Bakrie Group yang merupakan konglomerasi paling kontroversial di Indonesia sahamnya bangkit lagi hari ini, dipimpin oleh kenaikan BUMI yang harganya sudah naik 34% (auto reject) pada perdagangan sesi 1 hari ini. Seperti kenaikan – kenaikan saham ini dalam beberapa tahun terakhir, kenaikan umumnya disertai dengan adanya berita yang keluar hanya beberapa jam sebelum kenaikan harganya. Dan pelajaran lainnya yang bisa kita dapatkan dalam beberapa tahun terakhir, se-baik apa pun berita di saham-saham sector ini, ujung-ujungnya saham-saham Group Bakrie turun lagi.
Namun seperti kita ketahui di pasar saham fundamental bukanlah satu-satunya faktor yang bisa menghasilkan keuntungaa, terutama bagi trader-trader jangka pendek yang memang suka saham ini. Faktor Bandarmologi, info dan rumor umumnya menjadi faktor yang lebih berpengaruh untuk trader jangka pendek.
Kali ini kami akan membahas dari sudut pandang bandarmologi mengenai 3 saham yang menjadi pusat perhatian para trader ritel beberapa jam terakhir, analisa yang kami gunakan adalah salah satu jenis analisa Bandarmologi paling sederhana yang pernah kami share dalam artikel sebulan yang lalu mengenai BRMS digoreng Bandar, bagaimana mendeteksinya ?!
Dalam ulasan yang dibahas pada artikel tersebut kami melakukan analisa Bandarmologi menggunakan metode pola berpikir terbalik, dimana kami tidak memfokuskan pada pergerakan Bandar, namun fokus pada pergerakan investor ritel. Karena berdasarkan research mengenai bandarmologi yang kami lakukan hampir 10 tahun terakhir, kami melihat adanya kecenderungan sangat besar bahwa apa yang dilakukan investor ritel umumnya bertolak belakang dengan apa yang dilakukan oleh Bandar. Jadi dengan kata lain kita bisa mendeteksi pergerakan bandar dengan mendeteksi pergerakan investor ritel. Berbeda dengan Bandar yang bisa memakai puluhan broker dan berpindah-pindah broker sehingga sulit di deteksi, investor ritel umumnya menggunakan broker yang itu-itu saja dan jauh lebih mudah di deteksi.
Menggunakan metode itu mari kita analisa pergerakan saham BUMI, ENRG dan BRMS pada pergerakan di sesi 1 tadi :
BUMI
Pada sesi 1 tadi BUMI, naik 34% dengan transaksi luar biasa mencapai 109M dalam jangka waktu yang cukup pendek. Dalam periode tersebut kita bisa melihat kalau dua broker ritel terbesar YP (Daewoo) dan PD (IPOT) masuk dalam 3 besar Net Seller di sesi 1 tadi, jadi ketika harga BUMI bangkit investor ritel ritel justru jualan, artinya bandar kemungkinan sedang belanja, atau paling tidak me Mark Up saham ini. Jika kondisi ini terus bertahan sampai akhir sesi 2 nanti maka ada kemungkinan besar, harga BUMI masih akan naik minggu depan. Melihat aksi bandar yang belum jualan, memberikan kita tanda-tanda bahwa meskipun saham ini kemungkinan masih akan kembali lagi ke harga 50, namun aksi bandar sepertinya belum selesai, dan masih terbuka kemungkinan sahamnya masih akan digoreng dulu, dalam waktu dekat.
BRMS
Hal yang bertolak belakang justru terjadi di BRMS, YP dan PD justru tercatat sebagai net buyer, artinya ritel yang belanja, maka kemungkinan bandar sedang jualan. Dalam kondisi seperti ini bandar masih berpeluang mencoba menggoreng saham ini sambil melihat apakah dengan semakin naiknya harga ritel akan merubah strateginya, dan melakukan profit taking, atau justru akan semakin bernafsu untuk membeli saham ini. Jika ritel terlihat masih bernafsu membeli kemungkinan dalam jangka pendek bandar masih akan mengkerek saham ini sambil terus melakukan penjualan. Karena pergerakan BUMI terbukti berhasil meningkatkan minat beli ritel di saham BRMS, dan sangat logis jika bandar memanfaatkan kondisi ini untuk melakukan penjualan di saham ini, seperti yang terjadi di sepanjang sesi 1 tadi. Jadi tidak ada salahnya bandar semakin meramaikan kondisi ini, untuk melakukan penjualan.
ENRG
Efek sentimen naiknya BUMI juga terlihat di saham ENRG, ritel terlihat berbondong – bondong membeli saham ini meskipun harganya belum bergerak sepanajang sesi 1 ini, YP tercatat sebagai net buyer di saham ini, dibanding kedua saham di atas saham inilah yang resikonya paling besar, karena jika BUMI tidak melanjutkan kenaikannya, yang membeli saham ini kemungkinan akan langsung join ke dalam puluhan ribu investor ritel yang nyangkut di saham ini tanpa punya peluang untuk jualan.
Kami di sini memang sudah berkomitmen tidak akan membeli salah satu dari ketiga saham di atas, namun kalau disuruh memilih untuk trading jangka pendek kami akan memilih membeli BUMI,dengan catatan harganya masih terus bergerak di kisaran auto-reject hari ini, dan tidak ada perubahan secara bandarmologi, seperti yang kami bahas di atas. Pilihan kedua adalah BRMS, selama kami melihat belum ada perubahan strategi dari investor ritel pada saat harga naik.
Catatan : Saham ini adalah saham yang beresiko sangat tinggi, dan bukan untuk coba-coba, bagi anda yang ingin masuk pastikan diri anda kalau anda memang sudah memiliki skill untuk trading saham gorengan selama ini
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market