Di luar dugaan banyak Analis, masyarakat Inggris ternyata lebih memilih untuk keluar dari Uni Eropa, hasil ini menyebabkan goncangan yang cukup signifikan di pasar financial dunia. Diperkirakan 52% dari penduduk Inggris percaya bahwa Inggris bahwa keluar dari Uni Eropa adalah keputusan yang terbaik untuk negaranya.
Nilai tukar Poundsterling saat ini sudah turun 9% hanya dalam waktu satu hari, penurunan harian terbesar Poundsterling sejak tahun 2000 lalu, dan saat ini mata uang Inggris pun sudah berada di level terendahnya dalam 30 tahun terakhir.
Pada grafik GBP / USD di atas kita bisa melihat dengan jelas betapa keputusan ini berhasil menggoncang dunia Financial sepanjang hari ini. Kejatuhan ini juga bukti bahwa bagaimana keputusan rakyat Inggris di luar dugaan mayoritas analis dunia, yang sebelumnya percaya bahwa Inggris akan memilih untuk REMAIN.
Namun pertanyaan yang lebih penting adalah, bagaimana efek keputusan ini untuk Ekonomi Inggris, dan dunia terutama setelah masa kepanikan ini berakhir ?
Jika kita membaca dari berbagai media international, pendapat analis terlihat sangat beragam dan banyak yang bertolak belakang satu sama lain, sehingga sangat sulit untuk kita sebagai investor ritel memahami efek dari keputusan ini dalam jangka menengah dan panjang.
Namun dari beberapa analisa yang kami baca dan dari ‘pemantauan lapangan’ yang kami lakukan (kebetulan keluarga dari founder kami tinggal di Inggris, dan merupakan sarjana Ekonomi dari salah satu universitas kenamaan di Inggris)
Berikut ini adalah beberapa poin yang bisa kami simpulkan :
PEMERINTAH DAN PENGUSAHA MEMILIH UNTUK TETAP DI UNI EROPA
Pasca raferendum, pemerintah Inggris secara tegas menyarankan masyarakan Inggris untuk memilih untuk REMAIN. Bukan hanya pemerintah, dari pantauan lapangan yang dilakukan perusahaan-perusahaan besar pun umumnya secara tidak langsung meminta para pegawainya untuk memilih untuk tetap bersatu dengan Uni Eropa, dengan berupaya menjelaskan efek-efek negatif yang dapat terjadi jika Inggris memilih untuk keluar.
BISA JADI AWAL KEJATUHAN DARI UNI EROPA
Dalam waktu beberapa tahun terakhir kita menyaksikan bahwa negara Uni Eropa sedang dalam krisis, Yunani, Spanyol dan Italy sempat disebut-sebut sebagai negara yang hampir bangkrut. Selama ini Uni Eropa ditopang oleh 3 negara dengan GDP terbesar : Jerman, Inggris dan Prancis. Dengan keluarnya Inggris, maka kekuatan Uni Eropa menjadi jauh lebih rendah, dan jika selama ini Jerman sering mengeluh karena harus menanggung efek dari krisis dari negara-negara Uni Eropa lain, bisa dibayangkan kondisi Uni Eropa kedepan jika ada negara lainnya yang mengalami krisis .
BREXIT adalah AWAL dari Sebuah Perubahan
Keputusan Inggris untuk keluar dari Uni Eropa adalah sebuah awal yang baru untuk Inggis, dan sajauh ini belum ada persiapan ke arah situ, karena pemerintah secara resmi mendukung pilihan untuk REMAIN, dengan keputusan keluarnya Inggis maka akan ada banyak undang-undang baru yang harus dibuat, beberapa point penting yang perlu dibahas adalah :
Peraturan mengenai EXPORT – IMPORT ke negara-negara Uni Eropa
Dengan keluarnya Inggris dari Uni Eropa transaksi antara kedua pihak akan dikenakan pajak, hal ini pasti akan berpengaruh pada perdagangan antara kedua belah pihak, namun seberapa besar pengaruhnya masih menunggu peraturan-peraturan yang baru.
Kondisi ini belum tentu akan berdampak negatif untuk Ekonomi Inggris secara keseluruhan, kondisinya kurang lebih seperti diberlakukannya MEA di Indonesia, tidak ada yang dapat menjamin kalau Ekonomi Indonesia akan maju ketika kebijakan MEA dilaksanakan. Akan ada bisnis yang diuntungkan akan ada bisnis yang dirugikan.
Namun satu hal yang cukup bisa membuat kita sedikit lebih tenang, karena kebijakan ini akan dibuat oleh ‘DPR’ nya Inggris, dan bukan lagi via referendum, dan banyak analis percaya bahwa kebijakan yang baru tidak akan jauh berbeda dengan kebijakan saat ini, karena akan dibuat sedemikian rupa supaya tidak merugikan bisnis bagi kedua belah pihak. Karena DPR di negara manapun umumnya memiliki banyak ‘kepentingan’ dengan para pelaku usaha.
Peraturan mengenai Imigran asal Uni Eropa yang saat ini bekerja di Inggris
Salah satu issue lain yang sering dikedepankan adalah banyaknya Imigran yang berasal dari negara-negara miskin di Eropa yang pindah ke Inggris karena banyaknya kesempatan dan tunjangan yang diberikan pemerintah Inggris.
Di Inggris sekolah, biaya kesehatan semuanya ditanggung oleh pemerintah, bahkan pengagguran pun mendapat tunjangan dari pemerintah, dan selama bergabung dengan Uni Eropa tidak ada yang bisa dilakukan pemerintah Inggris untuk menghalangi datanya Imigran dari Uni Eropa, untuk menikmati fasilitas-fasilitas tersebut.
Dengan keputusan BREXIT maka kondisi tersebut akan berubah, namun prakteknya juga tidak mudah, karena sama dengan para imigran di negara lain, para imigran umumnya memiliki etos kerja dan pendidikan yang lebih baik, sehingga mereka umumnya memiliki peran yang cukup baik di masyarakat.
Sebagai contoh tahun lalu ketika saya pulang ke Inggris, saya sempat sakit dan berobat ke rumah sakit, dan di rumah sakit tersebut banyak dokternya berasal dari Polandia, jadi meskipun Inggris keluar dari Uni Eropa tidak mungkin secara otomatis dokter tersebut akan diusir dari Inggris, pasti akan ada kebijakan-kebijakan yang dapat menjembatani kebutuhan kedua belah pihak.
KESIMPULAN
Jadi bisa disimpulkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa dapat memberikan efek yang besar di masa yang akan datang, namun sejauh ini kami tidak melihat ada efek langsung yang akan terjadi baik untuk Inggris, Uni Eropa atau dunia akibat keputusan ini. Perjalanan masih panjang, kejatuhan indeks yang terjadi hari ini adalah wujud dari kekhawatiran dan kagetnya pelaku pasar dunia akan keputusan ini, bukan karena Analis percaya bahwa kondisi Ekonomi Dunia akan runtuh setelah Inggris memutuskan keluar dari Uni Eropa.
Kedepannya masih banyak yang bisa kita lihat, masih banyak kebijakan dan perubahan yang baru akan dimulai Senin depan, dan efeknya mungkin baru bisa kita lihat beberapa bulan kedepan. Indonesia sendiri kemungkinan tidak akan banyak terpengaruh setelah masa kepanikan berakhir, kemungkinan hanya bertahan selama 1-2 hari bursa dunia termasuk Indonesia kemungkinan akan bergerak secara normal lagi.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market