Sampai hari Kamis minggu lalu, kondisi market terlihat baik-baik saja dan banyak analis optimis bahwa IHSG akan segera bergerak ke atas level 4.800, apalagi setelah BI kembali menurunkan suku bunga acuan pada hari Kamis siang.
Namun kondisi tersebut berubah seketika pada hari Jumat, secara tiba-tiba saham-saham perbankan langsung di buka dalam kondisi Gap Down, yang membuat IHSG juga dibuka dalam kondisi Gap Down lebih dari 1%, dan seperti kita ketahui indeks akhirnya di tutup turun 1.7% dan dengan outflow dana asing 755M. Secara technical penurunan tersebut memberikan indikasi yang buruk karena IHSG tutup di bawah level psikologis 4.700.
Seiring dengan koreksi IHSG di hari Jumat berita mengenai rencana OJK membatasi NIM perbankan di Indonesia ke level 3%-4% keluar, berita ini dipercaya sebagai penyebab turunnya IHSG. Jika rencana tersebut diberlakukan maka banyak pihak percaya bahwa laba perbakan dalam negeri akan turun cukup tajam di tahun-tahun yang akan datang.
Di sisi lain jika diterapkan kebijakan ini sangat baik untuk mendorong pertumbuhan Ekonomi, karena akan mendorong suku bunga pinjaman yang rendah yang akan sangat membantu untuk dunia usaha. Namun dalam jangka pendek berita tersebut direspon negatif oleh market karena saham-saham perbankan adalah tulang punggung IHSG selama ini, dan jika laba perbankan diprediksi akan turun, maka secara otomatis valuasi saham-saham perbankan akan turun, yang akan menyebabkan penurunan IHSG.
Mari kita amati lebih mendalam mengenai pergerakan saham-saham perbankan sampai penutupan hari Minggu lalu.
Indeks ketiga Bank tebesar di Indonesia BBCA, BBRI dan BMRI membuat salah satu Gap Down terbesarnya dalam beberapa tahun terakhir pada hari Jumat lalu, grafik ini menunjukan besarnya efek berita di atas pada ketiga saham perbankan terbesar ini.
Secara Technical penurunan ini dapat menjadi indikasi awal kejatuhan yang lebih dalam jika ketiga saham tersebut kembali turun lebih dari 2% hari ini, dari sudut padang Foreign Flow kami tidak mendapati adanya outflow yang luar biasa dalam penurunan kemarin, dana asing yang keluar di ketiga saham ini pada hari Jumat sebesar 420M (kedua terbesar di tahun 2016). Dalam jangka pendek ketiga saham ini sudah cukup murah pada level penutupan di hari Jumat lalu, sehingga saham-saham ini layak menjadi perhatian kita minggu ini.
Aksi jual asing di ketiga Bank terbesar tidak diikuti dengan aksi jual di saham-saham perbankan yang lebih kecil, pada hari Jumat lalu dana asing justru masuk di saham-saham perbankan kecil. Inflow yang terjadi di saham-saham BDMN, BBTN membuat secara total asing melakukan aksi beli di CTS Small Bank Indeks
Saham-saham dalam indeks ini memang tidak memiliki pengaruh yang besar untuk IHSG, namun hal ini paling tidak menunjukan kepada kita bahwa kepanikan di saham-saham perbankan ternyata tidak terjadi di seluruh saham perbankan di IHSG.
KESIMPULAN
Outflow yang terjadi hari Jumat minggu lalu, membuat secara total asing tercatat melakukan penjualan sebesar 300M sepanjang minggu lalu. Namun outflow ini tidak cukup besar untuk mematahkan fase akumulasi asing tay sudah terjadi sejak akhir Januari lalu. Secara technical trend IHSG juga masih berada dalam trend naik, dan saat ini berada dalam level kritis dan dapat berubah dalam jika IHSG kembali terkoreksi dalam hari Senin ini.
Jadi sejauh ini penurunan IHSG hanya merupakan aksi MARK DOWN yang normal, belum ada indikasi investor asing kembali merubah strateginya untuk kembali melakukan aksi jual di bursa kita, dan jika melihat kondisi saat ini investor asing kemungkinan harus menjual dalam posisi rugi, jika mereka melanjutkan aksi jualnya terutama di saham-saham perbankan, karena turunnya harga terlihat jauh lebih cepar dibandingkan dengan outflow dana asing.
Namun tentunya kita harus tetap berhati-hati terutama di awal perdagangan minggu ini, karena bukan mustahil IHSG kembali jatuh melanjutkan penurunan yang terjadi hari Jumat. Idealnya IHSG bergerak flat hari ini, lebih baik lagi jika asing kembali tecatat melakukan aksi beli meskipun tidak besar.
Namun meskipun IHSG kembali jatuh hari ini, peluang tetap akan muncul minggu ini, karena penurunan tersebut membuat IHSG menjadi murah dalam jangka pendek dan membuat asing dalam posisi loss di beberapa saham perbankan sehingga indeks akan berpotensi kembali rebound di minggu ini.
Intinya masih terlalu dini mengatakan bahwa Bearish kembali ke IHSG, koreksi yang terjadi di IHSG minggu lalu lebih baik dianggap sebagai peluang daripada ancaman untuk pergerakan IHSG jangka pendek.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market