Kurang lebih 2 jam yang lalu saya membaca analisa yang ditulis oleh salah satu analis sekuritas cukup dikenal di Indonesia, beliau mengatakan “Waspada : Ekonomi Indonesia Loyo, Kekecewaan Pasar Dorong Kejatuhan IHSG !! “
Dalam tulisnya beliau menulis beberapa fakta negatif tentang data Ekonomi yang baru dirilis oleh BPS pagi ini tersebut, dan sebagai bukti dari analisanya tersebut beliau juga meng-highlight penurunan IHSG yang terjadi hari ini, mencerminkan kekecewaan market tersebut.
Berita mengenai Pertumbuhan Ekonomi Indonesia yang ada di level 5.05% y/y ini memang menjadi fokus pemberitaan media dan pembahasan bagi para analis sekuritas, dan bagi para investor yang mungkin masih tergolong baru di market (baru trading 1-2 tahun terakhir) berita tersebut adalah berita yang cukup menakutkan. Karena Ekonomi Indonesia dikatakan Loyo, dan IHSG langsung terkoreksi.
Kekhawatiran akan berita tersebut umumnya muncul karena banyak investor yang salah persepsi dengan apa yang peran serta orang analis di bursa saham, banyak yang mengira tugas utama dari analis adalah menganalisa apa yang akan terjadi di depan ? Padahal itu adalah persepsi yang salah, tugas analis yang utama adalah mengomentari apa yang terjadi di masa lalu, dan menyesuaikannya dengan kondisi market aktual. Atau sederhananya seperti komentator di pertandingan sepak bola, mereka akan berteriak Goal ketika terjadi Goal, dan berteriak Sayang Sekali, ketika bola membentur tiang dan tidak goal.
Seorang komentator bola yang baik tidak akan berteriak Goal, 5 menit sebelum terjadinya Goal, karena dia tahu bukan dia yang main bola, dan bukan dia yang cetak goal, dan yang paling penting tugas dia bukan itu. Begitu juga dengan Analis Sekuritas, tugas mereka adalah membantu para investor pemula mengerti apa yang sedang terjadi di market.
Kejadian pagi ini adalah contohnya, hari ini beredar banyak berita negatif tentang rilis data GDP Indonesia, namun berita negatif tersebut dikeluarkan bukan karena kinerja Ekonomi Indonesia buruk, namun karena di saat rilis berita tersebut Investor Asing memutuskan untuk menjatuhkan IHSG cukup dalam, baik sebelum maupun sesudah rilis berita tersebut, dan IHSG terkoreksi lebih dari 1.5%. Jadi sebagai komentator yang baik seorang analis harus memutar otak untuk mengemas berita tersebut adalah sebagai berita negatif.
Sebaliknya kalau investor asing hari ini justru melakukan aksi beli, dan mengangkat IHSG, headline beritanya akan kurang lebih seperti ini : Ekonomi Indonesia Terus Tumbuh, IHSG Kembali Menguat !!
Beritanya sama, pertumbuhan ekonominya sama, namun pergerakaan IHSGnya yang beda, maka analisanya juga harus dibuat menyesuaikan dengan kondisi pergerakan IHSG. Itulah tugas seorang analis yang baik.
Itulah pentingnya keberadaan Analis Sekuritas di market, karena kalau tidak ada analis sekuritas, bursa saham akan terlihat mengerikan terutama bagi pemula. Karena kalau para pemula yang baru masuk tahu kalau harga saham setiap hari dinaik-turunkan oleh Investor Asing atau Bandar Lokal, tentu hal tersebut akan menjadi sangat menakutkan bagi mereka-mereka yang baru masuk ke market.
Karena harus saya akui, meskipun saya bukan analis sekuritas, namun jika saya diminta untuk mengajarkan basic investasi saham kepada para pemula yang belum trading saham, saya tidak akan pernah sedikitpun menyebutkan kata Bandar, Asing, atau pihak-pihak lain mengatur pergerakan harga di Market. Karena saya tahu, fakta itu akan langsung membuat para investor pemula menjadi ketakutan dan justru akan menghindari bursa saham.
Lalu apakah itu artinya pertumbuhan Ekonomi Indonesia tidak ada pengaruhnya dengan IHSG kedepan?!
Tentu tidak, pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah salah satu faktor yang dijadikan pertimbangan oleh investor asing untuk mengangkat indeks di suatu negara, karena tanpa pertumbuhan ekonomi yang sehat di suatu negara, itu artinya jumlah golongan menengah ke atas di suatu negara akan berkurang, dan kita tahu hanya orang golongan menengah ke ataslah yang akan berinvestasi di bursa saham.
Artinya jumlah investor dan dana lokal yang mengalir di bursa pun akan berkurang, dan kalau dana investor lokal berkurang, maka ‘korban’ yang bisa dimangsa investor asing juga berkurang, logika saja, kalau jumlah buruan berkurang tentu para pemburu pun akan malas berburu di ‘hutan’ tersebut.
