Otoritas bursa China memutuskan untuk mencabut peraturan circuit breaker (sebuah system yang secara otomatis men-suspend bursa China ketika koreksi harian di market China mencapai 7%), secara logika system ini dapat membuat market justru lebih panik karena dicabutnya intervensi pemerintah yang bertujuan untuk mengurangi kepanikan.
Namun jika melihat pergerakan Indeks Shanghai yang turun 15% setelah kebijakan tersebut diberlakukan awal tahun ini, ada harapan investor China justru akan bereaksi positif terhadap kebijakan tersebut.
Sejauh ini para analis hanya bisa menebak-nebak bagaimana reaksi market China pada pagi hari ini.
Kutipan berita dari Berita Satu.com
Tiongkok mengumumkan Kamis (7/1) malam bahwa mekanisme circuit breaker di pasar modal akan dihentikan mulai Jumat (8/1), hanya beberapa hari setelah diterapkan di awal tahun ini.
Keputusan itu diambil demi menjaga kestabilan pasar, kata Kantor Berita Xinhua, mengutip pernyataan badan regulator pasar modal.
“Saat ini, efek negatif dari mekanisme tersebut lebih besar dari efek positifnya. Karena itu, Komisi Regulasi Sekuritas Tiongkok (China Securities Regulatory Commission/ CSRC) memutuskan untuk menghentikan mekanisme circuit breaker demi menjaga stabilitas pasar,” kata juru bicara CSRC, Deng Ke.
Di bawah mekanisme yang berlaku sejak 1 Januari 20116 itu, perdagangan di bursa Tiongkok akan otomatis dihentikan selama 15 menit jika indeks Hushen-300 yang mewakili saham-saham bluechips atau unggulan di Shanghai dan Shenzhen naik atau turun dalam rentang 5% sebelum pukul 14:45 waktu setempat.
Jika pergerakan itu mencapai 7% ketika perdagangan kembali dibuka, maka pasar dinyatakan ditutup pada hari itu.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market