Kenaikan harga OIL kembali terjadi kemarin malam, setelah beberapa hari gagal mendekati level psikologis di $50 per barrel, kemarin OIL kembali membuat langkah penting untuk mendekati level psikologis tersebut, dan saat ini sudah berada di level $49.29.
Seperti pembahasan kami sebelumnya, ELSA adalah salah satu saham yang memiliki korelasi sangat erat dengan pergerakan harga minyak, jadi kenaikan harga minyak yang menembus level tertingginya tadi malam berpotensi membawa ELSA juga membentuk level tertingginya hari ini setelah sempat turun dari 550 ke 510 dalam 2 hari terakhir.
Melihat kondisi yang begitu positif di saham ini kami mendapat banyak pertanyaan mengenai kemungkinan ELSA kembali ke level 700 seperti yang pernah dicapainya tahun 2014 lalu. Kemungkinan tersebut dapat dilihat dari 2 sudut pandang berbeda :
Harga OIL
Jika melihat pergerakan harga minyak beberapa bulan terakhir, sepertinya tidak akan lama lagi ELSA akan menyentuh level $50 / barrel. Namun pertanyaan yang lebih penting adalah apakah harga OIL sanggup berada di atas level $50 per barrel dalam dalam 1-2 minggu kedepan, atau justru akan terkoreksi setelah berhasil menyentuh level $50 per barrel. Salah satu yang perlu kita khawatirkan adalah trend kenaikan USD sepanjang bulan Mei ini mata uang Amerika Serikat ini sudah naik hampir 4% terhadap mata uang utama dunia. Seperti kita ketahui kenaikan USD umumnya akan memberikan dampak negatif untuk harga komoditas, termasuk OIL.
Jadi meskipun harga OIL terlihat masih dalam trend bullish yang cukup kuat, dalam beberapa bulan kedepan resiko penurunan harga OIL cukup besar, terutama mengingat harganya yang sudah naik hampir 100% dalam 4 bulan terakhir.
Jika kita melihat kebelakang, pada saat ELSA di atas level 700an tahun 2014 lalu, harga oil masih berada di level $97 / barrel. Jadi bisa dibilang kalau hanya bergantung dengan sentimen kenaikan harga OIL kecil kemungkinan ELSA bisa mencapai level 700 dalam beberapa bulan kedepan.
Akumulasi Bandar di ELSA
Sentimen kenaikan harga OIL memang bisa membuat market optimis dan membuat harga saham-saham yang berbasis OIL mudah dinaikan bandar, namun belum tentu kenaikan harga tersebut akan disertai dengan akumulasi Bandar, tanpa adanya akumulasi harga akan sangat rentan dengan penurunan harga OIL dan bisa langsung ‘crash’ jika terjadi perubahan trend di OIL.
Bukan hanya itu jika mempelajari pergerakan di MEDC dimana kenaikan tidak disertai dengan akumulasi yang signifikan, kita bisa melihat bahwa harga MEDC bisa secara tiba-tiba bergerak berlawanan dengan pergerakan harga OIL. Sesuatu pergerakaan yang umumnya dapat menjebak investor ritel.
Namun untungnya jika kita melihat dari sudut pandang bandarmologi ELSA, adalah salah satu saham yang akumulasinya paling baik di bursa saat ini.
Jika melihat Broker Summary sejak tanggal 18 Mei lalu dimana kita dapat melihat LG (Trimegah Sekuritas) tampak sudah membeli saham ELSA dalam jumlah yang sangat besar senilai 95M dengan average yang cukup tinggi di 534 artinya meskipun harga ELSA sudah cukup tinggi, masih terlihat akumulasi dalam jumlah yang besar.
Selain itu 2 broker ritel besar YP dan NI juga tercatat sebagai net seller yang mengkonfirmasi bahwa di saham ini bandar masih dalam fase akumulasi.
Akumulasi ini dapat menjadi motor yang dapat mengangkat ELSA untuk mencapai level 700 dalam beberapa bulan kedepan, atau dapat juga menjadi Fondasi yang menjaga ELSA dari penurunan signifikan jika terjadi penurunan di diharga OIL dalam beberapa minggu kedepan.
KESIMPULAN
Faktor kenaikan harga minyak terlihat masih cukup berpengaruh untuk kenaikan harga ELSA dalam jangka pendek, namun ketika harga OIL mulai bergerak stabil, faktor bandarmologi akan kembali memegang kendali, kami optimis jika OIL sanggup bergerak stabil di atas level $50, ELSA dapat kembali mencapai level 700, melihat besarnya akumulasi yang dilakukan bandar di saham ini.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market