Untuk menjawab beberapa pertanyaan rekan-rekan semua mengenaik Workshop dan mengenai Bandarmology, untuk beberapa saat kedepan saya akan mencoba menjawab beberapa pertanyaan yang sering disampaikan beberapa teman-teman melalui berbagai media. Salah satu yang saya coba jawab hari ini adalah pertanyaan paling dasar dan yang paling sering ditanyakan yaitu :
APA ITU BANDARMOLOGY ?!
Bandarmologi adalah istilah yang dipakai di Indonesia, istilah ini kemungkinan pertama kali memunculkan istilah tersebut adalah Embah dari milis Obrolan Bandar, mungkin bisa dibilang salah satu pelaku pasar paling misterius yang ada di dunia pasar modal Indonesia, tapi kemampuannya tidak pernah diragukan lagi.
Banyak orang yang berusaha menjabarkan bandarmologi, dan umumnya penjelasannya tidak selalu sama, hal ini wajar karena memang bandarmologi tidak pernah benar-benar ditulis di salah satu buku, pemahaman mengenai bandarmology umumnya muncul melalui pengalaman yang didapat selama bertahun-tahun melakukan trading. Itu sebabnya cara pandang masing masing trader bisa berbeda.
Saya akan mencoba menjabarkan apa itu Bandarmologi menurut pandangan saya:
Kata BANDAR
Bandar bisa diartikan sebagai “pengelola” , “penguasa” atau mungkin “pemilik” dari sebuah saham. Bandar saham adalah pihak dengan kepentingan terbesar di pasar modal, kita tidak akan membahas identitas bandar itu. Namun secara sederhana, jika kita rubah produknya, kita akan mengerti lebih mudah mengenai peran bandar.
Anggap saja Bandar Kerupuk, pihak ini tentu merupakan pihak yang paling berkepentingan terhadap naik turunnya harga kerupuk, mereka juga paling berkepentingan terhadap laku tidaknya kerupuk mereka, mereka juga adalah orang yang pertama kali mengetahui jika ada perubahan pada bisnis kerupuk yang mereka kuasai. Bandar juga merupakan pihak yang memiliki kerupuk paling banyak tetapi juga merupakan penjual kerupuk paling banyak.
Saya tidak mengatakan bahwa Bandar suatu saham adalah emiten dari saham tersebut, namun bandar jelas memiliki sumber informasi dan data paling lengkap terhadap saham-saham yang dikuasainya.
Semua orang bisa masuk dalam bisnis kerupuk yang sama, namun tetap saja kita hanya “berjualan di lapak” sang bandar tersebut, kita bisa mendapat keuntungan, tetapi setinggi apa pun kemampuan kita dalam berdagang, kita akan selalu bergantung pada aksi-aksi yang dilakukan sang bandar. Sebagai investor ritel dalam bisnis ini kita tidak mungkin melakukan proses produksi, penjualan dan pemasaran sendiri, ujung-ujungnya kita mengandalkan bandar untuk “menggerakan” bisnis kita.
Kata MOLOGI
Mengarah pada ilmu yang mempelajari tentang aksi-aski yang dilakukan oleh Bandar.
Jika ditelaah dari definisi kedua kata tersebut jelas bahwa Bandarmologi bukanlah Technical Analysis, meskipun banyak orang mencoba menebak pola pergerakan Bandar melalui pola Technical Analysis , namun cukup kita melihat salah satu asumsi Technical Analysis “Price / Market Action Discount Everything” , Market Action memang mencerminkan Market Maker
Action (aksi Bandar) tetapi juga di saat yang sama mencerminkan Retail Investor Action.
BANDARMOLOGI ON TECHNICAL ANALYSIS
Technical Analysis tidak mungkin dapat memisahkan aksi Market Maker dengan aksi Retail Investor karena keterbatasan data yang di analisa dalam technical analysis. Seperti kita ketahui data yang di analisa dalam Technical Analysis data harga (O-H-L-C) dan Volume.
Jika melihat kedua data tersebut kita menyadari adalah tidak mungkin memprediksi aksi bandar dari data tersebut, se hebat apa pun rumus yang kita gunakan untuk memproses data tersebut.
ANALISA PRICE
Saya beri contoh dalam menganalisa Price :
Sebut saja harga tutup di level 1000, level pembukaan ada di level 950, terendah di 900 dan tertinggi di 1.050, dalam kondisi ini menurut saya mustahil ke mengetahui apakan bandar akan kerek harga saham ini ke atas, atau akan dijatuhkan ke bawah.
Satu-satunya cara untuk tahu rencana bandar adalah melalui informasi intern pihak bandar sebut saja Bandar A mengatakan pada para pengikutnya, kalau harga Close di 1.000 siap-siap karena besoknya mereka akan jual besar-besaran, sementara kalau close di 990 artinya besok mereka akan belanja lagi. Bagi yang sudah sering trading kita tahun seberapa mudahnya ‘memanipulasi’ harga closing suatu saham.
