Kurang perkasanya kinerja rupiah menekan minat investor asing pada surat utang domestik. Lihat saja dana asing yang keluar dari Surat Berharga Negara (SBN) pada periode 3 Agustus 2015 – 28 Agustus 2015 telah mencapai Rp 6,52 triliun.
Situs Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR) mencatat, per 28 Agustus 2015, jumlah dana asing di SBN berkisar Rp 526,58 triliun. Padahal di awal Agustus 2015, angka tersebut masih mencapai Rp 533,1 triliun. Berarti, porsi kepemilikan asing di SBN menyusut dari semula 38,92% menjadi 37,82%.
Analis obligasi BNI Securities I Made Adi Saputra menjelaskan, biang keladi yang memicu keluarnya dana asing dari SBN adalah pelemahan nilai tukar rupiah. Lihat saja nilai tukar rupiah per Selasa (1/9) yang melemah 0,22% ketimbang hari sebelumnya menjadi Rp 14.097,50 per dollar Amerika Serikat (AS).
Masih kusamnya kinerja rupiah membuat para investor asing khawatir. Sebab, saat hasil transaksi mereka dikonversikan dari rupiah ke dollar AS, keuntungannya akan menipis. “Makanya mereka sedikit menghindari dulu SBN Indonesia, rugi di valas,” ujarnya.
Namun, Made menilai investor asing berpeluang melirik lagi SBN domestik pada pertengahan September 2015 mendatang. Sebab, pada Kamis (17/9) nanti, akan ada kepastian besaran dan kapan Bank Sentral AS mengerek suku bunga acuannya.
Jika spekulasi tersebut sudah menemui titik terang, maka kondisi pasar akan lebih stabil. “Investor asing nanti sudah bisa menghitung dollar AS akan sekian, yield obligasi juga akan dihitung ulang,” paparnya. Di pengujung tahun 2015, Made menerawang porsi asing di SBN dalam negeri akan berkisar 37% – 39%.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market