Itulah sebabnya kami cukup concern ketika 3 Broker asing menyatakan mundur dari Indonesia, karena itu bisa merupakan indikasi kalau investor asing sudah malas mencari ‘mangsa’ di bursa kita.
Namun hanya karena pertumbuhan Ekonomi itu penting, bukan berarti investor asing diwajibkan untuk mengangkat IHSG ketika data pertumbuhan Ekonomi baik, dan membanting IHSG ketika data pertumbuhan ekonomi buruk. Karena memang bursa kita tidak mewajibkan investor baik lokal atau asing untuk bertindak sesuai dengan data-data ekonomi yang berlaku.
Kalau ada berita bagus kita bebas mau jualan, atau mau belanja, karena pada akhirnya aksi investor di pasar modal terhadap suatu berita sangatlah tergatung dengan ‘posisi’ masing-masing investor sebelum dirilisnya berita tersebut. Kalau kita sudah punya banyak saham, dan keluat berita bagus, maka kita akan menggunakan berita tersebut untuk melakukan profit taking, sementara kalau kita sedang full cash, dan keluar berita bagus, maka kita akan menggunakan momentum tersebut untuk belanja.
seperti sudah kami bahas minggu lalu, sejak minggu lalu IHSG sudah dalam bahaya. karena Investor Asing sudah dalam posisi jualan terus menerus di IHSG.
Dan jika kita mau belajar dari sejarah, IHSG hanya akan mengalami koreksi signifikan ketika investor asing melakukan aksi jual besar-besaran. Atau dengan kata lain dalam sejarah IHSG hanya akan terkoreksi ketika investor lokal melakukan pembelian besar-besaran dari investor asing. (Pastikan anda sudah membaca analisa kami minggu lalu tersebut pada artikel :Tanda-Tanda Bermunculan, Apakah Hari Kejatuhan IHSG Sudah Semakin Dekat ?! )
Lagian kalau mau realistis, apa sih bedanya untuk para pelaku usaha dan perusahaan-perusahaan yang sahamnya kita beli jika data pertumbuhan Ekonomi Indonesia sampai akhir bulan Juni lalu tumbuh 5.05% atau tumbuh 5.08%, bedanya hanya 0.3%.
Apakah setelah tahu kalau sampai bulan Juni lalu ekonomi hanya tumbuh 5.05% maka mulai hari ini kedepan para pelaku usaha akan malas-malasan, dan berdampak pada kinerja Ekonomi yang semakin melemah di kuatal ketiga ? Atau sebaliknya jika para pelaku usaha hari ini melihat data pertumbuhan Ekonomi Indonesia tumbuh 5.08% apakah itu artinya mereka akan lebih semangat lagi untuk bekerja dan mencari untung? Khan tidak tentunya !! Wong pada akhirnya itu data bulan April sampai Juni lalu, dan sekarang kita sudah ada di bulan Agustus.
Apakah Ini Adalah Awal Kejatuhan IHSG yang Diprediksi Sebelumnya ?!
Jika mau dilihat secara objective, dalam grafik Foreign Flow IHSG di atas, terlihat jelas investor asing sudah melaksanakan aksi profit takingnya sejak beberapa minggu yang lalu, namun memang sampai perdagangan minggu lalu investor asing tampak masih melakukan aksi profit taking secara lembut, untuk ‘menjaga perasaan investor lokal’ sehingga investor lokal yang menjadi mangsanya pun masih bersedia dimangsa dengan tenang.
Namun entah kenapa srategi tersebut tidak dilakukan lagi hari ini, meskopun aksi prrofit takin baru sekitar 500 Milyar hari ini, namun sejauh ini IHSG sudah turun 1.8%. dan penurunan seperti ini tentunya akan membuat para investor lokal yang umumnya tidak mengerti analisa foreign flow mulai panik, dan namun tentunya bagi kita-kita yang sudah membaca artikel kami minggu lalu, dan sudah keluar dari market sejak tanda kejatuhan IHSG muncul.
Kepanikan yang mulai terbangun di kalangan investor lokal saat ini adalah sesuatu yang kita tunggu-tunggu, karena pada saat investor lokal panik, maka mereka akan cenderung diam (tidak berani melakukan pembelian) atau cut loss, dan ketika itu terjadi maka investor asing tidak bisa melanjutkan aksi profit takingnya, dan di saat itulah asing akan kembali me MARK UP IHSG, supaya kepercayaan investor lokalnya pulih lagi, dan mereka bisa bebas jualan lagi.
Founder & Creative Director of Creative Trading System.
Creative Thinker, Stock Trader, Typo Writer & Enthusiastic Teacher.
Big believer of Sowing and Reaping.
Just A Simple Man with Extraordinary God
1 comment
Wacana pemindahan ibukota