Saham BIPI menjadi saham yang paling banyak dipilih oleh pembaca dalam voting, Anda Pilih Sahamnya, Kami Buat Analisanya akhir pekan lalu. Posisi saham ini bisa dikatakan melejit, setelah minggu sebelumnya belum ada di peringkat 20 besar saham yang paling banyak dipilih pembaca, namun minggu ini berhasil menduduki peringkat pertama. Alasan kenapa dipilihnya saham ini kemungkinan karena saham BIPI memang harganya naik signifikan dalam beberapa hari terakhir. Seperti kita ketahui harga BIPI sempat menyentuh level 50 di tanggal 20 Desember lalu, dan dalam waktu kurang dari satu bulan sudah mencapai level 137 dalam penutupan kemarin.
Jika kita mengamati pergerakan saham ini dalam 2 bulan terakhir dari sudut pandang Bandarmologi, kami menemukan bahwa pergerakan Bandar di saham ini bisa dibilang cukup kompleks dan lebih sulit terbaca dibandingkan dengan contoh-contoh kasus sebelumnya. Namun untungnya dengan system terbaru yang kami ciptakan kami berhasil membaca pergerakan bandar yang menjadi Driver pergerakan saham BIPI selama 2 bulan terakhir, dan apa yang sedang mereka lakukan saat ini.
Untuk membaca pergerakan BANDAR di saham ini kami menggunakan SYSTEM CTS BANDARMOLOGI PRO, dimana kami mencoba mendeteksi pergerakan Broker-Broker berdasarkan kategorinya. Dengan sistem tersebut kami menemukan bahwa pergerakan saham BIPI sejak bulan November lalu di Drive oleh Broker yang masuk kategori Top Broker Asing (seperti KZ, YU, RX) dan Top Broker Lokal (seperti EP, DX, YJ).
Untuk mempermudah proses analisa kami membagi pergerakan kedua kategori broker tersebut dalam 3 FASE :
FASE 1 (ketika harga bangkit dari 50 ke 100, namun turun lagi ke 50)
Dalam fase ini seperti terlihat dari grafik di atas pergerkan kedua broker tersebut terlihat searah, keduanya justru melakukan penjualan ketika harganya pertama bangkit, dari 50-100 dalam 3 hari pertama, namun mereka justru melakukan akumulasi secara diam-diam ketika harganya kembali bergerak turun secara perlahan.
Selama 1 bulan broker-broker raksasa Asing dan Lokal melakukan pembelian diam-diam ketika harga BIPI mengalami penurunan, hal ini terlihat dari gradik di atas dimana kurva biru dan merah terus bergerak naik meskipun harga BIPI mengalami penurunan.
Setelah melakukan aksi diam-diam pada saat BIPI turun dari 100 ke 50, kedua kategori broker ini sepertinya sepakat untuk menerbangkan harga BIPI sejak tanggal 20 Desember lalu, dalam waktu yang relatif singkat harga BIPI sudah kembali ke 100an di akhir FASE 1. Hal ini menunjukan betapa ‘mudahnya bandar menggerakan harga suatu saham, itu sebabnya mereka sepertinya tidak takut terus melakukan akumulasi di suatu saham meskipun harganya turun dari 100 ke 50.
FASE 2 (ketika harga di atas 100an)
Pada Fase kita melihat Broker Top Asing dan Lokal sepakat mulai melakukan aksi profit taking, kita lihat meskipun harga BIPI tetap mengalami kenaikan, namun kepemilikan kedua broker tersebut sama-sama bergerak turun, menandakan aksi jual yang mereka lakukan. Menariknya dalam periode inilah justru saham ini terpilih dalam voting sebagai saham terpopuler, artinya ketika saham ini mulai menarik perhatian ritel, justru disitulah para BANDAR mulai melakukan aksi profit taking.
FASE 3 (ketika harga BIPI naik ke 137 dalam 1 hari)
Dalam perdagangan kemarin harga BIPI terbang tinggi, menariknya pada perdagangan kemarin kedua broker ini terlihat berpisah jalan. Ketika broker-broker asing melakukan pembelian, broker-broker besar lokal justru melakukan penjualan. Jadi seakan-akan terlihat secara tiba-tiba ‘2 raksasa’ ini berpisah jalan, setelah selama 2 bulan bergerak searah, dan terorganisasi.
Dalam kondisi seperti ini beberapa pihak menganggap sedang terjadi PERANG BANDAR, namun menurut pangalaman kami selama ini memprediksi pergerakan BANDAR, lebih besar kemungkinan BANDAR hanya sedang melakukan profit taking secara bergantian, sambil mengangkat harga untuk terus meningkatkan semangat beli para Investor Ritel. Jadi dalam perdagangan kemarin Broker-Broker besar lokal melakukan penjualan, sementara broker-broker asing melakukan pembelian, namun pada mereka berdua tetap melakukannya secara terorganisir.
Jika kita melihat pada grafik di bagian atas dimana kami menjumlahkan pergerakan Top Broker Lokal dan Asing kita melihat bahwa secara total kepemilikan keduanya berkurang cukup signifikan dalam kenaikan harga BIPI kemarin, jadi jika kita menasumsikan Top Broker Lokal dan Asing bergerak berasama-sama dalam menggerakan saham ini, maka kita juga bisa menyimpulkan bahwa saat ini mereka sudah mulai melakukan profit taking pasca aksi yang mereka lakukan dalam 2 bulan terakhir.
Asumsi juga semakin terkonfirmasi jika kita melihat PERGERAKAN BROKER BROKER RITEL yang mencerminkan pergerakan investor-investor ritel seperti kita, kita melihat dalam periode akumulasi kedua BANDAR yang dibahas di atas, kepemilikan ritel terus menurun. Namun dalam 3 hari terakhir ketika BANDAR mulai melakukan profit taking Ritel justru aktif melakukan pembelian padahal harga BIPI sudah naik lebih dari 100% dalam 1 bulan terakhir.
Jadi rekomendasi kami, jika anda termasuk ritel yang membeli saham ini di harga bawah, kami sarankan untuk memanfaatkan momentum ini untuk profit taking secara bertahap, mengikuti apa yang sedang dilakukan BANDAR (ASING + LOKAL), dan jika anda saat ini baru berpikir untuk membeli saham ini karena harganya memang sedang terbang tinggi kami sarankan untuk sangat berhati-hati dalam membeli, karena dalam perdagangan kemarin kita melihat bahwa bandar bisa melakukan aksi distribusi namun harga tetap naik, namun resiko kejatuhan harga tiba-tiba di saham dalam fase seperti ini jauh lebih besar.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market
1 comment
Analisis yang bagus pak, semoga nanti saya bisa menggunakan tools yang bapak gunakan, toolsnya sungguh menarik.