Daya beli masyarakat yang lesu melemahkan kinerja emiten ritel. Salah satu yang terkena dampak adalah penjualan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) tertekan.
Analis Investa Saran Mandiri Kiswoyo Adi Joe melihat, perlambatan daya beli masyarakat dapat memukul kinerja MAPI. Meski penjualan MAPI memiliki segmen menengah ke atas, masyarakat di segmen tersebut juga cenderung mengurangi belanja. Apalagi kondisi ekonomi sedang melambat.
Namun, analis Buana Capital Patricia Gabriela merasa yakin terhadap daya beli masyarakat di semester kedua. Dalam lima tahun terakhir, penjualan MAPI meningkat 15% – 20% di semester kedua.
Patricia melihat, MAPI menderita penurunan margin kotor di semester pertama karena adanya diskon pada periode April sampai Mei. Menurut dia, manajemen menyatakan tidak ada diskon tambahan di semester kedua. Sehingga margin kotor yang stabil dapat tercapai sepanjang tahun ini.
Meski begitu MAPI menghadapi tantangan kenaikan pajak barang impor. Patricia menghitung, margin kotor MAPI dapat tergerus 20 basis poin karena peningkatan pajak impor ini. Sepertiga produk MAPI diimpor dari negara non-free trade Asia (FTA).
Analis JP Morgan Princy Singh dalam riset 8 September menyatakan, saham MAPI sangat berkorelasi dengan pergerakan rupiah. Ini karena 60% produk MAPI merupakan impor.
Ketika rupiah depresiasi, MAPI menyesuaikan dengan kenaikan beban pada merek yang tidak sensitif tehadap harga, seperti Zara dan Marks & Spencer.
Menurut Princy, manajemen MAPI menargetkan pertumbuhan same store sales growth (SSSG) di posisi 6% sampai 7%. Namun ia melihat, perbaikan margin laba kotor MAPI. Selain itu, penambahan gerai yang tak seekspansif tahun 2014 dapat mengurangi kerugian gerai baru dan menambahkan keuntungan.
Kiswoyo mengatakan, banyaknya tantangan ini akan menurunkan penjualan MAPI sekitar 5% sampai 10%. Kemudian kondisi laba perseroan tak akan jauh berbeda. “Tapi ini tergantung pada stok barang,” ucapnya.
Patricia melihat harapan pada kerjasama MAPI dengan investor asal Eropa, CVC Capital Partners untuk fokus pada strategi efisiensi. Ia berharap, kontribusi belanja operasional terhadap pendapatan MAPI dapat menurun dengan porsi 41,6%. Sehingga net margin MAPI akan menjadi 1,4% di tahun ini dan 2,4% di tahun depan.
Patricia memprediksi, pendapatan MAPI akan meningkat 11,42% dari Rp 11,82 triliun di 2014 menjadi Rp 13,17 triliun tahun ini. Kemudian, ia yakin, MAPI mampu mengantongi laba bersih Rp 179 miliar. Angka tersebut melonjak 141,89% dari Rp 74 miliar pada tahun lalu.
Patricia merekomendasikan beli MAPI dengan target harga Rp 6.100. Menurut dia, estimasi price earning (PE) 2016 MAPI berada di posisi 28x. Lalu Princy merekomendasikan beli dengan target harga Rp 6.660. Perhitungan ini berdasarkan estimasi PE 2016 adalah 18x.
Kiswoyo menyarankan hold dengan target harga Rp 3.500. Pada penutupan pasar Selasa (13/10), saham MAPI memerah 4% ke posisi Rp 3.000.
Sumber : kontan.co.id
Menurut pandangan Team Creative Trading System saham MAPI saat ini sedang berada dalam masa kritis, melihat besarnya distribusi yang terjadi dalam seminggu kebelakang, hal ini kemungkinan disebabkan adanya asumsi bahwa pendapata MAPI di semerter ketiga kemarin dibawah ekspektasi karena tingginya dollar dan pelambatan ekonomi.
Dari data FOREIGN FLOW MAPI sampai perdagangan hari Selasa kemarin, kami melihat adanya aksi jual besar-besar dari investor asing dalam 4 hari kebelakang, dengan total net sell asing sampai 126M ini adalah aksi jual terbesar dalam 18 bulan terakhir, analisa foreign flow memprediksi MAPI berpotensi turun sampai ke level 2.500an menjelang keluarnya laporan keuangan kuartal ketiga nanti.
Dari sudut pandang analisa bandarmologi kami melihat bahwa saham ini juga mengalami distribusi yang cukup besar dalam 4 hari terakhir, UBS securities membuang saham ini sebesar 314 ribu lot dalam 4 hari kebelakang senilai 99M, jumlah ini hampir dua kali lipat dari citigroup yang yang tercatat sebagai net buyer sebanyak 184 ribu lot.
Menurut pandangan kami saham ini belum layak untuk dikoleksi dalam jangka pendek, bagi rekan-rekan yang nyangkut di saham ini, anda dapat melakukan cut loss, atau menunggu harganya untuk support testing di harga 3.000 jika harga tetap turun, level 2.500 adalah level yang cukup baik untuk melakukan average down.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market