Pertanyaan seperti pertanyaan dari Pak Adji di bawah beberapa, sangat banyak kami terima beberapa hari ke belakakang.
Ada pembaca yang membahas mengenai Perang Dagang seperti Pak Adji, ada yang membahas mengenai Devaluasi Yuan, yang akan membuat barang import dari China semakin murah dan mengancam usaha-usaha dalam negeri Indonesia.
Ada juga yang membahas mengenai Indeks Global yang masih trend koreksi, atau fokus pada Twit Donald Trump, juga pada data terakhir CAD (current account devisit) Indonesia yang kurang bagus. Namun pada akhirnya perntanyaan setiap pembaca bisa disimpulkan menjadi 1 kalimat : “IHSG jadi turun nggak sih ?!”
Kondisi ini menggambarkan secara jelas mengenai minimnya pemahaman para investor Indonesia mengenai ‘how market works’ atau‘bagaimana IHSG bergerak’.
Memang kami sadar faktor-faktor yang disebut di atas adalah beberapa alasan yang dipakai oleh para analis sekuritas supaya mereka terlihat pintar ketika diminta membahas pergerakan IHSG, karena memang sebagai analis, nafkah dan masa depan keluarga mereka akan tergantung kemampuan mereka untuk ‘terlihat pintar’ di depan para investor.
Kita fair saja, saya sendiri sedang menulis tentang IHSG di sini, artinya saya sendiri sedang jadi analis, dan kalau dalam tulisan ini saya terlihat bodoh, saya yakin rekan-rekan langsung berhenti membaca analisa ini. Dan kalau tidak ada yang mau membaca analisa saya, maka karir saya sebagai ‘analis’ di website ini akan berakhir.
Namun terlepas dari bahasa-bahasa keren seperti CAD (current account devisit), Currency War, Trade War, kenyataanya dalam 3 hari terakhir pedagangan minggu lalu IHSG terus naik, bukannya turun. Mengapa demikian ? Jawabannya jelas, karena bukan hal-hal itulah yang dapat menurunkan IHSG, point-point tersebut adalah ALASAN yang bisa digunakan analis ketika IHSG sedang turun, jadi kalau hari Senin ini IHSG turun, maka alasan tersebut akan diangkat lagi, kalau IHSGnya lanjut naik maka yang diangkat bisa berita-berita positif.
Namun sebagai investor atau trader kita tidak butuh terlihat pintar, karena tidak ada yang akan meng-gaji kita kalau kita secara lihat bisa memberikan alasan-alasan negatif ketika IHSG (sudah) turun, atau mencari alasan positif ketika IHSG (sudah) naik.
Itu sebabnya saya mencoba untuk selalu fokus mengajarkan ‘how market really works’ supaya rekan-rekan yang tujuannya mencari uang dari keuntungan di market, tidak bingung karena alasan, dan fokus langsung ke inti permasalahannya. Yang langsung menjawab pertanyaan KENAPA IHSG TIDAK TURUN 3 HARI TERAKHIR terlepas dari berita-berita negatif di atas.
Karena jawabannya sebenarnya sangat sederhana, seperti selalu kami katakan INVESTOR ASING, adalah pihak yang MEMUTUSKAN kemana IHSG bergerak, dan BUKAN KITA para investor lokal ! Kenapa IHSG tidak turun 3 hari terakhir, alasannya sederhana, karena ASINGNYA belum MEMUTUSKAN untuk mengguyur IHSG. Jawaban yang sama juga bisa menjawab kenapa IHSG turun tajam pada hari Senin dan Selasa lalu ? IHSG turun tajam di awal minggu lalu karena pada hari tersebut INVESTOR ASING MEMUTUSKAN untuk MENGGUYUR IHSG !!
Sebagai investor lokal kita diberikan kebebasan berasumsi dan me-nebak-nebak alasan, kenapa hari Senin dan Selasa lalu Asing memutuskan untuk menjatuhkan IHSG, dan kenapa hari Rabu-Kamis asing memutuskan untuk me MARK UP IHSG, namun pada akhirnya, itu semua tidak akan membantu kita menjawab kemana IHSG akan bergerak minggu ini.
Analoginya kurang lebih sama seperti kita sedang nonton film, ketika film berjalan kita mencoba menebak-nebak ending dari film tersebut, setiap penonton tentunya bebas menebak menggunakan berbagai asumsi dan metode, namun pada akhirnya sutradara lah yang memutuskan bagaimana film tersebut berakhir, bukan penonton. Dan kalau kita berbicara IHSG, Investor Asing-lah sutradara, bukan kita.
Jadi kalau saya percaya, sebagai investor salah satu cara untuk kita bisa menebak dengan lebih baik kemana arah IHSG bergerak adalah dengan fokus mempelajari dan mengenal sutradaranya, bukan sibuk menganalisa filmnya. Karena bagi rekan-rekan yang suka nonton film tentunya tahu setiap sutradara punya gaya sendiri, dan gaya tersebutlah yang umumnya akan diulang-ulang pada filmnya, karena gaya tersebut jugalah yang membuatnya sukses. Itulah alasannya kami selalu menggunakan Foreign Flow untuk menebak arah pergerakan IHSG, karena kami memilih untuk fokus langsung ke inti (permasalahannya).
