Bulan Desember lalu sesuai dengan prediksi kami IHSG mengalami kenaikan, kita melihat bahwa statistik cukup membantu kita untuk menentukan strategi yang akan kita gunakan dimana kita bisa mengetahui bahwa pada minggu ke 4 dan ke 5 ada probabilitas kenaikan IHSG sangat besar.
Effect Window Dressing memang sangat cocok di analisa secara statistik karena hampir setiap akhir tahun kondisi market akan cenderung sama.
Setelah Window Dressing, setelahnya ada yang disebut dengan Januari Effect, beberapa analis bahkan beranggapan bahwa bulan Januari harga saham berpotensi naik lebih banyak dibandingkan dengan bulan Desember. Logikanya di awal tahun para investor umumnya memulai tahun dengan optimis, karena semua orang tentu ingin tahun yang baru lebih baik dari tahun sebelumnya.
Karena itu kami melakukan analisa yang sama untuk memprediksi benar tidaknya harga-harga saham memiliki kecenderungan yang naik di bulan Januari. Analisa kami lakukan sejak tahun 1998 lalu, dan untuk mencari polanya kami pecah menjadi per minggu selama bulan Januari.
TABEL 1
TABEL 2
Kita lihat dimana secara keseluruhan (terhitung tahun 1997), bulan Januari memiliki kemungkinan naik sebesar 67%, tidak terlalu besar mengingat IHSG juga naik sangat signifikan sejak tahun 1997 lalu.
Bahkan dalam 10 tahun terakhir kinerja IHSG di bulan Januari hanya menduduki peringkat 9 dibanding bulan-bulan lainnya. Jadi bisa dikatakan paling tidak di Indonesia January Effect hanyalah mitos saja yang tidak terbukti secara historis.
Namun meskipun January Effect sebenarnya tidak ada, peluang untuk trading tetap terbuka karena probabilitas kenaikan IHSG masih lebih dari 50% dan dalam 4 tahun terakhir (tabel pertama) Januari selalu naik di bulan Januari.
Jika kita menganalisa minggu per minggu kenaikan didominasi pada minggu ke 1 dan minggu ke 4.
Secara statistik:
- Dalam 10 tahun terakhir kinerja IHSG bulan Januari menduduki peringkat ke 4 terburuk dibanding bulan-bulan lainnya.
- IHSG menunjukan selalu naik pada bulan Januari 4 tahun terakhir (tabel 1) dan secara keseluruhan, IHSG mencatatkan kenaikan sebesar 67% (tabel 2) sehingga potensi kenaikan masih tetap terbuka.
- Minggu pertama dan keempat adalah minggu dengan performa terbaik dalam IHSG, kita bisa memanfaatkan peluang dari pola ini.
- Minggu kedua adalah minggu terburuk setelah minggu kelima, dimana pada 4 tahun terakhir IHSG selalu turun di minggu ini disaat performa 4 tahun terakhir justru positif.
Jadi statistik mengatakan, kesempatan terbaik adalah minggu pertama dan terakhir pada Januari 2016 ini, dan kita bisa menghindari trading pada minggu kedua karena performanya yang buruk menurut sejarah atau kita hanya menggunakan strategi day trading pada minggu tersebut.
Jadi kesimpulannya, memang benar investor umumnya akan memulai awal tahun dengan semangat baru dan ekspektasi positif, namun ekspektasi di market memang dapat berubah dengan sangat cepat, cukup terjadi penurunan 2-3% saja ekspektasi market umumnya langsung berubah, tidak peduli bulan apa pristiwa tersebut terjadi.
Secara statistik juga membuktikan kalau kinerja IHSG di bulan Januari dalam 10 tahun terakhir masih kalah di banding bulan-bulan lainnya dan menduduki peringkat ke 4 terburuk sepanjang tahun. Namun peluang trading masih tetap terbuka karena potensi kenaikannya masih di atas 50%
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market