Berita penurunan produksi batubara yang dilakukan oleh pemerintah China, yang merupakan salah satu produsen terbesar batubara dunia langsung direspon dengan kenaikan luar biasa harga batubara dunia, dapat terlihat pada grafik di atas sentimen tersebut berhasil mengerek harga batubara dari level $70 sampai ke $80 dalam waktu yang cukup singkat.
Berita persetujuan negara-negara OPEC untuk membatasi OUTPUT mereka juga secara tidak langsung memberikan sentimen positif untuk harga saham-saham batubara.
Kenaikan harga batubara dunia juga langsung direspon dengan kanaikan saham-saham sector ini, CTS COAL INDEX sudah berhasil mencapai level tertingginya sepanjang tahun ini bahkan sudah hampir mencetak record tertingginya sejak tahun 2015 lalu.
Kenaikan luar biasa saham-saham batubara sepanjang tahun ini, sebanarnya sudah sempat kami mention di akhir tahun 2015 lalu, dan di awal tahun 2016. Dimana pada periode tersebut kami berulang kali mempromosikan saham-saham sector ini di website kami.
Namun pertanyaanya sekarang, melihat kenaikan luar biasa di tahun ini, apakah ini waktu untuk kita semakin banyak membeli saham batubara, dengan asumsikan bahwa masa kejayaan batubara siap datang lagi. Atau justru ini adalah waktu kita untuk mulai profit taking, memanfaatkan euforia sesaat di sector ini.
Jika kita mempertimbangkan sentimen penggerak utama harga batubara saat ini, yaitu penurunan produksi yang dilakukan oleh China, namun sebenarnya kebijakan pemerintah China tersebut juga akan disusul dengan kebijakan pengurangan penggunaan batubara terutama dari beberapa pembangkit listrik yang selama ini menggunakan tenaga batubara.
Jadi bisa dikatakan sentimen tersebut sifatnya lebih ke jangka pendek, kecuali beberapa negara produsen lainnya, memutuskan untuk mengurangi produksi mereka juga, maka cepat atau lambat sentimen Green Energy yang menjadi pemicu utama kejatuhan harga batubara di tahun 2015 lalu akan muncul lagi.
Namun terlepas dari sentimen yang mungkin dampaknya hanya dalam jangka pendek, namun trend pemulihan harga minyak bumi juga masih dapat memberikan sentimen positif terhadap pergerakan harga batubara.
KINERJA KEUANGAN DIPREDIKSI MEMBAIK DI KUARTAL KETIGA DAN KEEMPAT
Jika kita membandingkan rata-rata harga batubara sepanjang tahun 2015 yang ada di kisaran $54 , sejauh ini rata-rata harga batubara di tahun 2016 ada di kisaran $64 /metric ton, jadi jika kita membuat perbandingan dengan harga sahamnya saat ini, dibandingkan dengan harga di tahun 2015, maka cukup wajar kalau harga-harga saham batubara bisa naik lebih tinggi dari harga tertinggi di tahun 2015 lalu.
Dalam grafik CTS COAL INDEX di atas kita melihat harga saat ini masih berada di kisaran level tertinggi di tahun 2015, artinya potensi kenaikan harga saham-saham batubara masih cukup tinggi di tahun ini, jika menggunakan asumsi kenaikan rata-rata harga batubara yang naik hampir 20% dibandingkan tahun lalu, jadi potensi kenaikan harga saham-saham batubara bisa mencapai 10-20% di atas harga tertingginya tahun lalu.
KESIMPULAN
Kami percaya era Green Energy memang sudah mengakhiri kejayaan saham-saham batubara, namun meskipun demikian banyaknya sentimen positif yang muncul saat ini, paling tidak cukup untuk mengangkat harga saham-saham sector ini di pengujung tahun 2016 ini.
Masa euforia kemungkinan masih dapat berlanjut, dan momentum ini bisa kita manfaatkan untuk trading jangka menengah. Dari sudut pandang bandarmologi kami melihat 3 saham besar di sector ini masih dalam fase akumulasi dalam jangka panjang dan berpotensi melanjutkan kenaikannya, ADRO menjadi saham favorit kami di sector ini, disusul oleh PTBA.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market