
Menteri BUMN Rini Soemarno (kiri) berdiskusi dengan Menteri Perdagangan Thomas Lembong (kanan) sebelum mengikuti Rapat Terbatas membahas situasi ekonomi terkini di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (24/8). Dalam pertemuan tersebut juga dibahas pelemahan mata uang Rupiah terhadap Dolar AS, kenaikan harga kebutuhan pokok, serta situasi ekonomi makro Indonesia. ANTARA FOTO/Yudhi Mahatma/pd/15
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan, rencana buyback saham tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) oleh perbankan pelat merah diperkirakan batal diwujudkan lantaran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sudah menunjukkan tren kenaikan.
Menurutnya, pihaknya sudah merespons kebijakan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mengeluarkan Surat Edaran terkait pembelian kembali (buyback) saham para emiten dan perusahaan publik tanpa melalui RUPS.
Dia mengatakan, sebelumnya Kementerian BUMN telah menyiapkan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk untuk melakukan buyback di saat laju IHSG dalam tren penurunan.
“Jadi, kami belum sempet buyback, tetapi (saham BRI dan BNI) sudah terlalu tinggi harganya,” kata Rini saat ditemui di Jakarta, Senin 31 Agustus 2015.
Selain itu, Rini juga mengusulkan agar dana pensiun dan asuransi masuk ke pasar modal saat IHSG kembali pada posisi terendah.
“Pada saat yang sama, kami juga mengusulkan agar dana pensiun dan asuransi masuk. Karena, harga-harga saham di emiten sudah sangat rendah,” tuturnya.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market