Dan jika anda sering mempelajari pergerakan investor asing, anda akan tahu kalau investor asing memiliki kebiasaan atau bahkan mungkin bisa dikatakan memiliki kewajiban untuk menjaga perasaan investor lokal, terutama ketika mereka sedang fokus mencari untung / profit taking. Karena tentunya supaya jualan bisa laku, seorang penjual harus membuat suasana nyaman, tenang, supaya para pembeli bisa yakin dan melakukan pembalian. Dan karena dalam 1 bulan terakhir investor asing sedang berperan sebagai ‘tukang jualan’ maka strategi itulah yang akan mereka lakukan.
Hal ini juga yang kami bahas secara mendalam dalam artikel kami di awal minggu lalu tentang : Mengungkap Operasi Rahasia yang Terjadi di Balik Kejatuhan IHSG Kemarin !!
Pertanyaannya jika anda menjadi sutradara IHSG, bagaimana kira-kira cara yang anda gunakan untuk membuat kondisi market nyaman, dan membuat para investor lokal kembali mau membeli saham yang anda jual ? Tentunya anda harus membuat IHSG bergerak positif di tengah kondisi global yang terlihat masih cukup panas seperti di bahas di atas, supaya para investor lokal yakin lagi kalau IHSG kuat, investor lokal sudah kuat, dll. Karena hanya investor lokal yang percaya diri dan yakinlah yang siap melakukan pembelian dalam jumlah besar, jadi kalau investor asing masih mau jualan, maka mereka ‘berkewajiban’ untuk menciptakan kondisi tersebut.
Lalu bagaimana caranya supaya IHSG bisa bergerak naik ? Pertama tentunya mereka harus berhenti mengguyur IHSG, jadi mereka harus berhenti melakukan penjualan besar-besaran di saham-saham penggerak IHSG. Kedua supaya modal menaikan IHSGnya murah, lakukanlah pembelian di masa PRE OPENING, karena di masa pre-opening antrian jualnya masih tipis, jadi untuk menaikan harga juga cukup murah, jadi tidak heran dalam masa mark up IHSG minggu lalu, banyak saham-saham penggerak IHSG yang dibuka dalam posisi GAP UP.
Kalau melihat pergerakan IHSG sepanjang minggu lalu, kita bisa melihat kondisi tersebut sangat jelas, di hari Senin dan Selasa Investor Asing melakukan penjualan besar-besaran, dari 6.340 ke 6.119 dan dalam periode tersebut asing berhasi jualan sebesar 3 Triliun dalam 2 hari. Namun aksi jual besar-besaran dalam waktu singkat tersebut membuat kondisi market menjadi panik, dan dalam kondisi tersebut kalau investor asing mau melanjutkan aksi jualnya, tentunya mereka wajib untuk memulihkan kepercayaan investor lokal. Caranya dengan me-mark-up IHSG, jadi meskipun secara fundamental tidak ada yang berubah di dunia, atau di Indonesia sepanjang minggu lalu, namun sejak hari Rabu sampai Jumat IHSG berhasil naik dari 6.119 ke level 6.228, hebatnya untuk menaikan IHSG dalam 3 hari tersebut, investor asing hanya perlu mengeluarkan uang sebesar 169 Milyar. Sementara di awal minggu mereka jualan 3 Triliun.
Dalam kondisi tersebut kita bisa mengambil kesimpulan kalau saat ini investor lokal sudah kembali tenang dan optimis, hal ini bisa terlihat dari aksi investor lokal di hari Rabu-Jumat lalu, dimana IHSG sudah bergerak naik dari 3 Triliun nilai saham yang dibeli investor lokal di hari Senin-Selasa lalu, baru 169 M yang profit taking, dan menjual lagi saham mereka ke investor asing.
Kesimpulan lainnya adalah, melihat aksi yang dilakukan investor asing seminggu terakhir, tidak terlihat indikasi kalau asing sudah mau melakukan buyback atau re-akumulasi, karena mereka hanya beli 169 M, tapi IHSG sudah naik cukup signifikan. Jadi terlihat bahwa kenaikan tersebut jauh lebih menyerupai aksi mark up untuk mengembalikan kepercayaan investor lokal, supaya mereka bisa melanjutkan aksi profit takingnya.
Lalu pertanyaan terakhirnya tentunya kapan Asing mulai jualan lagi, dan IHSG akan turun lagi ? Well itu keputusan investor asing, karena mereka sutradara IHSG, kita cuma penonton. Yang pasti kondisi di awal minggu ini sudah cukup kondusif, dan mereka sudah bisa melanjutkan aksi jualnya, jadi sebagai investor lokal kita sebaiknya lebih berhati-hati terutama yang masih memegang saham dalam jumlah besar.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
1 comment
Kapan akan diadakan workshop di Bali?