Pernyataan Menteri Perrminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi didepan Konferensi Energi CERAWeek bahwa Arab Saudi TIDAK AKAN MEMOTONG produksi minyaknya mendorong turunnya harga minyak dunia tadi malam, penurunan ini juga membuat harga – harga saham yang berkorelasi dengan harga komoditas.
Langkah yang dilakukan Arab Saudi ini kemungkinan akan ditiru oleh semua produsen minyak bumi dunia, sehingga harapan akan terjadinya pengurangan supply ke market secara otomatis hilang dalam jangka pendek. Meskipun berita ini bukanlah berita yang baik, namun berita ini sebenarnya bukan berita baru, sejak minggu lalu memang persetujuan yang terbentuk antara Saudi dan Russia, adalah menahan level produksi harian setiap negara, dan bukan memotongnya.
Turunnya harga minyak dunia ke bawah $30 / barrel tidak cukup untuk membuat negara – negara exportir minyak terbesar di dunia ini untuk memilih langkah pengurangan produksi, jadi bisa diasumsikan kecuali harga minyak dunia turun ke bawah $25 per barrel pasca perjanjian minggu lalu, maka langkah pengurangan produksi kemungkinan belum akan dilirik.
Namun meskipun demikian jika melihat grafik harga OIL saat ini kita dapat melihat dampak dari kebijakan tersebut dengan pergerakan harga OIL yang berhasil mematahkan trend turun jangka panjangnya. Memang sejauh ini belum ada konfirmasi technical bahwa harga OIL akan memulai trend penguatan, namun dalam jangka pendek selama harganya berada di kisaran $30 – $35 per barrel sudah merupakan kabar baik untuk harga oil dan saham-saham komoditas.
Implikasinya untuk IHSG terhadap saham-saham batubara dan oil service, hal ini juga membuat penurunan yang terjadi hari ini pada saham – saham tersebut adalah peluang untuk kita melakukan buy on weakness.
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market