ANALISA VOLUME
Dalam Analisa Volume
Banyak pihak percaya bahwa harga bisa bohong, tetapi Volume tidak mungkin bohong, karena volume mencakup uang yang keluar masuk di saham tersebut. Secara prinsip memang benar,
tetapi akumulasi atau distribusi tidak mungkin bisa dianalisa melalui volume.
Alasannya karena volume sudah mencakup volume total dari transaksi. Sebagai contoh:
Volume 100.000 lot
Scenario Pertama :
Buyer : JP Morgan 100,000 lot ( 1 account – G.Soros)
Seller : Etrading 100.000 lot ( 5.000 account – Adi, Bambang, Chandra, Dandi, Erna,Fransisca,dst)
Scenario Kedua :
Buyer : ETrading 100,000 lot ( 5.000 account – Adi, Bambang, Chandra, Dandi, Erna,Fransisca,dst)
Seller : JP Morgan 100.000 lot ( 1 account – G.Soros)
Jika kita melihat kedua scenario tersebut kita bisa melihat dengan jumlah volume yang saham, bisa muncul sinyal akumulasi ( scenario 1) dimana G. Soros membeli saham – saham yang dimiliki 5000 saham yang dimiliki investor-investor kecil.
Sementara scenario kedua ketika G.Soros menjual saham-saham yang dimiliknya kepada investor ritel seperti kita, maka hal tersebut menunjukan sinyal distribusi.
Jika kita melihat contoh tersebut secara sederhana kita bisa melihat bahwa sedang terjadi akumulasi atau distribusi, namun hal tersebut mustahil bisa kita temukan dari total volume, karena total volumenya sama-sama 100.000 lot.
Jadi rumus apa pun yang digunakan oleh Technical Analysis tetap saja tidak bisa menebak akumulasi atau distribusi selama data yang di analisa hanya total volume, dan bukan volume masing – masing buyer atau seller.
Menurut saya Bandarmologi adalah ilmu yang menganalisa profile buyer dan seller, analisa yang memisahkan pembelian yang dilakukan big player dan pembelian yang dilakukan retail investor, karena big player atau bandar adalah orang yang mampu menggerkan market, dan juga memiliki sarana-sarana pemasaran yang bisa membuat para investor ritel berani membeli saham ini di harga yang sangat mahal atau bahkan menjual saham ini di harga yang sangat murah. Sangat berbeda dengan investor ritel yang memiliki keterbatasan dana, informasi dan kemampuan untuk menggerakan market. Artinya jika kita memiliki kemampuan untuk mengikuti pergerakan Bandar, maka probabilitas kita untuk mendapatkan keuntungan akan juah lebih besar daripada jika kita hanya berada di rombongan investor ritel.
Setahu saya ada 2 tipe dari Bandarmology Analysis
1. TAPE READING yaitu analisa yang memperhatikan kebiasaan bandar, karena badar juga terdiri dari manusia biasa yang memiliki kebiasaan-kebiasaan yang berulang , pola bandar ketika menggerakan saham juga cenderung terulang (selama mereka masih berhasil untung) maka strategi-strategi yang dipakai oleh bandar juga cenderung berulang, cara mereka ‘makan di offer’ atau ‘buang di bid’, menggerakan running trade, membuat antrian palsu, cenderung berulang dari waktu ke waktu. Hal inilah yang sering dimanfaatkan oleh para investor berpengalaman untuk mencari keuntungan. Analisa ini membutuhkan waktu terus menerus di depan monitor, dan kemampuan membaca running trade yang tinggi. Analisa ini juga sangat jarang diajarkan kepada orang lain, karena orang yang mengetahui harus menjaga agar bandar yang menggerakan saham bersangkutan tetap mendepat keuntungan sehingga tidak perlu merubah strateginya.
2. INVENTORY ANALYSIS adalah analisa yang saya ajarkan di WORKSHOP yang saya adakan, yaitu analisa yang memperhatikan para pembeli dan penjual dalam suatu saham tertentu, analisa ini lebih akurat karena berbeda dengan tape reading analisa ini menganalisa saham-saham yang sudah DIBELI atau DIJUAL, analisa yang memperhatikan profile pembeli dan penjual. Analisa ini bisa dilakukan dalam jangka pendek atau jangka panjang, analisa ini merupakan analisa yang jauh lebih simple dan tidak perlu memantau market secara terus menerus, namun memang perlu keahlian dan pemahaman yang harus diasah dengan wkatu untuk membedakan broker apa yang dipakai oleh bandar, dan broker apa yang isinya investor ritel
Jadi pada intinya ilmu bandarmology adalah ‘ilmu jalanan’ yang dikembangkan oleh setiap para trader melalui pemahaman yang didapat sehari-hari tentang bagaimana market bekerja. Ilmu yang tidak memperhatikan memperhatikan sejarah harga (TA) atau memperhatikan Kondisi dan Kualitas Emiten (FA) melainkan merupakan ilmu yang mengikuti prinsip “follow the giant” membiarkan Market Maker untuk mengerjakan tugasnya masing-masing untuk menganalisa secara fundamental, dan menggerakan harga sementara tugas kita adalah mengikutinya.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
Mau nanya nih, kapan rencana training bandarmologi di kota Makassar pak???