peserta yang mengikuti workshop salah satu di antaranya adalah direktur di salah satu sekuritas terbesar di Indonesia, dan juga trader kawakan.
Dari beliau saya mendapat begitu banyak informasi berharga, tentang pergerakan bandar di bursa kita sejak dulu sampai saat ini, beliau juga mengkoreksi, menambahkan dan mengkonfirmasi berbagai materi mengenai Bandarmologi yang saya sampaikan dalam workshop tersebut yang kami dapatkan dari riset kami dalam 8 tahun terakhir.
Salah satu yang menjadi diskusi kami pada workshop tersebut adalah terus meningkatnya penggunaan pengunaan robot dalam trading oleh para Bandar di bursa kita. Direktur sekuritas tersebut mengatakan penggunaan Robot dalam trading sudah sangat umum digunakan oleh para pemain besar di bursa-bursa luar negeri, dan dalam 2 tahun terakhir metode tersebut semakin banyak digunakan oleh Bandar-Bandar di bursa saham Indonesia.
Beliau juga menceritakan bagaimana salah seorang IT yang pernah bekerja di salah satu sekuritas berhasil memperoleh keuntungan lebih dari 1/2 Milyar dalam waktu 1 bulan menggunakan metode High Frequency Trading, karena orang tersebut sempat mendapat kesempatan untuk mempelajari gerak-gerik bandar dari dalam, dan melihat adanya kelamahan dari pergerakan robot tersebut, dan meng-eksplotasi kelemahan tersebut selama 1 bulan, sampai akhirnya Bandar tersebut menyadari adanya kebocoran tersebut dan Bandarnya ‘turun tangan’ dan memaksa ahli IT tersebut turun tangan.
Sebagai perusahaan yang fokus mempelajari dan mengikuti pergerakan Bandar, informasi seperti ini jelas menantang kami untuk bekerja lebih keras lagi untuk dapat mengikuti cepatnya perubahan jaman, dan membuat sistem yang dapat membaca pergerakan dan mencari kelemahan robot-robot trading seperti yang dilakukan orang IT tersebut.
Ada beberapa alasan mengapa Bandar mulai beralih dan menggunakan robot dalam trading mereka antara lain :
– Trading tanpa Emosi
Kita tahu faktor emosional adalah faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan trading, sering kali analisa kita sudah bagus, timing kita sudah bagus, namun karena kita tidak kuat secara mental, eksekusinya dari trading tersebut bisa jadi gagal total.
Dari sudut pandang Bandar yang mengendalikan pergerakan harga saham, faktor psikologis memang tidak berpenaruh sebesar dari sisi investor ritel, namun tetap saja tanpa robot semua eksekusi pergerakan bandar masih dilakukan oleh manusia yang memiliki emosi, dan bukan mustahil dapat menggagalkan strategi yang sudah dibuat secara matang.
– Meminimalisasi kebocoran Informasi
Selama ini strategi Bandar umumnya dijalankan oleh puluhan broker-broker kepercayaan mereka di berbagai sekuritas yang digunakan, jadi selalu ada kemungkinan akan adanya kebocoran informasi dari broker-broker tersebut, ke pihak di luar lingkaran Bandar. Itulah sebabnya di kalangan para broker senior, kita sering kali mendapat rumor-rumor berharga akan saham yang akan dikerek Bandar.
Dengan menggunakan Robot untuk mengeksekusi strategi Bandar dalam menggerakan harga, peluang kebocoran informasi tersebut akan sangat diminimalisasi, jadi kalaupun rumor dikeluarkan ke publik, waktu dan konten dari rumor tersebut benar-benar sudah dipersiapkan oleh pihak Bandar dan rumor tersebut dikeluarkan untuk keuntungan mereka.
– Lebih responsive terhadap pergerakan investor ritel
Dalam beberapa tahun jumlah investor ritel di bursa kita meningkat sangat signifikan, bukan hanya itu pemahaman investor ritel tentang pentingnya kemampuan membaca pergerakan bandar juga meningkat sangat signifikan beberapa tahun terakhir, itu sebabnya bandar pun perlu mempersenjatai dirinya untuk menandingi pergerakan investor ritel yang semakin hari semakin banyak dan semakin pintar.
Meskipun bandar memiliki kekuatan menggerakan harga dan memiliki modal yang jauh lebih besar dari investor ritel, namun jumlah investor ritel di bursa kita sangatlah banyak dan masing-masing bergerak secara independen dan dapat memiliki strategi yang berbeda, jadi untuk bereaksi terhadap pergerakan investor ritel dalam waktu yang cepat tentu bukan pekerjaan yang mudah, terutama jika hanya menggunakan ‘mata telanjang’ untuk membaca pergerakan ritel, namun tugas yang sama akan sangat ideal jika dilakukan oleh robot.
Dengan menggunakan robot Bandar bisa men-setting beberapa skenario pergerkaan ritel dan respon yang otomatis akan diberikan oleh robot tersebut. Jadi jika terjadi pergerakan yang signifikan yang dilakukan oleh investor ritel, Bandar dapat secara otomatis melakukan ‘counter attack’ terhadap pergerakan tersebut.
Jika anda sulit membayangkannya, saya akan coba memberikan salah satu contoh sederhana bagaimana penggunaan Robot Trading dapat sangat membantu pergerakan Bandar dalam menjalankan aksinya, sebut saja seorang Bandar sedang mencoba melakukan distribusi pada saham yang dikendalikannya setelah harganya naik dalam 1 bulan terakhir, dalam masa distribusi umumnya bandar menaik-turunkan harga saham yang dikendalikannya untuk menarik minat beli investor ritel.
