Salah satu Manajer Pasar Uang terkenal di Amerika Serikat (AS) memperkirakan harga emas dunia akan segera melambung. Investor mencari investasi aman di tengah anjloknya bursa saham dunia dan harga minyak.
Jeff Gundlach, CEO DoubleLine Capital menyebutkan, harga emas diperkirakan akan bergerak di level US$ 1.400 per ounce. Dengan harga tersebut, investor mendapatkan keuntungan sekitar 30% dari harga emas saat ini sebesar US$ 1.090 per ounce.
Harga emas sudah jatuh dalam beberapa waktu terakhir, dan sudah reli sejak awal tahun karena investor mencari tempat berlindung untuk mengamankan asetnya di tengah kondisi pasar saham yang volatile.
Akhir-akhir ini, harga emas memang perlahan naik, prediksi Gundlach tepat.
Gundlach merupakan salah satu analis yang mampu memprediksi dengan tepat. Sebelumnya, dia juga sempat memperkirakan harga minyak akan anjlok di tahun 2014, kemudian ia juga memprediksi obligasi mengalami turbulensi di 2015. Prediksinya itu tepat. Makanya, dia dijuluki ‘New Bond King’.
“Terlalu banyak masalah di dunia ini. 2016 tidak melihat semuanya berjalan baik,” kata Gundlach seperti dilansir CNN, Kamis (11/2/2016).
Berikut adalah rekap tentang bagaimana dia melihat ekonomi dunia:
- Pertumbuhan ekonomi global masih akan melambat
- China menjadi salah satu penyebab perlambatan ekonomi dunia, karena dimungkinkan akan kembali melakukan devaluasi terhadap mata uangnya
- Pasar saham AS akan terperosok, di mana akan banyak saham-saham berguguran, anjlok hingga 20%
- Pasar uang Jepang tertekan
- Pasar negara berkembang juga masih akan tertekan karena harga komoditas merosot, ini sangat dipengaruhi perlambatan ekonomi China
Kondisi demikian ini, justru akan membuat harga emas terus-menerus naik.
Meski demikian, prediksi Gundlach tidak selalu tepat sasaran. Tahun lalu, ia memperkirakan harga emas akan naik, tapi nyatanya tidak terjadi, emas justru anjlok ke posisi terendahnya dalam 6 tahun terakhir di Desember 2015.
Sumber : detik.com
Website Administrator
Creative Trading System | Creative Idea in Stock Market