Dalam proses distribusi tersebut, secara tiba-tiba ada seorang investor ritel besar secara tidak sengaja memasang antrian beli dalam jumlah besar karena salah memasukan angka nol dalam ordernya, sebut saja BUY 50.000 lot (seharusnya 5.000 lot), posisi antrian beli tersebut berada 4 papan di bawah level harga aktual.
Dengan menggunakan robot trading, Bandar dapat memerintahkan mesin untuk mendeteksi jika terjadi antrian dalam jumlah besar yng dipasang oleh investor ritel seperti ini, dan jika itu terjadi secara otomatis Robot akan meng-cancel seluruh antrian di BID yang semula mereka gunakan untuk menebalkan antrian beli (yang bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan investor ritel untuk membeli saham ini), dan di detik selanjutnya Bandar langsung mengguyur semua antrian beli milik investor ritel yang masih tersisa supaya antrian beli 50.000 lot tersebut langsung done, dan Bandar berhasil mendistribusi sebesar 50.000 lot. Untuk menjalankan aksi tersebut dan aksi-aksi lainnya keberadaan robot trading akan sangat membantu Bandar.
Jadi bisa disimpulkan bahwa perkembangan teknologi informasi, dan robot trading memang dapat banyak membantu pergerakan Bandar, dalam menjalankan aksinya.
CARA RITEL MEMANFAATKAN KEBERADAAN ROBOT TRADING BANDAR
Namun sebenarnya sebagai investor ritel kita tidak harus selalu menjadi korban, karena jika kita jeli di setiap perubahan akan selalu muncul peluang, sebagai investor ritel kita hanya berperan sebagai follower di market, atau mungkin istilah lebih tepatnya ‘copet’ yang fokus memanfaatkan pergerakan harga yang dibuat oleh bandar di market. Itulah kegunaan utama dari Ilmu Bandarmologi, bukan untuk menggerakan harga, namun untuk membaca pergerakan bandar, dan mencari peluang untuk memanfaatkannya.
Salah satu contoh menarik tentang bagaimana investor ritel dapat memanfaatkan penggunaan robot trading yang dilakukan oleh Bandar, sudah kami contohkan sejak awal minggu lalu.
Pada hari Senin minggu lalu, ketika saham MYRX dan RIMO mulai bergerak, kami langsung melihat adanya indikasi pengunaan robot trading di kedua saham ini.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa kedua saham ini dibandari oleh Bandar yang sama dan bukan hanya itu semua investor yang sudah menyadari keberadaan Bandar tentu sangat menyegani kemampuan bandar yang berada di balik pergerakan kedua saham ini.
Dalam gambar di samping anda bisa melihat Broadcast yang kami kirim di LINE OFFICIAL kami pada hari Senin pagi tanggal 12 Februari yang lalu.
Pada broadcast tersebut harga kedua saham itu baru mulai bergerak, dan ada pola dan timeline pergerakan harga yang sangat – sangat mirip di kedua saham tersebut.
Dalam kasus ini kemungkinan Bandar sedang menggunakan Robot sehingga membuat pola pergerakan begitu mirip, atau satu saham mengikuti saham lainnya.
Jika diperhatikan lebih lanjut, kita bisa melihat bahwa dalam setiap pergerakan saham MYRX bergerak duluan, dan baru setelahnya diikuti oleh kenaikan saham RIMO.
Pola tersebut sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh investor ritel yang berhasil membacanya pada hari tersebut, dimana ketika MYRX naik langsung beli RIMO, dan setelah RIMO naik, langsung jual, sambil menunggu pergerakan MYRX selanjutnya. Singkat cerita pada saat itu saham RIMO dan MYRX keduanya ditutup dalam posisi Auto-Reject atas.
Kondisi yang sama sebenarnya berlangsung hampir sepanjang perdagangan minggu lalu, dan secara konsisten kami bahas dalam LINE OFFICIAL dan Channel Telegram kami minggu lalu. Berikut kami lampirkan perbandingan pergerakan harga RIMO dan MYRX
Berikut salah satu contoh kemiripan pergerakan bandar di kedua saham ini yang terjadi pada hari Rabu lalu, kita lihat bagaimana pergerakan MYRX umumnya mendahului pergerakan, lalu disusu oleh RIMO, dengan selisih waktu 1-2 menit.
Jumlah waktu yang cukup untuk kita manfaatkan untuk melakukan trading jangka pendek memanfaatkan selisih waktu dari pergerakan kedua saham ini.
Kedua saham ini bahkan terlihat masih cukup hot, sampai perdagangan kemarin, dimana kedua saham ini dututup menguat setelah keduanya terus berada dalam zona merah sepanjang sesi 1.
Waktu kenaikan harga kedua saham ini pada perdagangan kemarin raltive sama, dan hanya yang memperhatikan secara seksama lah yang tahu saham mana yang naik duluan dalam perdagangna kemarin, dan saham mana yang menyusul.
Menarik kita lihat bagaimana strategi Bandar di kedua saham ini hari ini, apakah masih akan memerintahkan robotnya menggunakan strategi yang sama, atau justru dibuat perubahan-perubahan kecil karena sudah terlalu banyak investor ritel yang menyadari setelah strategi yang sama digunakan dalam 1 minggu terakhir. Itulah serunya trading, dimana Ritel dan Bandar selalu adu pintar di market.
Related: Jadwal Workshop Bandarmologi yang baru sudah kembali tersedia, dalam 4 bulan kedepan kami akan mengadakan Workshop di Jakarta, Surabaya, Medan dan Makassar, bagi anda yang sudah memahami pentingnya Analisa Bandarmologi dan ingin belajar secara mendalam mengenai bagaimana membaca pergerakan bandar, dan memanfaatkannya untuk keuntungan kita sebagai investor ritel. Anda bisa mendapatkan info lengkapnya disini.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God